QS. Al-Anbiya Ayat 41-60
-
وَلَـقَدِ اسۡتُهۡزِئَ بِرُسُلٍ مِّنۡ قَبۡلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِيۡنَ سَخِرُوۡا مِنۡهُمۡ مَّا كَانُوۡا بِهٖ يَسۡتَهۡزِءُوۡنَWa laqadis tuhzi'a bi-Rusulim min qablika fahaaqa billaziina sakhiruu minhum maa kaanuu bihii yastahzi'uun41. Dan sungguh, rasul-rasul sebelum engkau (Muhammad) pun telah diperolok-olokkan, maka turunlah (siksaan) kepada orang-orang yang mencemoohkan apa (rasul-rasul) yang selalu mereka perolok-olokkan.Juz ke-17 tafsir ayat ke-41
-
قُلۡ مَنۡ يَّكۡلَـؤُكُمۡ بِالَّيۡلِ وَالنَّهَارِ مِنَ الرَّحۡمٰنِؕ بَلۡ هُمۡ عَنۡ ذِكۡرِ رَبِّهِمۡ مُّعۡرِضُوۡنَQul mai yakla 'ukum billaili wannahaari minar Rahmaan; bal hum 'an zikri Rabbihim mu'riduun42. Katakanlah, "Siapakah yang akan menjaga kamu pada waktu malam dan siang dari (siksaan) Allah Yang Maha Pengasih?" Tetapi mereka enggan mengingat Tuhan mereka.Juz ke-17 tafsir ayat ke-42
-
اَمۡ لَهُمۡ اٰلِهَةٌ تَمۡنَعُهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِنَا ؕ لَا يَسۡتَطِيۡعُوۡنَ نَـصۡرَ اَنۡفُسِهِمۡ وَلَا هُمۡ مِّنَّا يُصۡحَبُوۡنَAm lahum aalihatun tamna'ulum min duuninaa; laa yastatii'uuna nasra anfusihim wa laa hum minnna yus-habuun43. Ataukah mereka mempunyai tuhan-tuhan yang dapat memelihara mereka dari (azab) Kami? Tuhan-tuhan mereka itu tidak sanggup menolong diri mereka sendiri dan tidak (pula) mereka dilindungi dari (azab) Kami.Juz ke-17 tafsir ayat ke-43
-
بَلۡ مَتَّـعۡنَا هٰٓؤُلَاۤءِ وَ اٰبَآءَهُمۡ حَتّٰى طَالَ عَلَيۡهِمُ الۡعُمُرُ ؕ اَفَلَا يَرَوۡنَ اَنَّا نَاۡتِى الۡاَرۡضَ نَـنۡقُصُهَا مِنۡ اَطۡرَافِهَا ؕ اَفَهُمُ الۡغٰلِبُوۡنَBal matta'naa haaa'ulaaa'i wa aabaaa'ahum hattaa taala 'alaihimul 'umur; afalaa yarawna anna naatil arda nanqusuhaa min atraafihaa; afahumul ghaalibuun44. Sebenarnya Kami telah memberi mereka dan nenek moyang mereka kenikmatan (hidup di dunia) hingga panjang usia mereka. Maka apakah mereka tidak melihat bahwa Kami mendatangi negeri (yang berada di bawah kekuasaan orang kafir), lalu Kami kurangi luasnya dari ujung-ujung negeri. Apakah mereka yang menang?Juz ke-17 tafsir ayat ke-44
-
قُلۡ اِنَّمَاۤ اُنۡذِرُكُمۡ بِالۡوَحۡىِ ۖ وَلَا يَسۡمَعُ الصُّمُّ الدُّعَآءَ اِذَا مَا يُنۡذَرُوۡنَQul innamaaa unzirukum bilwahyi; wa laa yasma'us summud du'aaa'a izaa maa yunzaruun45. Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku hanya memberimu peringatan sesuai dengan wahyu." Tetapi orang tuli tidak mendengar seruan apa-bila mereka diberi peringatan.Juz ke-17 tafsir ayat ke-45
-
وَلَٮِٕنۡ مَّسَّتۡهُمۡ نَفۡحَةٌ مِّنۡ عَذَابِ رَبِّكَ لَيَقُوۡلُنَّ يٰوَيۡلَنَاۤ اِنَّا كُنَّا ظٰلِمِيۡنَWa la'im massat hum nafhatum min 'azaabi Rabbika la yaquulunna yaawailanaaa innnaa kunnaa zaalimiin46. Dan jika mereka ditimpa sedikit saja azab Tuhanmu, pastilah mereka berkata, "Celakalah kami! Sesungguhnya kami termasuk orang yang selalu menzhalimi (diri sendiri)."Juz ke-17 tafsir ayat ke-46
