Perang Fahl: Kisah Tentara Romawi Menciptakan Banjir Lumpur untuk Menahan Pasukan Islam

Sabtu, 09 Desember 2023 - 14:16 WIB
Ilustrasi/Ist
Pertempuran Fahl juga dikenal sebagai Pertempuran Rawa-Rawa dan Pertempuran Beisan. Ini adalah pertempuran besar dalam penaklukan Byzantium oleh Muslim . Perang ini, menurut Ibnu Ishaq, al-Waqidi, dan Sa'id bin Abdul Aziz al-Tanukhi terjadi di Suriah pada tanggal 13 Zulkaidah Hijriah (634 Desember atau Januari 635 M).

Muhammad Husain Haekal dalam bukunya berjudul " Umar bin Khattab " menceritakan pada saat itu panglima perang Muslim, Abu Ubaidah bin Jarrah merasa lega atas kemenangannya di Damsyik. Sebagian perwiranya sudah dipacu oleh semangat kemenangan. Mereka mengusulkan untuk melanjutkan perjalanan dari Damsyik ke Hims.

"Soalnya, selama pengepungan Damsyik, Heraklius tinggal di kota ini. Setelah dilihatnya angkatan bersenjatanya tak mampu mencapai ibu kota Syam itu untuk memberikan perlindungan, Heraklius menyingkir dari Hims ke Antakiah," tulisnya.



Jika sekiranya Abu Ubaidah pergi ke Hims dan membebaskannya, niscaya Heraklius akan menyingkir dari Antakiah ke Anatolia atau ke Konstantinopel. Kalau ini yang dilakukannya semangat pasukan Romawi di seluruh Syam akan hancur. Mereka akan angkat tangan, tidak akan mengadakan perlawanan dan tidak akan bertempur.

Hanya saja, Abu Ubaidah menolak saran itu. Pasalnya, Khalifah Umar bin Khattab melarang ia maju mendahului sisa pasukan Romawi yang ada di belakangnya. Ini akan menjadi ancaman jika ia mundur atau akan memotong barisan belakangnya.

Pasukan Romawi yang selamat dari Pertempuran Yaimuk masih bertahan di Fahl sebelah selatan danau at-Tabariah (Tiberias), kemudian Heraklius menopangnya dengan angkatan bersenjata baru.

Rasa takut angkatan bersenjata ini belum hilang akibat kekalahan yang mereka alami di Yarmuk ketika Abul-A'war as-Sulami berangkat dengan pasukannya hendak menghadapi mereka.

Mereka lalu melepaskan air danau dan sungai ke daratan sekitar sehingga terjadi banjir lumpur. Cara ini memuat pasukan Muslimin tak dapat maju. Tetapi pasukan Romawi sendiri juga tak dapat maju, sehingga tak ada gunanya bala bantuan Heraklius kepada mereka.



Selama musim dingin dan selama pengepungan kota Damsyik tanah itu tetap berlumpur, dan pihak Romawi pun terkepung di balik lumpur di Lembah Baisan (Scythopolis).

Sesudah Damsyik menyerah dan datang musim panas, tanah pun sudah mulai kering, Abu Ubaidah menyerahkan Damsyik ke tangan Yazid bin Abi Sufyan dengan kekuatan pasukan berkuda Yaman yang dipimpinnya.

Menuju Fihl

Dia sendiri bersama Khalid bin Walid dan angkatan bersenjatanya melangkah maju ke Fihl dan Lembah Baisan. Tanah yang sudah mulai kering itu memungkinkan pasukannya menghadapi pertempuran lagi.

Pada saat itu Khalifah Abu Bakar sudah menyerahkan Yordania ke tangan Syurahbil bin Hasanah, Hims kepada Abu Ubaidah, Balqa' kepada Yazid bin Abi Sufyan dan Arabat kepada Amr bin al-As.

Komando di lapangan kepada pihak yang mengalami pertempuran di bawah pimpinannya. Perintah ini oleh Khalifah Umar tidak diubah. Dengan demikian komando pasukan Muslimin yang berada di Fihl tetap di tangan Syurahbil, dan yang sebagian masih tinggal di sana sebelum Damsyik dikepung di bawah Abul-A'war as-Sulami, dan yang datang sesudah pengepungan Damsyik di bawah Abu Ubaidah.



Syurahbil mengirim Abul-A'war dengan brigadenya ke Tabariah (Tiberias) untuk mengadakan pengepungan. Khalid bin Walid memimpin barisan depan, Abu Ubaidah dan Amr bin al-As masing-masing di sayap kanan dan kiri sementara Dirar bin al-Azwar memimpin pasukan berkuda.

Angkatan bersenjata ini berangkat semua menyeberangi Sungai Yarmuk di Umm Qais di dekat sebuah muara di Yordania, yang selanjutnya menyeberangi Lembah Gor, kemudian bermarkas di Fihl, berhadap-hadapan dengan pasukan Romawi di Baisan.

Tatkala sudah tak dapat melampaui tanah berlumpur para komandan itu berunding. Mereka melaporkan kepada Khalifah Umar mengenai keadaan itu dan menunggu jawabannya.
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
مَنۡ كَانَ يُرِيۡدُ الۡحَيٰوةَ الدُّنۡيَا وَ زِيۡنَتَهَا نُوَفِّ اِلَيۡهِمۡ اَعۡمَالَهُمۡ فِيۡهَا وَهُمۡ فِيۡهَا لَا يُبۡخَسُوۡنَ‏ (١٥) اُولٰٓٮِٕكَ الَّذِيۡنَ لَـيۡسَ لَهُمۡ فِىۡ الۡاٰخِرَةِ اِلَّا النَّارُ‌ ‌ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوۡا فِيۡهَا وَبٰطِلٌ مَّا كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ (١٦)
Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat kecuali neraka, dan sia-sialah di sana apa yang telah mereka usahakan (di dunia) dan terhapuslah apa yang telah mereka kerjakan.

(QS. Hud Ayat 15-16)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More