7 Adab Menjenguk dan Mendoakan Ulama yang Sedang Sakit
Rabu, 30 Desember 2020 - 15:26 WIB
Ketika menjenguk orang sakit, seseorang harus menampakkan sikap yang santun dan beradab. Apalagi yang dijenguk adalah seorang ulama atau dai yang sedang sakit. Kita tidak boleh menampakkan sikap yang membuat penderitanya tidak nyaman. Salah satu adab yang diajarkan berusaha untuk menundukkan pandangan dan tetap tujukkan rasa empati kepada yang sakit.
5. Memberikan Semangat dan Harapan
Selain berdoa dan menjaga sikap, adab berikutnya adalah memberikan semangat dan harapan kepada yang sakit. Taujuannya agar yang sakit agar tidak merasa sedih dan berkecil hati. Dengan memberikan semangat, ia akan selalu berfikir positif dan terus berikhtiar.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma bahwa Nabi pernah menjenguk seorang Arab badui, Ibnu Abbas melanjutkan: "Setiap kali beliau menjenguk orang sakit, maka beliau akan mengatakan kepadanya: "Tidak apa-apa, Insya Allah baik-baik saja." Ibnu Abbas berkata; lalu aku bertanya: "Baik?, tidak mungkin, sebab penyakit yang dideritanya adalah demam yang sangat kritis, yang apabila diderita oleh orang tua akan menyebabkannya meninggal dunia." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau begitu, memang benar." (HR Al-Bukhari)
6. Memberi Perhatian
Ketika menjenguk orang sakit, kita dianjurkan untuk memberi perhatian baik melalui ucapan maupun sikap. Dalam satu Hadis Dari Ibn Sinni, Rasulullah bersabda: "Di antara kesempurnaan menjenguk adalah engkau meletakkkan tangannya pada bagian tubuh orang yang sakit sambil bertanya, "Bagaimana keadaanmu pagi ini? Atau bagaimana keadaanmu sore ini?"
7. Melarangnya Minta Kematian
Orang yang sakit biasanya mudah berputus asa karena kondisi sakit yang dialaminya. Tak jarang mereka mengharapkan kematian datang menjemput. Karena itu, salah satu adab menjenguk yang sakit adalah memberi nasihat untuk tidak menyerah dan tidak berharap pada kematian.
Dikisahkan, Rasulullah pernah mengunjungi pamannya yang sakit. Beliau bersabda: "Wahai paman! Janganlah engkau mengharap kematian. Sebab bila selama ini engkau berbuat baik, kemudian (umurmu) ditangguhkan, maka itu adalah kebaikan yang ditambahkan kepada kebaikanmu dulu, dan itu baik bagimu. Bila selama ini engkau berbuat tidak baik, kemudian (umurmu) ditangguhkan, lalu engkau diberi kesempatan untuk bertaubat dari kesalahanmu, maka itu pun baik pula bagimu. Maka janganlah engkau mengharap kematian." (HR Ahmad dan Hakim)
Doa untuk Orang Sakit
Nabi Muhammad mengajarkan doa ketika menjenguk orang yang sakit. Doa ini dibaca tujuh kali:
As Alulloohal 'Adziim Robbul Arsyil 'Azhiim,Ayyasyfiyaka/Ayyasyfiyaki. (Dibaca 7 kali)
"Aku memohon atas nama Allah Yang Maha Agung Pemilik singgasana Yang Agung Agar menyembuhkanku". (HR At-Tirmidzi dan Abu Daud)
Keterangan:
1. Yasyfiyaka dibaca apabila yang sakit laki-laki.
2. Yasyfiyaki dibaca apabila yang sakit perempuan.
Diriwayatkan dari Aisyah RA bahwa ketika Rasulullah menjenguk orang sakit, beliau berdoa:
"Ya Allah Wahai Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakitnya, sembukanlah ia. (Hanya) Engkaulah yang dapat menyembuhkannya, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi." (HR Al-Bukhari, Muslim)
5. Memberikan Semangat dan Harapan
Selain berdoa dan menjaga sikap, adab berikutnya adalah memberikan semangat dan harapan kepada yang sakit. Taujuannya agar yang sakit agar tidak merasa sedih dan berkecil hati. Dengan memberikan semangat, ia akan selalu berfikir positif dan terus berikhtiar.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma bahwa Nabi pernah menjenguk seorang Arab badui, Ibnu Abbas melanjutkan: "Setiap kali beliau menjenguk orang sakit, maka beliau akan mengatakan kepadanya: "Tidak apa-apa, Insya Allah baik-baik saja." Ibnu Abbas berkata; lalu aku bertanya: "Baik?, tidak mungkin, sebab penyakit yang dideritanya adalah demam yang sangat kritis, yang apabila diderita oleh orang tua akan menyebabkannya meninggal dunia." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau begitu, memang benar." (HR Al-Bukhari)
6. Memberi Perhatian
Ketika menjenguk orang sakit, kita dianjurkan untuk memberi perhatian baik melalui ucapan maupun sikap. Dalam satu Hadis Dari Ibn Sinni, Rasulullah bersabda: "Di antara kesempurnaan menjenguk adalah engkau meletakkkan tangannya pada bagian tubuh orang yang sakit sambil bertanya, "Bagaimana keadaanmu pagi ini? Atau bagaimana keadaanmu sore ini?"
7. Melarangnya Minta Kematian
Orang yang sakit biasanya mudah berputus asa karena kondisi sakit yang dialaminya. Tak jarang mereka mengharapkan kematian datang menjemput. Karena itu, salah satu adab menjenguk yang sakit adalah memberi nasihat untuk tidak menyerah dan tidak berharap pada kematian.
Dikisahkan, Rasulullah pernah mengunjungi pamannya yang sakit. Beliau bersabda: "Wahai paman! Janganlah engkau mengharap kematian. Sebab bila selama ini engkau berbuat baik, kemudian (umurmu) ditangguhkan, maka itu adalah kebaikan yang ditambahkan kepada kebaikanmu dulu, dan itu baik bagimu. Bila selama ini engkau berbuat tidak baik, kemudian (umurmu) ditangguhkan, lalu engkau diberi kesempatan untuk bertaubat dari kesalahanmu, maka itu pun baik pula bagimu. Maka janganlah engkau mengharap kematian." (HR Ahmad dan Hakim)
Doa untuk Orang Sakit
Nabi Muhammad mengajarkan doa ketika menjenguk orang yang sakit. Doa ini dibaca tujuh kali:
أَسْأَلُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَاَنْ يَشْفِيَك
As Alulloohal 'Adziim Robbul Arsyil 'Azhiim,Ayyasyfiyaka/Ayyasyfiyaki. (Dibaca 7 kali)
"Aku memohon atas nama Allah Yang Maha Agung Pemilik singgasana Yang Agung Agar menyembuhkanku". (HR At-Tirmidzi dan Abu Daud)
Keterangan:
1. Yasyfiyaka dibaca apabila yang sakit laki-laki.
2. Yasyfiyaki dibaca apabila yang sakit perempuan.
Diriwayatkan dari Aisyah RA bahwa ketika Rasulullah menjenguk orang sakit, beliau berdoa:
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِى لاَ شَافِىَ إِلاَّ أَنْتَ ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
"Ya Allah Wahai Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakitnya, sembukanlah ia. (Hanya) Engkaulah yang dapat menyembuhkannya, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi." (HR Al-Bukhari, Muslim)