-
وَنَضَعُ الۡمَوَازِيۡنَ الۡقِسۡطَ لِيَوۡمِ الۡقِيٰمَةِ فَلَا تُظۡلَمُ نَـفۡسٌ شَيۡــًٔـا ؕ وَاِنۡ كَانَ مِثۡقَالَ حَبَّةٍ مِّنۡ خَرۡدَلٍ اَتَيۡنَا بِهَا ؕ وَكَفٰى بِنَا حٰسِبِيۡنَWa nada'ul mawaaziinal qista li Yawmil Qiyaamati falaa tuzlamu nafsun shai'aa; wa in kaana misqoola habbatim min khardalin atainaa bihaa; wa kafaa binaa haasibiin47. Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan.Juz ke-17 tafsir ayat ke-47
-
وَلَـقَدۡ اٰتَيۡنَا مُوۡسٰى وَهٰرُوۡنَ الۡفُرۡقَانَ وَضِيَآءً وَّذِكۡرًا لِّـلۡمُتَّقِيۡنَۙWa laqad aatainaa Muusa wa haaruunal Furqoona wa diyaa'anw wa zikral lilmuttaqiin48. Dan sungguh, Kami telah memberikan kepada Musa dan Harun, Furqan (Kitab Taurat) dan penerangan serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.Juz ke-17 tafsir ayat ke-48
-
الَّذِيۡنَ يَخۡشَوۡنَ رَبَّهُمۡ بِالۡغَيۡبِ وَهُمۡ مِّنَ السَّاعَةِ مُشۡفِقُوۡنَAllaziina yakhshawna Rabbahum bilghaibi wa hum minas Saa'ati mushfiquun49. (Yaitu) orang-orang yang takut (azab) Tuhannya, sekalipun mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari Kiamat.Juz ke-17 tafsir ayat ke-49
-
وَهٰذَا ذِكۡرٌ مُّبٰرَكٌ اَنۡزَلۡنٰهُؕ اَفَاَنۡتُمۡ لَهٗ مُنۡكِرُوۡنَWa haazaa Zikrum Mubaarakun anzalnaah; afa antum lahuu munkiruun50. Dan ini (Al-Qur'an) adalah suatu peringatan yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka apakah kamu mengingkarinya?Juz ke-17 tafsir ayat ke-50
-
وَلَـقَدۡ اٰتَيۡنَاۤ اِبۡرٰهِيۡمَ رُشۡدَهٗ مِنۡ قَبۡلُ وَ كُنَّا بِهٖ عٰلِمِيۡنَۚWa laqad aatainaaa Ibraahiima rushdahuu min qablu wa kunnaa bihii 'aalimiin51. Dan sungguh, sebelum dia (Musa dan Harun) telah Kami berikan kepada Ibrahim petunjuk, dan Kami telah mengetahui dia.Juz ke-17 tafsir ayat ke-51
-
اِذۡ قَالَ لِاَبِيۡهِ وَقَوۡمِهٖ مَا هٰذِهِ التَّمَاثِيۡلُ الَّتِىۡۤ اَنۡتُمۡ لَهَا عٰكِفُوۡنَIz qoola li abiihi wa qawmihii maa haazihit tamaasiilul latiii antum lahii 'aakifuun52. (Ingatlah), ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya dan kaumnya, "Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya?"Juz ke-17 tafsir ayat ke-52
-
قَالُوۡا وَجَدۡنَاۤ اٰبَآءَنَا لَهَا عٰبِدِيۡنَQooluu wajadnaaa aabaaa'anaa lahaa 'aabidiin53. Mereka menjawab, "Kami mendapati nenek moyang kami menyembahnya."Juz ke-17 tafsir ayat ke-53
-
قَالَ لَـقَدۡ كُنۡتُمۡ اَنۡتُمۡ وَاٰبَآؤُكُمۡ فِىۡ ضَلٰلٍ مُّبِيۡنٍQoola laqad kuntum antum wa aabaaa'ukum fii dalaalim mubiin54. Dia (Ibrahim) berkata, "Sesungguhnya kamu dan nenek moyang kamu berada dalam kesesatan yang nyata."Juz ke-17 tafsir ayat ke-54
-
