Lebih Utama Mana, Hewan Kurban Warna Putih Atau Hitam?

Kamis, 23 Juli 2020 - 17:05 WIB
Di Indonesia umumnya kaum muslimin berkurban dengan hewan jenis sapi, kambing atau domba. Foto/Ist
Di kalangan umat Islam mungkin banyak yang bertanya seperti apa hewan kurban yang lebih utama (afdhal). Apakah yang gemuk atau harus berwarna tertentu. Seperti diketahui, di Indonesia umumnya kaum muslimin berkurban dengan hewan jenis sapi, kambing atau domba.

Pertanyaannya, mana yang lebih utama, hewan kurban berwarna putih atau hitam? Berikut penjelasan Ustaz Muhammad Ajib (pengajar Rumah Fiqih Indonesia) dalam bukunya "Fiqih Qurban Perspektif Madzhab Syafi'i". ( )

Ustaz Ajib menukil perkataan Imam an-Nawawi (wafat 676 H) dalam Kitab al-Majmu' Syarh al-Muhadzdzab bahwa ulama Syafi'iyah (mazhab Syafi'i) menyebutkan, hewan yang bagus untuk dijadikan kurban adalah yang warnanya putih, kemudian kuning. Kemudian yang putihnya samar samar, kemudian yang belang (hitam putih) baru terakhir hewan yang hitam.

Imam an-Nawawi menjelaskan alasan putih lebih afdhal karena Rasulullah SAW berkurban dengan kambing yang berwarna putih. Warna putih lebih afdhal dari pada hitam sebab Nabi SAW berkurban dengan 2 ekor kambing amlahain. Amlahain maksudnya adalah yang putih. (An Nawawi, Al Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, hal.

396 jilid. 8). ( )

Lebih Utama Mana, Mahal Atau Murah?

Perlu diketahui bahwa berkurban dengan hewan yang gemuk tentu lebih afdhal dan dianjurkan sekali dibanding berkurban dengan hewan yang kurus. Menurut Mazhab Syafi'i, kurban yang afdhal adalah semakin mahal harga hewan maka kurbannya semakin afdhal.

Imam an-Nawawi dalam Kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab menyebutkan bahwa: Sungguh Imam Syafi'i rahimahullah telah berkata: " Hewan kurban yang mahal harganya lebih afdhal daripada kurban dengan jumlah tertentu namun murah harganya". (An Nawawi, Al Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, hal. 396 jilid. 8). ( )

Wallahu Ta'ala A'lam
(rhs)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata:  Sudah biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadhan.  Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya ketika bulan Sya'ban.

(HR. Muslim No. 1956)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More