Berniat Buruk Apakah Termasuk Dosa? Ini Penjelasannya

Rabu, 06 Desember 2023 - 20:31 WIB
Salah satu kedermawanan Allah pada hamba-Nya, niat yang baik akan ditulis satu kebaikan sempurna meskipun pelakunya tidak mengerjakannya. Foto/ist
Di antara kasih sayang Allah terhadap manusia adalah amal kebaikan bisa menghapus keburukan, sedangkan keburukan tidak akan menghapus kebaikan. Adapun balasan kebaikan diganjar sepuluh kali lipat dan balasan keburukan hanya keburukan yang sama.

Begitu pula, niat yang baik akan ditulis sebagai satu kebaikan sempurna meskipun pelakunya tidak mengerjakannya. Muncul pertanyaan, apakah niat buruk dihukumi sebuah dosa? Berikut penjelasan Ustaz Ahmad Zarkasih dalam satu kajian dilansir dari rumahfiqih.

Dijelaskan dalam satu Hadis yang sangat masyhur, Rasulullah ﷺ besabda: "Barang siapa hendak melakukan kebaikan dan dia tidak jadi melakukannya, Allah telah mencatat di sisin-Nya satu kebaikan yang sempurna. Bila ia hendak melakukan kebaikan dan benar-benar melakukannya, Allah mencatat di sisi-Nya sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat, bahkan berlipat ganda banyaknya. Jika ia hendak melakukan keburukan dan tidak jadi melakukannya, Allah mencatat di sisi-Nya sebagai satu kebaikan, dan kalau ia hendak melakukan kejelekan kemudian benar-benar melakukannya, maka Allah hanya mencatat di sisiNya satu kejelekan." (HR Al-Bukhari, Muslim)

Makna Hadis ini kata Ustaz Ahmad Zarkasih bisa dipahami bahwa Allah sangat baik kepada hamba-Nya. Artinya, amal kebaikan walaupun hanya sebatas niat, Allah mengganjarnya dengan pahala dan jika itu terlaksana pahala bertambah menjadi sepuluh.

Dan yang sangat menguntungkan menjadi umat Nabi Muhammad ﷺ ialah bahwa keburukan tidak akan dihitung sebagai dosa selama itu belum terlaksana, atau masih dalam takaran niat saja. Bahkan kalau meninggalkannya malah dapat pahala.

Wallahu A'lam

(rhs)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Mu'adz bin Jabal bahwa Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam menggandeng tangannya dan berkata: Wahai Mu'adz, demi Allah, aku mencintaimu, aku wasiatkan kepadamu wahai Mu'adz, janganlah engkau tinggalkan setiap selesai shalat untuk mengucapkan:  ALLAAHUMMA A'INNII 'ALAA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI 'IBAADATIK (Ya Allah, tolonglah aku untuk selalu mengingat-Mu (berdzikir kepada-Mu), dan bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu.)

(HR. Sunan Abu Dawud No. 1301)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More