Syeikh Ahmad Al-Misri Ingatkan Tentang Bahaya Suap
Rabu, 05 Agustus 2020 - 20:20 WIB
" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat pemberi suap , penerima suap , dan perantaranya, yaitu orang yang menghubungkan keduanya." (HR. Ahmad, Ibnu Abi Syaibah)
2. Diberi Rasa Takut.
Tidak ada suatu negeri melakukan suap melainkan Allah Ta'ala memberinya ketakutan.
3. Pelaku Suap Diancam Dibakar di Dalam Neraka.
Yang pernah dinasihati oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam kepada sahabat Ka'ab bin 'Ujrah RA:
"Wahai Ka'ab bin 'Ujrah, sesungguhnya daging badan yang tumbuh berkembang dari sesuatu yang haram berhak dibakar dalam api neraka." (HR. Tirmidzi, Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa Sanad Hadits ini Hasan)
4. Pelaku Suap Doanya Tidak Dikabulkan.
Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW menceritakan: "Ada seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa:
يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
"Wahai Rabbku, wahai Rabbku." Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan doanya?" (HR. Muslim No. 1014). ( )
5. Pelaku Suap Dinyatakan Sebagai Pelaku Kerusakan di Bumi.
Allah Ta'ala berfirman:
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-A'raf : 56)
6. Suap sebagai Bentuk Kezaliman karena Mengambil Hak Orang lain.
Jika menyuap untuk mengambil yang bukan hak kita, maka itu bentuk kezaliman. Menempatkan sesuatu pada tempatnya itu keadilan. Sedangkan suap itu sebaliknya yaitu menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya.
7. Suap itu Akhlaknya Kaum Yahudi.
Allah Ta'ala berfirman:
سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ أَكَّالُونَ لِلسُّحْتِ ۚ فَإِنْ جَاءُوكَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ أَوْ أَعْرِضْ عَنْهُمْ ۖ وَإِنْ تُعْرِضْ عَنْهُمْ فَلَنْ يَضُرُّوكَ شَيْئًا ۖ وَإِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
"Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka, maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun. Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil." (QS. Al-Maidah: 42)
2. Diberi Rasa Takut.
Tidak ada suatu negeri melakukan suap melainkan Allah Ta'ala memberinya ketakutan.
3. Pelaku Suap Diancam Dibakar di Dalam Neraka.
Yang pernah dinasihati oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam kepada sahabat Ka'ab bin 'Ujrah RA:
"Wahai Ka'ab bin 'Ujrah, sesungguhnya daging badan yang tumbuh berkembang dari sesuatu yang haram berhak dibakar dalam api neraka." (HR. Tirmidzi, Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa Sanad Hadits ini Hasan)
4. Pelaku Suap Doanya Tidak Dikabulkan.
Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW menceritakan: "Ada seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa:
يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
"Wahai Rabbku, wahai Rabbku." Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan doanya?" (HR. Muslim No. 1014). ( )
5. Pelaku Suap Dinyatakan Sebagai Pelaku Kerusakan di Bumi.
Allah Ta'ala berfirman:
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-A'raf : 56)
6. Suap sebagai Bentuk Kezaliman karena Mengambil Hak Orang lain.
Jika menyuap untuk mengambil yang bukan hak kita, maka itu bentuk kezaliman. Menempatkan sesuatu pada tempatnya itu keadilan. Sedangkan suap itu sebaliknya yaitu menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya.
7. Suap itu Akhlaknya Kaum Yahudi.
Allah Ta'ala berfirman:
سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ أَكَّالُونَ لِلسُّحْتِ ۚ فَإِنْ جَاءُوكَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ أَوْ أَعْرِضْ عَنْهُمْ ۖ وَإِنْ تُعْرِضْ عَنْهُمْ فَلَنْ يَضُرُّوكَ شَيْئًا ۖ وَإِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
"Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka, maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun. Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil." (QS. Al-Maidah: 42)