7 Syarat Thawaf: Mengelilingi Kakbah seperti Salat, Ini Maksudnya
Kamis, 16 Mei 2024 - 14:17 WIB
Dan berdasarkan hadis Abu Hurairah bahwasanya Abu Bakar ketika haji yang mana dalam haji itu ia diangkat sebagai amir oleh Rasulullah SAW, sebelum haji Wada’, beliau mengutus Abu Hurairah bersama beberapa orang pada hari raya kurban untuk mengumumkan kepada orang-orang. Setelah tahun ini orang musyrik tidak boleh berhaji, dan tidak boleh thawaf di Baitullah dalam keadaan telanjang.[Muttafaq ‘alaih: Shahiih al-Bukhari (I/477, no. 369), Shahiih Muslim (II/982, no. 1347), Sunan Abi Dawud (V/421, no. 1930), Sunan an-Nasa-i (V/234)].
3. Thawaf sebanyak tujuh putaran sempurna
Hal ini karena Rasulullah SAW thawaf tujuh kali, seperti apa yang dikatakan oleh Ibnu ‘Umar, “Setelah tiba Rasulullah SAW thawaf mengelilingi Kakbah tujuh kali, kemudian beliau salat dua raka’at di belakang maqam Ibrahim dan sa’i antara Shafa dan Marwah tujuh kali. Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu ada contoh yang baik bagimu.
Amalan Rasulullah SAW ini merupakan penjelasan dari firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“…Dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” [ QS Al-Hajj/22 : 29]
Apabila ia meninggalkan sedikit saja dari tujuh putaran itu, thawafnya tidak sah. Jika ia ragu hendaknya ia mengambil kemungkinan yang paling sedikit agar ia menjadi yakin.
4. Memulai dan mengakhiri thawaf di Hajar Aswad dengan menempatkan Kakbah di sebelah kiri
Berdasarkan hadis Jabir Radhiyallahu anhua: “Ketika Rasulullah SAW tiba di Makkah beliau mendatangi Hajar Aswad dan mengusapnya, kemudian beliau melangkah ke arah kanan, beliau thawaf dengan berlari-lari kecil tiga putaran dan berjalan biasa empat putaran.”
6.Thawaf di luar Kakbah
Hal ini karena firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
“…Dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” [ QS Al-Hajj/22 : 29]
Menunjukkan thawaf harus mengitari seluruh Kakbah. Seandainya seseorang thawaf dan lewat di dalam Hijir Isma’il, maka thawafnya tidak sah, berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
“Hijir Isma’il termasuk Ka’bah.”
7. Berturut-turut (tidak terputus)
Hal ini karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam thawaf berturut-turut dan beliau bersabda:
3. Thawaf sebanyak tujuh putaran sempurna
Hal ini karena Rasulullah SAW thawaf tujuh kali, seperti apa yang dikatakan oleh Ibnu ‘Umar, “Setelah tiba Rasulullah SAW thawaf mengelilingi Kakbah tujuh kali, kemudian beliau salat dua raka’at di belakang maqam Ibrahim dan sa’i antara Shafa dan Marwah tujuh kali. Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu ada contoh yang baik bagimu.
Amalan Rasulullah SAW ini merupakan penjelasan dari firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“…Dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” [ QS Al-Hajj/22 : 29]
Apabila ia meninggalkan sedikit saja dari tujuh putaran itu, thawafnya tidak sah. Jika ia ragu hendaknya ia mengambil kemungkinan yang paling sedikit agar ia menjadi yakin.
4. Memulai dan mengakhiri thawaf di Hajar Aswad dengan menempatkan Kakbah di sebelah kiri
Berdasarkan hadis Jabir Radhiyallahu anhua: “Ketika Rasulullah SAW tiba di Makkah beliau mendatangi Hajar Aswad dan mengusapnya, kemudian beliau melangkah ke arah kanan, beliau thawaf dengan berlari-lari kecil tiga putaran dan berjalan biasa empat putaran.”
6.Thawaf di luar Kakbah
Hal ini karena firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“…Dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” [ QS Al-Hajj/22 : 29]
Menunjukkan thawaf harus mengitari seluruh Kakbah. Seandainya seseorang thawaf dan lewat di dalam Hijir Isma’il, maka thawafnya tidak sah, berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
اَلْحِجْرُ مِنَ الْبَيْتِ.
“Hijir Isma’il termasuk Ka’bah.”
7. Berturut-turut (tidak terputus)
Hal ini karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam thawaf berturut-turut dan beliau bersabda: