Proses Pembangunan Masjid Al-Rahmah di Ukrania Memakan Waktu 100 Tahun

Selasa, 16 Mei 2023 - 18:43 WIB
Penantian kaum Muslim Ukraina selama lebih dari 100 tahun, akhirnya terwujud dengan kehadiran masjid ini. Foto/Ilustrasi: Wikipedia
Masjid Al-Rahma menjadi masjid pertama dan satu-satunya di Kiev, ibu kota Ukraina . Penantian kaum Muslim Ukraina selama lebih dari 100 tahun, akhirnya terwujud dengan kehadiran masjid ini. Tidak mengherankan jika pembukaan Al-Rahma menjadi peristiwa besar.

Masjid Al-Rahma yang dibangun antara tahun 1996 dan 2012 termasuk salah satu masjid terbesar di Eropa . Selain itu, ini adalah masjid terindah di Ukraina. Ar-Rahma diambil dari kosakata bahasa Arab "Ar-Rahmah" yang artinya "Kasih Sayang" jika bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Tempat ibadah kaum muslimin ini berada sebelah pemakaman Muslim kuno dan terletak di kawasan yang telah dihuni umat Islam sejak zaman kuno.



Laman Mosqpedia menyebut masyarakat Muslim melakukan upaya pertamanya untuk memiliki tempat permanen bagi umat Islam pada tahun 1897. Padahal, menurut data resmi, ada 1.759 warga Muslim dari sekitar 100.000 penduduk di Kiev. Asosiasi Muslim Ukraina hanya berhasil mendapatkan rumah tempat mereka mendirikan masjid.



Pada tahun 1913, rencana pembangunan sudah siap dan peletakan batu pertama masjid. Namun, pecahnya Perang Dunia Pertama, Revolusi Bolshevik, dan Perang Dunia Kedua menunda impian memiliki masjid di ibu kota Ukraina untuk waktu yang lama.

Pembangunan masjid dilanjutkan hanya setelah kemerdekaan Ukraina pada tahun 1991. Setelah memperoleh tanah untuk konstruksi, persiapan hukum yang luas dan mengerjakan dokumen proyek yang telah lama ditunggu, pembangunan akhirnya dimulai pada tahun 1996 dan berlangsung selama 16 tahun.

Pembangunan ini dibiayai oleh umat Islam dari segala usia dan kelompok sosial, serta kontribusi keuangan yang signifikan dari duta besar negara-negara Islam.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Hadits of The Day
Dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata:  Sudah biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadhan.  Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya ketika bulan Sya'ban.

(HR. Muslim No. 1956)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More