قَالُوۡۤا اَجِئۡتَـنَا بِالۡحَـقِّ اَمۡ اَنۡتَ مِنَ اللّٰعِبِيۡنَQooluuu aji'tanaa bil haqqi am anta minal laa'ibiin55. Mereka berkata, "Apakah engkau da-tang kepada kami membawa kebenaran atau engkau main-main?"Juz ke-17 tafsir ayat ke-55
-
قَالَ بَلْ رَّبُّكُمۡ رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ الَّذِىۡ فَطَرَهُنَّ ۖ وَاَنَا عَلٰى ذٰلِكُمۡ مِّنَ الشّٰهِدِيۡنَQoola bar Rabbukum Rabbus samaawaati wal ardil lazii fatarahunna wa ana 'alaa zaalikum minash shaahidiin56. Dia (Ibrahim) menjawab, "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan (pemilik) langit dan bumi; (Dialah) yang telah menciptakannya; dan aku termasuk orang yang dapat bersaksi atas itu."Juz ke-17 tafsir ayat ke-56
-
وَ تَاللّٰهِ لَاَكِيۡدَنَّ اَصۡنَامَكُمۡ بَعۡدَ اَنۡ تُوَلُّوۡا مُدۡبِرِيۡنَWa tallaahi la akiidanna asnaamakum ba'da an tuwalluu mudbiriin57. Dan demi Allah, sungguh, aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu setelah kamu pergi meninggalkannya.Juz ke-17 tafsir ayat ke-57
-
فَجَعَلَهُمۡ جُذٰذًا اِلَّا كَبِيۡرًا لَّهُمۡ لَعَلَّهُمۡ اِلَيۡهِ يَرۡجِعُوۡنَFaja'alahum juzaazan illaa kabiiral lahum la'allahum ilaihi yarji'uun58. Maka dia (Ibrahim) menghancurkan (berhala-berhala itu) berkeping-keping, kecuali yang terbesar (induknya); agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.Juz ke-17 tafsir ayat ke-58
-
قَالُوۡا مَنۡ فَعَلَ هٰذَا بِاٰلِهَتِنَاۤ اِنَّهٗ لَمِنَ الظّٰلِمِيۡنَQooluu man fa'ala haazaa bi aalihatinaaa innahuu laminaz zaalimiin59. Mereka berkata, "Siapakah yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami? Sungguh, dia termasuk orang yang zhalim."Juz ke-17 tafsir ayat ke-59
-
قَالُوۡا سَمِعۡنَا فَتًى يَّذۡكُرُهُمۡ يُقَالُ لَهٗۤ اِبۡرٰهِيۡمُQooluu sami'naa fatany yazkuruhum yuqoolu lahuuu Ibraahiim60. Mereka (yang lain) berkata, "Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela (berhala-berhala ini), namanya Ibrahim."Juz ke-17 tafsir ayat ke-60
Hukum tajwid surat Al Maun ini perlu diketahui oleh setiap muslim. Terlebih, ini merupakan salah satu suratan pendek yang senantiasa digunakan dalam salat fardhu.
Bagi mayoritas muslim di Indonesia yang bermazhab Syafii, membaca Surat Yasin di malam Jumat adalah hal yang sangat dianjurkan karena banyak keutamaannya
Mencium anak setiap hari merupakan sunnah Rasulullah Shalllalahu Aiahi Wassalam. Tak hanya itu, anak pun diizinkan mencium kepala bapak dan kepala ibunya setiap hari pula.
Hukum tajwid surat Al Insan ayat 1-5 ini dapat dijadikan pembelajaran bagi setiap muslim yang sedang mendalami hukum bacaan. Sebab, mempelajari hukum tajwid ini adalah Fardhu Kifayah bagi setiap muslim.
Bagaimana hukum memercayai ramalan dalam Islam? Dan bagaimana pula menyikapinya jika ada ramalan yang terbukti? Tentang ramalan ini, tengah ramai diperbincangkan di Tanah Air.