5 Isi Kandungan Surat Al-Taubah Ayat 1-15, Surat Terakhir yang Diturunkan Pada Zaman Rasulullah
Senin, 25 November 2024 - 13:55 WIB
Namun, menurut Ibnu Jarir, bulan Muharram merupakan bulan terakhir dari bulan-bulan haram bagi mereka.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa pada saat bulan yang diharamkan untuk memerangi orang musyrik tersebut berakhir, maka di mana saja kalian jumpai mereka (orang musyrik) dapat dibunuh dikecualikan oleh hukum haram melakukan perang di Tanah Suci dalam firman Allah pada surat Al-Baqarah ayat 191.
Atau jika tidak ingin membunuh orang musyrik, mereka dapat ditangkap serta persempit ruang gerak mereka dengan mengepung benteng-benteng dan tempat perlindungan mereka, serta memantau jalur-jalur yang sering mereka lewati, sehingga dunia yang luas ini menjadi terasa sempit bagi mereka, dan pada akhirnya mereka akan terpaksa memilih untuk berperang melawan kalian atau memeluk Islam.
Terakhir, Allah memberikan kesempatan bagi orang musyrik tersebut untuk bertobat dengan mengharamkan memerangi mereka yang ingin bertobat masuk ke Islam.
At-Taubah (9:14)
Artinya :
“Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tanganmu dan Dia akan menghina mereka dan menolongmu (dengan kemenangan) atas mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman,”
At-Taubah (9:15)
Artinya :
“dan Dia menghilangkan kemarahan hati mereka (orang mukmin). Dan Allah menerima tobat orang yang Dia kehendaki. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.”
Dalam tafsiran Ibnu Katsir, Allah SWT memberikan semangat dan tekad kepada orang-orang mukmin yang mensyariatkan mereka untuk berjihad. Selain itu, Allah juga akan menolong mukmin untuk mencapai kemenangan mereka melawan kaum musyrik.
Pada firman “..serta melegakan hati orang-orang yang beriman,” dan “ menghilangkan kemarahan hati mereka (orang mukmin).” pada ayat ke 15 mengarah kepada orang-orang Bani Khuza'ah.
Terakhir firman Allah,“Dan Allah menerima tobat orang yang dikehendaki-Nya.” mengarah kepada kalangan hamba-hamba-Nya dimana orang yang benar bertobat dipilih untuk diterima bukan karena tidak ingin mati.
Sebagai penutup, kandungan Surat At-Taubah, khususnya pada ayat 1-15, menyajikan banyak pelajaran penting yang dapat diambil oleh umat Islam.
Dari penegasan tentang pemutusan hubungan dengan musyrik, larangan bagi mereka untuk mendekati Ka'bah, hingga pentingnya komitmen terhadap perjanjian, setiap ayat mengandung makna mendalam yang relevan dengan kehidupan umat Islam hingga hari ini.
Selain itu, Surat At-Taubah juga mengingatkan kita akan pentingnya kesempatan bertaubat bagi mereka yang ingin memperbaiki diri serta keyakinan bahwa kemenangan dan pertolongan Allah pasti akan menyertai orang-orang yang beriman.MG/ Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra
Baca juga: Keunikan Surat At-Taubah Tidak Diawali Bismillah dan Alasannya
Ayat tersebut menjelaskan bahwa pada saat bulan yang diharamkan untuk memerangi orang musyrik tersebut berakhir, maka di mana saja kalian jumpai mereka (orang musyrik) dapat dibunuh dikecualikan oleh hukum haram melakukan perang di Tanah Suci dalam firman Allah pada surat Al-Baqarah ayat 191.
Atau jika tidak ingin membunuh orang musyrik, mereka dapat ditangkap serta persempit ruang gerak mereka dengan mengepung benteng-benteng dan tempat perlindungan mereka, serta memantau jalur-jalur yang sering mereka lewati, sehingga dunia yang luas ini menjadi terasa sempit bagi mereka, dan pada akhirnya mereka akan terpaksa memilih untuk berperang melawan kalian atau memeluk Islam.
Terakhir, Allah memberikan kesempatan bagi orang musyrik tersebut untuk bertobat dengan mengharamkan memerangi mereka yang ingin bertobat masuk ke Islam.
5. Kekuasaan dan Pertolongan Allah dalam Masa Peperangan
Terakhir, kandungan surat At-Taubah pada ayat 14-15 menjelaskan bahwa Allah SWT memiliki kekuasaan dan memberikan pertolongan bagi orang beriman dalam masa peperangan.At-Taubah (9:14)
قَـٰتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ ٱللَّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍۢ مُّؤْمِنِينَ
Artinya :
“Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tanganmu dan Dia akan menghina mereka dan menolongmu (dengan kemenangan) atas mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman,”
At-Taubah (9:15)
وَيُذْهِبْ غَيْظَ قُلُوبِهِمْ ۗ وَيَتُوبُ ٱللَّهُ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Artinya :
“dan Dia menghilangkan kemarahan hati mereka (orang mukmin). Dan Allah menerima tobat orang yang Dia kehendaki. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.”
Dalam tafsiran Ibnu Katsir, Allah SWT memberikan semangat dan tekad kepada orang-orang mukmin yang mensyariatkan mereka untuk berjihad. Selain itu, Allah juga akan menolong mukmin untuk mencapai kemenangan mereka melawan kaum musyrik.
Pada firman “..serta melegakan hati orang-orang yang beriman,” dan “ menghilangkan kemarahan hati mereka (orang mukmin).” pada ayat ke 15 mengarah kepada orang-orang Bani Khuza'ah.
Terakhir firman Allah,“Dan Allah menerima tobat orang yang dikehendaki-Nya.” mengarah kepada kalangan hamba-hamba-Nya dimana orang yang benar bertobat dipilih untuk diterima bukan karena tidak ingin mati.
Sebagai penutup, kandungan Surat At-Taubah, khususnya pada ayat 1-15, menyajikan banyak pelajaran penting yang dapat diambil oleh umat Islam.
Dari penegasan tentang pemutusan hubungan dengan musyrik, larangan bagi mereka untuk mendekati Ka'bah, hingga pentingnya komitmen terhadap perjanjian, setiap ayat mengandung makna mendalam yang relevan dengan kehidupan umat Islam hingga hari ini.
Selain itu, Surat At-Taubah juga mengingatkan kita akan pentingnya kesempatan bertaubat bagi mereka yang ingin memperbaiki diri serta keyakinan bahwa kemenangan dan pertolongan Allah pasti akan menyertai orang-orang yang beriman.MG/ Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra
Baca juga: Keunikan Surat At-Taubah Tidak Diawali Bismillah dan Alasannya