Kisah Pembangkangan Muawiyah kepada Khalifah Ali bin Abi Thalib
Jum'at, 22 Januari 2021 - 18:43 WIB
Tindakan yang diambil Khalifah Ali bin Abi Thalib ini mengawali pertentangan terbuka dengan Muawiyah bin Abi Sufyan. Pada waktu Sahl bin Hunaif tiba di Damsyik, Muawiyah secara terang-terangan menolaknya. Malahan ia berani memerintahkan agar Sahl cepat kembali ke Madinah. Peristiwa ini membuat para sahabat Ali bin Abi Thalib bertambah khawatir.
Penolakan dan pembangkangan Muawiyah ternyata sama sekali tidak menggetarkan pikiran Khalifah Ali bin Abi Thalib. Ia berpegang teguh pada firman Allah yang menegaskan, bahwa tiap muslim wajib taat kepada Waliyyul Amri (pemegang kekuasaan) selama Waliyyul Amri tidak berlaku durhaka terhadap Allah dan Rasul-Nya.
Bagi Khalifah Ali bin Abi Thalib, perintah Allah dan ajaran Rasul-Nya adalah di atas segala-galanya.
Untuk melaksanakan dan membela perintah Allah dan ajaran Rasul-Nya ia tidak menghitung untung rugi. Di saat banyak sekali orang yang merasa gelisah, ia tetap tenang menghadapi pembangkangan Muawiyah. Ia mengirim utusan ke Damsyik, membawa surat perintah, agar seterimanya surat itu, Muawiyah datang ke Madinah untuk menyatakan bai'atnya kepada Amirul Mukminin. (Bersambung)
Penolakan dan pembangkangan Muawiyah ternyata sama sekali tidak menggetarkan pikiran Khalifah Ali bin Abi Thalib. Ia berpegang teguh pada firman Allah yang menegaskan, bahwa tiap muslim wajib taat kepada Waliyyul Amri (pemegang kekuasaan) selama Waliyyul Amri tidak berlaku durhaka terhadap Allah dan Rasul-Nya.
Bagi Khalifah Ali bin Abi Thalib, perintah Allah dan ajaran Rasul-Nya adalah di atas segala-galanya.
Untuk melaksanakan dan membela perintah Allah dan ajaran Rasul-Nya ia tidak menghitung untung rugi. Di saat banyak sekali orang yang merasa gelisah, ia tetap tenang menghadapi pembangkangan Muawiyah. Ia mengirim utusan ke Damsyik, membawa surat perintah, agar seterimanya surat itu, Muawiyah datang ke Madinah untuk menyatakan bai'atnya kepada Amirul Mukminin. (Bersambung)
(mhy)
Lihat Juga :