Entah Apa yang Ada di Benak Nikita Mirzani tentang Neraka

Kamis, 26 November 2020 - 05:00 WIB
Pintu ketiga namanya Saqar, tempat arang-orang shabi’in. Merupakan pintu neraka pada tingkatan ke 5. Di dalam pintu itu ditempati oleh orang-orang yang menyembah berhala atau menyembah patung-patung yang dibuat bangsanya sendiri.

Tingkatan pintu neraka ini, terletak di atasnya pintu neraka Jahim. Tentang neraka ini, Allah telah berfirman yang artinya: ”Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)” (QS Al-Mudatstsir : 42)

Pintu keempat namanya Ladza, berisi iblis dan orang-orang yang mengikutinya, serta orang Majusi. Ladza merupakan pintu neraka pada tingkatan nomor 4. Di dalamnya ditempati Iblis laknatullah beserta orang-orang yang mengikutinya dan orang-orang yang terbujuk rayuannya. Kemudian orang-orang Majusi pun ikut serta menempati neraka Ladza ini. Mereka kekal bersama Iblis di dalamnya. Tingkatan pintu neraka Ladza ini di atasnya pintu neraka Saqar.

Dalam hal ini Allah telah berfirman: "Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak”. (QS Al-Ma’arij : 15).




Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Iblis dan para pengikutnya akan dimasukkan ke dalam neraka Ladza. Seperti apa yang dikatakan oleh Malaikat Maut (malaikat Izrail) ketika Iblis hendak dicabut nyawanya, maka malaikat maut itu berkata, bahwa Iblis akan diberi minum dari neraka Ladza.

Pintu kelima namanya Huthamah, tempat orang-orang Yahudi. Merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 3. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang Yahudi dan para pengikutnya. Pintu neraka Huthamah ini, tingkatannya di atas pintu neraka Ladza yang dihuni para Iblis. Tentang neraka Huthamah ini, Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an: “Dan tahukah kamu, apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan”. (QS Al-Humazah : 5-6).

Pintu keenam namanya Sa’ir, merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 2. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang Nashrani dan para pengikutnya. Pintu neraka ini berada di atas tingkatan pintu neraka Huthamah. Mengenai neraka ini, Allah Ta’ala telah berfirman: ”Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)”. (QS Al-Insyigaq : 12).

Selanjutnya Jibril terdiam karena merasa segan kepada Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah bertanya, “Kenapa engkau tidak memberitahukan penghuni pintu yang ketujuh?”

Jibril menjawab : “Pintu ketujuh namanya pintu neraka Jahanam. Merupakan pintu neraka yang paling atas (pertama). Di dalamnya berisi umatmu yang melakukan dosa-dosa besar dan tidak tobat sampai mereka meninggal dunia.”

Rasulullah pingsan mendengar penjelasan Jibril tersebut. Jibril meletakan kepala Rasulullah di pangkuannya sampai Beliau sadar kembali.

Salman Al-Farisi datang dan berdiri di depan pintu seraya berkata, ”Assalaamu’alaikum, yaa ahla baitir rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan junjunganku Rasulullah SAW?” Namun tidak ada yang menjawab, sehingga mereka pun menangis dan terjatuh.

Rasulullah bersabda: “Betapa besar cobaan yang menimpaku dan aku merasa sangat sedih. Jadi, ada di antara umatku yang akan masuk neraka?”

Jibril menjawab, “benar, yaitu umatmu yang mengerjakan dosa-dosa besar".

Kemudian Rasulullah SAW menangis, dan Jibril pun juga ikut menangis. Rasulullah SAW lantas masuk ke rumahnya dan menyendiri. Beliau hanya keluar rumah jika hendak mengerjakan salat dan tidak berbicara dengan siapa pun. Dalam salat beliau menangis dan sangat merendahkan diri kepada Allah Ta’ala.

Pada hari yang ketiga, Abu Bakar r.a. datang ke rumah beliau dan mengucapkan, ”Assalaamu’alaikum, yaa ahla baitir rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan Rasulullah SAW?” Namun tidak ada seorang pun yang menjawabnya, sehingga Abu Bakar menangis tersedu-sedu.

Umar bin Khattab RA datang dan berdiri di depan pintu seraya berkata, ”Assalaamu’ alaikum, yaa ahlal baitir rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan Rasulullah SAW?” Namun tidak ada seorang pun yang menjawabnya, sehingga Umar lantas menangis tersedu-sedu.

Kemudian Salman bangkit dan mendatangi rumah Sayyidah Fatimah . Sambil berdiri di depan pintu ia berkata, ”Assalaamu’ alaikum, wahai putri Rasulullah SAW” sementara Ali bin Abi Thalib RA sedang tidak ada di rumah.

Salman lantas berkata, “Wahai putri Rasulullah SAW, dalam beberapa hari ini Rasulullah SAW suka menyendiri. Beliau tidak keluar rumah kecuali untuk salat dan tidak pemah berkata-kata serta tidak mengizinkan seseorang untuk masuk ke rumah beliau.”

Fatimah lantas pergi ke rumah beliau (Rasulullah). Di depan pintu rumah Rasulullah SAW, Fatimah mengucapkan salam dan berkata, “Wahai Rasulullah, saya adalah Fatimah.”
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَكَذٰلِكَ جَعَلۡنَا فِىۡ كُلِّ قَرۡيَةٍ اَكٰبِرَ مُجۡرِمِيۡهَا لِيَمۡكُرُوۡا فِيۡهَا‌ ؕ وَمَا يَمۡكُرُوۡنَ اِلَّا بِاَنۡفُسِهِمۡ وَمَا يَشۡعُرُوۡنَ
Dan demikianlah pada setiap negeri Kami jadikan pembesar-pembesar yang jahat agar melakukan tipu daya di negeri itu. Tapi mereka hanya menipu diri sendiri tanpa menyadarinya.

(QS. Al-An'am Ayat 123)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More