Mengubah Takut dan Bimbang Dengan Tawakkal Kepada Allah

Minggu, 17 Mei 2020 - 03:35 WIB
قُل لَّن يُصِيبَنَآ إِلَّا مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَىٰنَا ۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ ٱلْمُؤْمِنُونَ

Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal". (QS At-Taubah:51)

Takut dan bimbang adalah gejala jiwa yang kurang bertauhid. Dengan perkataan lain takut dan bimbang ialah pertanda syirik.

( )

Berkaca Pada Nabi Musa

Nabi Musa AS, umpamanya, telah mengalami segala macam ujian Allah yang berat-berat demi meningkatkan iman dan tauhid beliau. Nabi Musa AS mematuhi segala yang telah diperintahkan Allah kepadanya sepenuhnya. Kadang-kadang beliau juga merasa bimbang dan ragu, dan perasaan ini dijelaskan beliau kepada Allah, dan Allah memberikan bantuan seperlunya.

Pada saat beliau, karena mematuhi perintah Allah, membawa seluruh orang Yahudi pindah keluar dari tanah Mesir, maka beliau dihadapkan dengan cobaan Allah yang cukup berat.

Ketika rombongan yang besar itu sampai ke pantai laut Merah kelihatan di belakang lasykar Fir'aun, yang siap akan menghancurkan mereka, datang mengejar. Maka, Musa AS dihadapkan dengan jalan buntu.

( )

Padahal beliau sampai ke situasi ini bukan karena kehendak beliau sendiri; beliau sampai ke situasi ini hanya karena mematuhi perintah Allah, maka ketika beliau mewakilkan perkara ini kepada Allah, maka Allah SWT segera memberikan pemecahan masalahnya, dan dengan demikian Musa menjadi lebih matang. Inilah yang digambarkan oleh sajak berikut ini:

Have you ever been to the Red Sea shore in your life,

Where inspite of everything you can do,

There is no way back, there is no way out,

There is no other way but through.

Jika diterjemahkan kira-kira:

Pernahkah dalam hidup ini anda terbuntu di Laut Merah,

Yang walau apapun anda boleh buat dan rancang,

Namun anda tak mungkin mundur konon pula menyerah,

Satu-satunya jalan hanyalah terus 'nyeberang.

Musa AS tawakkal 'ala Allah atas perkara yang sedang dialaminya akibat patuhnya beliau kepada perintah Allah, maka Allah SWT tak mungkin mengecewakan hamba-Nya yang memenuhi seluruh kehendak-Nya.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن تَنصُرُوا۟ ٱللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS Muhammad : 7)

Maka dengan kehendak Allah Laut Merah menyibakkan airnya dan memberikan rombongan Musa AS jalan untuk lewat menyeberang. Sementara itu barisan laskar Fir'aun dihadang oleh api besar sampai rombongan Musa AS hampir selesai menyeberang. ( )

Sesudah api besar itu reda, lasykar Fir'aun mengejar menyeberangi laut yang masih terbuka itu sampai ke tengah, maka laut itu pun menelan mereka seluruhnya. Inilah kekuatan pengaruh tauhid yang bagi seorang Rasul seperti Musa AS telah berubah menjadi apa yang dinamakan mu'jizat.

Imadudin mengingatkan umat Muhammad SAW telah mendapat karunia khas berupa mu'jizat yang tidak saja diajarkan oleh beliau, bahkan telah dipusakakan beliau kepada umat yang sangat dicintai beliau ini. "Kehebatan sikap tauhid ini akan selalu terbukti seandainya ummat ini bersedia menghargai dan mengamalkannya".

Sayang, kebanyakan umat kita masih terlalu tebal kemusyrikannya, sehingga terhadap ilah yang berupa rokok saja pun kebanyakan umat kita masih takluk tak berkutik, termasuk sebahagian pemimpin dan ulamanya! Astaghfirullah . Ya Allah, ampuni dan tunjukilah kami semuanya dalam mencapai ridha-Mu..! ( )
Halaman :
Follow
cover top ayah
وَاَيُّوۡبَ اِذۡ نَادٰى رَبَّهٗۤ اَنِّىۡ مَسَّنِىَ الضُّرُّ وَاَنۡتَ اَرۡحَمُ الرّٰحِمِيۡنَ‌
Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, (Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.

(QS. Al-Anbiya Ayat 83)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More