Syeikh Ahmad Al-Misri Ingatkan Tentang Bahaya Suap
Rabu, 05 Agustus 2020 - 20:20 WIB
8. Sedekah yang Diberi oleh Pemberi dan Penerima Suap Tidak Diterima.
Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا
"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thayyib (baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thayyib (baik)." (HR. Muslim No. 1015)
Orang yang punya bunga bank dia sedekahkan itu hukumnya haram. Dia mengeluarkan bunga bank itu sebagai pembersihan harta bukan sebagai sedekah. Maka dia boleh menyererahkannya kepada pembangunan masjid, membiayai da'i, membelikan mushaf, mukena.
9. Suap Menghilangkan Rasa Malu.
Rasulullah SAW bersabda:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
"Sesungguhnya di antara ungkapan yang dikenal manusia dari ucapan kenabian terdahulu ialah: jika engkau tidak malu, berbuatlah semaumu." (HR. Al-Bukhari). Maksud hadis ini, kalau kita memberi atau menerima suap berarti sifat malu kita sudah tak ada.
Adapun bahaya suap bagi kaum muslimin akan melahirkan kedengkian dan kebencian. Selain itu dapat menyebabkan kehilangan rasa percaya kepada pemerintah. Misalnya, ketika ada penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) itu kan ada aturannya. Tetapi mereka melanggarnya dan timbullah kekecewaan dan hilangnya kepercayaaan kepada pemerintah.
Penyebab Suap di Zaman ini:
1. Lemahnya iman.
2. Tidak mengetahui hukumnya.
3. Ingin cepat selesai dalam mengurus suatu keperluan.
4. Minimnya gaji yang diterima.
5. Tergiur dengan harta dunia dan jabatan (kedudukan).
Cara Melindungi Diri dari Perkara Suap:
1. Harus memiliki pembimbing agama untuk meningkatkan iman dan takwa.
2. Menyebarkan kabar (mengingatkan) orang lain tentang bahaya suap .
3. Perlu memasukkan hukum suap ke dalam kurikulum sekolah.
Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا
"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thayyib (baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thayyib (baik)." (HR. Muslim No. 1015)
Orang yang punya bunga bank dia sedekahkan itu hukumnya haram. Dia mengeluarkan bunga bank itu sebagai pembersihan harta bukan sebagai sedekah. Maka dia boleh menyererahkannya kepada pembangunan masjid, membiayai da'i, membelikan mushaf, mukena.
9. Suap Menghilangkan Rasa Malu.
Rasulullah SAW bersabda:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
"Sesungguhnya di antara ungkapan yang dikenal manusia dari ucapan kenabian terdahulu ialah: jika engkau tidak malu, berbuatlah semaumu." (HR. Al-Bukhari). Maksud hadis ini, kalau kita memberi atau menerima suap berarti sifat malu kita sudah tak ada.
Adapun bahaya suap bagi kaum muslimin akan melahirkan kedengkian dan kebencian. Selain itu dapat menyebabkan kehilangan rasa percaya kepada pemerintah. Misalnya, ketika ada penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) itu kan ada aturannya. Tetapi mereka melanggarnya dan timbullah kekecewaan dan hilangnya kepercayaaan kepada pemerintah.
Penyebab Suap di Zaman ini:
1. Lemahnya iman.
2. Tidak mengetahui hukumnya.
3. Ingin cepat selesai dalam mengurus suatu keperluan.
4. Minimnya gaji yang diterima.
5. Tergiur dengan harta dunia dan jabatan (kedudukan).
Cara Melindungi Diri dari Perkara Suap:
1. Harus memiliki pembimbing agama untuk meningkatkan iman dan takwa.
2. Menyebarkan kabar (mengingatkan) orang lain tentang bahaya suap .
3. Perlu memasukkan hukum suap ke dalam kurikulum sekolah.