Niat, Dalil dan Keutamaan Puasa Arafah bagi yang Tidak Berhaji

Sabtu, 01 Juni 2024 - 09:43 WIB
Puasa Arafah termasuk puasa sunah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam. Ilustrasi: SINDOnews
Puasa Arafah termasuk puasa sunah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam. Puasa ini dilakukan pada tanggal 9 Zulhijah atau sehari menjelang Hari Raya Iduladha yang jatuh pada tanggal 10 Zulhijah.

Puasa Arafah bertepatan dengan jemaah haji melakukan wukuf di Arafah . Karena itulah dinamakan puasa Arafah.

Sesuai Kalender Hijriah Indonesia 2024 terbitan Kementerian Agama, 9 Zulhijjah bertepatan pada Minggu (16/6/2024). Untuk lebih tepatnya, umatIslam di Indonesia perlu menanti hasil sidang isbat penetapan Iduladha 1445 Hijriah pada 7 Juni 2024 yang dilakukan oleh Kementerian Agama.



Dalil untuk perintah pelaksanaan Puasa Arafah sendiri satu di antaranya ada dalam Hadis berikut:

“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ala kulli syai-in qadiir (Tidak ada Ilah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian, Allah Maha Menguasai segala sesuatu.” (HR Tirmidzi).

Berikut bacaan niat puasa Arafah:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma arafata sunnata-lillahi ta ala

Artinya: "Saya berniat puasa Arafah sunnah karena Allah Ta ala."

Puasa ini sangat dianjurkan bagi orang-orang yang tidak menjalankan ibadah haji. Teknis pelaksanaan puasa sunah Arafah sama dengan puasa-puasa lainnya.



Berikut Keutamaan Puasa Arafah:

1. Menghapus Dosa

Seorang muslim yang mengerjakan puasa Arafah, akan dihapuskan dosa dari tahun yang lalu dan yang akan datang. Di antara dalilnya tertera dalam buku Terjemahan Kitab Puasa Shahih Muslim oleh Muslim bin Al-Hajjaj sebagai berikut:

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ؟ فَقَالَ: يُكَفِّرَ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ


Artinya: "Nabi ditanya tentang puasa hari Arafah. Maka nabi menjawab, 'Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu dan yang akan datang.'' (HR Muslim).

2. Bernilai 1.000 Hari di Luar Arafah

Puasa Arafah memiliki keistimewaan yang bernilai lebih dari 1.000 hari berpuasa di luar hari Arafah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW bahwa keutamaan puasa hari Arafah seperti puasa 1000 hari di luar hari Arafah. (HR. Baihaqi).



3. Mendapatkan Pahala Seperti Nabi Isa

Keistimewaan puasa arafah selanjutnya diberikan pahala seperti halnya kepeda Nabi Isa ‘alaihissalam. Rasulullah bersabda bahwa barangsiapa yang berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala Nabi Isa. (HR. Abu Hurairah).
(mhy)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata:  Sudah biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadhan.  Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya ketika bulan Sya'ban.

(HR. Muslim No. 1956)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More