Nizhamul Mulk, Pemimpin Sekaligus Bapak

Sabtu, 22 Agustus 2020 - 09:49 WIB


Salah satu syair yang pernah ia ucapkan:

”Delapan puluh tahun tak ada lagi kekuatan

Tlah sirna keinginan-keinginan

Aku laksana tongkat di pundak Musa

namun tak ada pada diriku kenabian.”

”Punggungku melengkung setelah umur berlalu lama

dan malam telah menginjakkan kakinya di atas umurku

Aku berjalan dan tongkat berada di hadapanku

seakan tegaknya terkurangi oleh busur panah.”

Dia sering terharu saat mendengarkan syair. Maka tatkala Abu Ali Al Qaumasani masuk menemuinya saat dia sedang sakit dan menyenandungkan satu syair:

”Kala kita sakit, kita niatkan segala kesalehan

namun saat sembuh kita tertipu dan tergelincir

Kita berharap pada Tuhan saat dalam ketakutan

kita durhaka saat aman hingga tak lagi ada amal yang benar.”



Nizhamul Mulk menangis terisak sambil berkata, “Apa yang dia katakan betul adanya.”

lbnu Aqil berkata, “Perjalanan hidupnya dipenuhi dengan kemurahan kemuliaan dan keadilan, dia mampu membangkitkan rambu-rambu agama. Masa pemerintahannya melahirkan orang-orang yang berilmu. Namun kemudian dia dibunuh saat dia sedang berangkat untuk menunaikan ibadah haji pada bulan Ramadhan. Maka meninggalnya ia sebagai raja di dunia dan sebagai raja di akhirat.” (
(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Umar bin Al Khaththab, Nabi shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:  Maukah kalian aku beritahu pemimpin kalian yang terbaik dan pemimpin kalian yang terburuk?  Pemimpin yang terbaik adalah mereka yang kalian cintai, dan mereka mencintai kalian, kalian mendoakan kebaikan kepada mereka, dan mereka pun mendoakan kebaikan kepada kalian,  Sedangkan pemimpin kalian yang terburuk adalah mereka yang kalian benci, dan merekapun membenci kalian, kalian melaknat mereka, dan mereka pun melaknat kalian.

(HR. Tirmidzi No. 2190)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More