Menyegerakan Berbuka, Kesempatan Merebut Kebaikan pada Ramadhan

Minggu, 03 April 2022 - 16:08 WIB


Berbuka Sebelum Sholat

Rasulullah SAW biasa berbuka puasa sebelum menunaikan salat Maghrib. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan ruthob (kurma basah) sebelum menunaikan salat. Jika tidak ada ruthob, maka beliau berbuka dengan tamer (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.” (HR. Abu Daud no. 2356 dan Ahmad 3: 164. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih).

Hadis Anas itu selain mengajarkan menyegerakan berbuka juga mengajarkan mengenai anjuran berbuka puasa dengan kurma. Yang dianjurkan ketika berbuka adalah dengan ruthob (kurma basah), lalu tamr (kurma kering). Jika tidak didapati kurma, maka boleh digantikan dengan makanan yang manis-manis.

Di sini dianjurkan dengan yang manis-manis ketika berbuka karena yang manis tersebut semakin menguatkan orang yang berpuasa. Sedangkan berbuka puasa dengan air bertujuan untuk menyucikan atau menyegarkan. Adapun jika berada di Makkah, dianjurkan berbuka dengan air zam-zam. (Lihat Kifayatul Akhyar, hal. 251-252. Juga lihat penjelasan Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma’ad, 2: 48).



Kebaikan Mengikuti Sunnah

Salah satu bentuk kebaikan dari menyegerakan berbuka adalah menyelisihi cara beribadah orang-orang kafir. Rasulullah bersabda, “…..Karena orang Yahudi dan Nasrani mengakhirkan berbuka hingga bermunculan bintang-bintang.” (Riwayat Abu Daud).

Rasulullah tidak merinci jenis-jenis kebaikan yang akan diraih orang yang menyegerakan berbuka. Salah satu tujuannya untuk menegaskan bahwa kebaikan di dalamnya sangat banyak dan bersifat umum.

Namun jika kita membaca lebih jauh, beberapa kebaikan berhasil diungkap oleh para ulama. Syaikh al-Bassam berkata, “Kebaikan yang dimaksudkan adalah kebaikan berupa mengikuti sunnah dan tidak diragukan lagi, mengikuti sunnah adalah sebab meraih kebaikan dunia dan akhirat.” (Taudhihul Ahkam, 3/520).

Mengikuti Nabi SAW juga merupakan satu-satunya cara yang Allah Ta’ala tetapkan untuk meraih cinta-Nya. Allah berfirman, “Katakanlah (Muhammad), ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun Maha Penyayang.” ( QS Ali Imran [3]: 31).



Terkait menyegerakan berbuka, secara khusus Allah berfirman dalam dalam Hadits qudsi, “Hamba-Ku yang paling aku cintai adalah hambaku yang menyegerakan berbuka.” (Riwayat Tirmidzi).

Dari uraian ini semakin terasa jika Ramadhan sejatinya bulan multi fungsi. Selain menawarkan fadhilah yang melimpah, Ramadhan juga kaya dengan ibrah. Salah satunya spirit mengamalkan sunnah. Dalam Ramadhan kita dilatih militan dalam mengamalkan sunnah. Tentu saja sunnah tidak saja dalam urusan berbuka. Dalam Ramadan sunnah hadir dalam setiap aktivitas yang kita jalankan. Sunnah hadir saat makan sahur, salat Subuh, salat Tarawih, membaca al-Qur’an, dan amalan lainnya.
(mhy)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَتَّخِذُوۡۤا اٰبَآءَكُمۡ وَاِخۡوَانَـكُمۡ اَوۡلِيَآءَ اِنِ اسۡتَحَبُّوا الۡـكُفۡرَ عَلَى الۡاِيۡمَانِ‌ ؕ وَمَنۡ يَّتَوَلَّهُمۡ مِّنۡكُمۡ فَاُولٰۤٮِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوۡنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu jadikan bapak-bapakmu dan saudara-saudaramu sebagai pelindung, jika mereka lebih menyukai kekafiran daripada keimanan. Barangsiapa di antara kamu yang menjadikan mereka pelindung, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.

(QS. At-Taubah Ayat 23)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More