Zikir di Bulan Ramadan yang Dianjurkan Diperbanyak
Jum'at, 08 Maret 2024 - 16:22 WIB
Banyak amalan zikir di bulan Ramadan yang hendaknya diamalkan dan diperbanyak karena Ramadan adalah waktu yang sangat istimewa. Semua amalan termasuk zikir, akan dilipatgandakan pahalanya.
Dalam buku 'Fiqih Doa & Dzikir 1', Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr menyebut zikir kepada Allah SWT adalah amalan termulia , terbaik, dan paling utama di sisi-Nya.
Sebagaimana hadits riwayat Abu Darda, Nabi Shallalahu alaihi wa sallam pernah bersabda:
"Maukah aku beritahukan kepada kamu sebaik-baik amal-amal kamu, paling mulia di sisi Raja kamu, paling mengangkat derajat kamu, lebih baik bagi kamu daripada menginfakkan emas dan perak, dan lebih baik bagi kamu daripada kamu bertemu musuh lalu menebas leher mereka dan mereka menebas leher kamu?" Mereka berkata, "Baiklah wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Zikir kepada Allah." (HR Ahmad, Ibnu Majah & Hakim)
Syaikh Al-Badr menjelaskan bahwa ayat-ayat di atas mensyariatkan manusia untuk memperbanyak zikir kepada Allah SWT dalam keadaan apa pun, baik ketika berdiri, duduk, berbaring, di siang atau malam, saat kaya atau miskin, hingga kala sehat maupun sakit.
Melalui ayat tersebut pula, Dia mengemukakan apa yang akan diperoleh para hamba apabila mereka berzikir, yakni pahala yang agung dan kebaikan yang menyeluruh.
Begitu juga berzikir di bulan Ramadan terlebih ketika seorang muslim tengah berpuasa, tentu orang itu akan mendapat ganjaran yang dilipatgandakan. Sebagaimana sabda Rasul SAW amalan sunnah (kebaikan) yang dilakukan pada bulan Ramadan balasannya setara dengan ibadah wajib di bulan lain.
Laa ilaaha illa Allaahu
Artinya: "Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah."
Laa ilaaha illa Allaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qadiir
Artinya: "Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dialah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Subhaanallah
Artinya: "Maha Suci Allah."
Alhamdulillah
Artinya: "Segala puji bagi Allah."
Allahu Akbar
Artinya: "Allah Maha Besar."
Astaghfirullah
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah."
Subhaanallah, wal hamdu lillaah, wa laa ilaaha illa Allah, wallaahu akbar
Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi-Nya, tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar."
Subhaanallah wa bihamdihi
Artinya: "Maha Suci Allah dan dengan memuji kepada-Nya
Subhaanallah wa bihamdihi, subhaanallaahil 'adzhiim
Artinya: "Maha Suci Allah dan dengan memuji kepada-Nya, Maha Suci Allah lagi Maha Agung."
Radhiitu billaahi rabbab, wa bil islaami diinan, wa bi muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallama rasuulan
Artinya: "Aku rela Allah sebagai Rabb (ku), Islam sebagai agama (ku), dan Nabi Muhammad sebagai rasul (ku)."
Wallahu A'lam
Dalam buku 'Fiqih Doa & Dzikir 1', Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr menyebut zikir kepada Allah SWT adalah amalan termulia , terbaik, dan paling utama di sisi-Nya.
Sebagaimana hadits riwayat Abu Darda, Nabi Shallalahu alaihi wa sallam pernah bersabda:
"Maukah aku beritahukan kepada kamu sebaik-baik amal-amal kamu, paling mulia di sisi Raja kamu, paling mengangkat derajat kamu, lebih baik bagi kamu daripada menginfakkan emas dan perak, dan lebih baik bagi kamu daripada kamu bertemu musuh lalu menebas leher mereka dan mereka menebas leher kamu?" Mereka berkata, "Baiklah wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Zikir kepada Allah." (HR Ahmad, Ibnu Majah & Hakim)
Syaikh Al-Badr menjelaskan bahwa ayat-ayat di atas mensyariatkan manusia untuk memperbanyak zikir kepada Allah SWT dalam keadaan apa pun, baik ketika berdiri, duduk, berbaring, di siang atau malam, saat kaya atau miskin, hingga kala sehat maupun sakit.
Melalui ayat tersebut pula, Dia mengemukakan apa yang akan diperoleh para hamba apabila mereka berzikir, yakni pahala yang agung dan kebaikan yang menyeluruh.
Begitu juga berzikir di bulan Ramadan terlebih ketika seorang muslim tengah berpuasa, tentu orang itu akan mendapat ganjaran yang dilipatgandakan. Sebagaimana sabda Rasul SAW amalan sunnah (kebaikan) yang dilakukan pada bulan Ramadan balasannya setara dengan ibadah wajib di bulan lain.
Zikir-zikir di Bulan Ramadan
Terdapat banyak zikir yang bisa diperbanyak kala bulan Ramadan. Melansir kitab Al-Adzkar karya Imam Nawawi, dan buku 'Ihya 345 Sunnah Nabawiyah' oleh Raghib As-Sirjani, berikut di antara beberapa bacaan zikir di bulan Ramadan:1. Zikir Tauhid
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
Laa ilaaha illa Allaahu
Artinya: "Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah."
2. Zikir Ke-2
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر
Laa ilaaha illa Allaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qadiir
Artinya: "Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dialah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu."
3. Zikir Tasbih
سُبْحَانَ اللَّهِ
Subhaanallah
Artinya: "Maha Suci Allah."
4. Zikir Tahmid
الْحَمْدُ لِلَّهِ
Alhamdulillah
Artinya: "Segala puji bagi Allah."
5. Zikir Takbir
اللَّهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar
Artinya: "Allah Maha Besar."
6. Zikir Istighfar
أَسْتَغْفِرُ الله
Astaghfirullah
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah."
7. Zikir Ke-7
سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Subhaanallah, wal hamdu lillaah, wa laa ilaaha illa Allah, wallaahu akbar
Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi-Nya, tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar."
8. Zikir Ke-8
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaanallah wa bihamdihi
Artinya: "Maha Suci Allah dan dengan memuji kepada-Nya
9. Zikir Ke-9
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيْمِ
Subhaanallah wa bihamdihi, subhaanallaahil 'adzhiim
Artinya: "Maha Suci Allah dan dengan memuji kepada-Nya, Maha Suci Allah lagi Maha Agung."
10. Zikir Ke-10
رَضِيْتُ بِاللَّهِ رَبّاً، وَبِالْإِسْلَامِ دِيْنَا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَسُولاً
Radhiitu billaahi rabbab, wa bil islaami diinan, wa bi muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallama rasuulan
Artinya: "Aku rela Allah sebagai Rabb (ku), Islam sebagai agama (ku), dan Nabi Muhammad sebagai rasul (ku)."
Wallahu A'lam
(wid)