Inilah Amalan-amalan yang Dapat Memperpanjang Umur
Senin, 14 Desember 2020 - 09:19 WIB
Setiap insan dan mahluk yang bernyawa memiliki jatah umur tersendiri. Ada yang umurnya panjang ada yang pendek bahkan umurnya hanya diberi satu detik. Semuanya adalah kuasa Allah Ta'ala. Namun, sudah menjadi tabiat manusia ingin hidup lebih lama di dunia agar dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi alam yang abadi yaitu akhirat.
(Baca juga : Ketika Musibah Datang sebagai Peringatan )
Lantas yang menjadi pertanyaan, sediakah jika Allah subhanahu wata’ala memberi kita panjang umur dalam kebaikan, kemakmuran, dan kebahagiaan ? Jawaban mayoritas dari kita pastinya adalah bersedia. Akan tetapi panjang umur dan kebahagiaan itu apakah hadir tanpa sebab atau hadir dengan sendirinya? Pasti semua itu datang karena sebab.
Mengutip penjelasan Ustadz Halim Tri Hantoro, S.Pd.I di laman dakwah, bagaimanapun, sesungguhnya waktu, umur, kesempatan, dan hari-hari yang kita jalani akan menentukan apakah kita nantinya termasuk orang yang bahagia ataukah orang yang celaka. Semua ditentukan oleh bagaimana kita memanfaatkan waktu dan kesempatan yang telah Allah berikan.
Allah berfirman dibanyak tempat dalam al-Quran yang diawali dari sumpah atas nama-nama waktu, di antaranya,
وَالضُّحٰىۙ () وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ
“Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalan), dan demi malam apabila telah sunyi.” (QS. Adh-Dhuha: 1-2)
(Baca juga : Istiqamah Bershalawat, Karunia Allah akan Berlimpah )
Juga firman-Nya:
وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىۙ () وَالنَّهَارِ اِذَا تَجَلّٰىۙ
“Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), demi siang apabila terang benderang.” (QS. Al-Layl: 1-2)
Dan juga firman-Nya:
وَالْفَجْرِ () وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ
“Demi fajar, demi malam yang sepuluh.” (QS. Al-Fajr: 1-2)
Allah subhanahu wata’ala bersumpah dalam ayat-ayat di atas dengan waktu agar supaya kita mengetahui nilainya, menjaganya, memanfaatkannya, dan mengisinya dengan amal kebaikan.
(Baca juga : Manfaat Puasa Saat Hamil : Sehat dan Bergelimang Pahala )
Waktu dan umur ibarat sawah ladang yang hasil panennya akan dipetik nanti di akhirat. Tanamannya adalah amal saleh dan hasil panennya adalah kebahagiaan dan keberuntungan. Semoga kita menjadi orang-orang yang mana Allah berseru nanti di akhirat:
كُلُوْا وَاشْرَبُوْا هَنِيْۤـًٔا ۢ بِمَآ اَسْلَفْتُمْ فِى الْاَيَّامِ الْخَالِيَةِ
“(Kepada ahli Surga dikatakan), Makan dan minumlah dengan nikmat karena amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.” (QS. Al-Haqqah: 24)
Namun kenyataannya bahwa umur kita terbatas. Kita tidak bisa menambahkan atau mengurangi sedikit pun. Berbeda dengan kebanyakan umur umat manusia terdahulu yang bisa mencapai usia hingga ratusan tahun. Sementara umat ini rata-rata umurnya adalah sebagaimana dijelaskan dalam hadis Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
(Baca juga : Ketika Musibah Datang sebagai Peringatan )
Lantas yang menjadi pertanyaan, sediakah jika Allah subhanahu wata’ala memberi kita panjang umur dalam kebaikan, kemakmuran, dan kebahagiaan ? Jawaban mayoritas dari kita pastinya adalah bersedia. Akan tetapi panjang umur dan kebahagiaan itu apakah hadir tanpa sebab atau hadir dengan sendirinya? Pasti semua itu datang karena sebab.
Mengutip penjelasan Ustadz Halim Tri Hantoro, S.Pd.I di laman dakwah, bagaimanapun, sesungguhnya waktu, umur, kesempatan, dan hari-hari yang kita jalani akan menentukan apakah kita nantinya termasuk orang yang bahagia ataukah orang yang celaka. Semua ditentukan oleh bagaimana kita memanfaatkan waktu dan kesempatan yang telah Allah berikan.
Allah berfirman dibanyak tempat dalam al-Quran yang diawali dari sumpah atas nama-nama waktu, di antaranya,
وَالضُّحٰىۙ () وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ
“Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalan), dan demi malam apabila telah sunyi.” (QS. Adh-Dhuha: 1-2)
(Baca juga : Istiqamah Bershalawat, Karunia Allah akan Berlimpah )
Juga firman-Nya:
وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىۙ () وَالنَّهَارِ اِذَا تَجَلّٰىۙ
“Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), demi siang apabila terang benderang.” (QS. Al-Layl: 1-2)
Dan juga firman-Nya:
وَالْفَجْرِ () وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ
“Demi fajar, demi malam yang sepuluh.” (QS. Al-Fajr: 1-2)
Allah subhanahu wata’ala bersumpah dalam ayat-ayat di atas dengan waktu agar supaya kita mengetahui nilainya, menjaganya, memanfaatkannya, dan mengisinya dengan amal kebaikan.
(Baca juga : Manfaat Puasa Saat Hamil : Sehat dan Bergelimang Pahala )
Waktu dan umur ibarat sawah ladang yang hasil panennya akan dipetik nanti di akhirat. Tanamannya adalah amal saleh dan hasil panennya adalah kebahagiaan dan keberuntungan. Semoga kita menjadi orang-orang yang mana Allah berseru nanti di akhirat:
كُلُوْا وَاشْرَبُوْا هَنِيْۤـًٔا ۢ بِمَآ اَسْلَفْتُمْ فِى الْاَيَّامِ الْخَالِيَةِ
“(Kepada ahli Surga dikatakan), Makan dan minumlah dengan nikmat karena amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.” (QS. Al-Haqqah: 24)
Namun kenyataannya bahwa umur kita terbatas. Kita tidak bisa menambahkan atau mengurangi sedikit pun. Berbeda dengan kebanyakan umur umat manusia terdahulu yang bisa mencapai usia hingga ratusan tahun. Sementara umat ini rata-rata umurnya adalah sebagaimana dijelaskan dalam hadis Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,