Gelar Nau'udzu Billah
A
A
A
Timur Lenk (Raja Mongol) mulai mempercayai Nasrudin (sufi asal turki), dan kadang mengajaknya berbincang soal kekuasaan.
“Nasrudin,” katanya suatu hari. ”Setiap khalifah di sini selalu memiliki gelar dengan nama Allah. Misalnya, al Muwaffiq Billah, al Mutawakkil ’Alallah, al Watsiq Billah, dan lain-lain. Menurutmu, apakah gelar yang pantas untukku?” tanya Timur Lenk kepada Nasrudin.
Cukup sulit,mengingat Timur Lenk adalah penguasa yang bengis. Tapi tak lama, Nasrudin menemukan jawabannya. ”Saya kira, gelar yang paling pantas untuk anda adalah Na’udzu Billah saja.”
“Nasrudin,” katanya suatu hari. ”Setiap khalifah di sini selalu memiliki gelar dengan nama Allah. Misalnya, al Muwaffiq Billah, al Mutawakkil ’Alallah, al Watsiq Billah, dan lain-lain. Menurutmu, apakah gelar yang pantas untukku?” tanya Timur Lenk kepada Nasrudin.
Cukup sulit,mengingat Timur Lenk adalah penguasa yang bengis. Tapi tak lama, Nasrudin menemukan jawabannya. ”Saya kira, gelar yang paling pantas untuk anda adalah Na’udzu Billah saja.”
(lis)