Rahasia di Balik Pernikahan Rasulullah dengan Siti Aisyah

Minggu, 17 Mei 2020 - 15:15 WIB
“Segi inilah yang membuat Muhammad mengikatkan diri dengan kedua orang itu dengan ikatan semenda perkawinan dengan puteri-puteri mereka,” tutur Haekal. “Sama juga halnya ia mengikatkan diri dengan Usman dan Ali dengan jalan mengawinkan kedua puterinya kepada mereka.”

Kalaupun benar kata orang mengenai Aisyah serta kecintaan Nabi Muhammad kepadanya itu, maka cinta itu timbul sesudah perkawinan, bukan ketika kawin. "Gadis itu dipinangnya kepada orangtuanya tatkala ia berusia 9 tahun dan dibiarkannya dua tahun sebelum perkawinan dilangsungkan. Logika tidak akan menerima kiranya, bahwa dia sudah mencintainya dalam usia yang masih begitu kecil," tambah Haekal.

"Hal ini diperkuat lagi oleh perkawinannya dengan Hafsah binti Umar yang juga bukan karena dorongan cinta berahi, dengan ayahnya sendiri sebagai saksi," ujarnya. Haekal lalu menceritakan bagaimana Umar memarahi Hafsah karena berani menentang Rasulullah, suaminya.

Umar Memarahi Hafsah

"Sungguh," kata Umar , "tatkala kami dalam zaman jahiliah, wanita-wanita tidak lagi kami hargai. Baru setelah Tuhan memberikan ketentuan tentang mereka dan memberikan pula hak kepada mereka." Dan katanya lagi: "Ketika saya sedang dalam suatu urusan tiba-tiba isteri saya berkata: 'Coba kau berbuat begini atau begitu." Jawab saya: "Ada urusan apa engkau di sini, dan perlu apa engkau dengan urusanku!" Dia pun membalas: "Aneh sekali engkau Umar. Engkau tidak mau ditentang, padahal putrimu menentang Rasulullah s.a.w. sehingga ia gusar sepanjang hari."

Kata Umar selanjutnya: "Kuambil mantelku, lalu aku keluar, pergi menemui Hafsah. "Anakku," kataku kepadanya. "Engkau menentang Rasulullah saw. sampai ia merasa gusar sepanjang hari?!" Hafsha menjawab: "Memang kami menentangnya."

"Engkau harus tahu," kataku. "Kuperingatkan engkau akan siksaan Tuhan serta kemurkaan RasulNya. Anakku, engkau jangan teperdaya oleh kecintaan orang yang telah terpesona oleh kecantikannya sendiri dengan kecintaan Rasulullah saw."

Katanya lagi: "Engkau sudah mengetahui, Rasulullah tidak mencintaimu, dan kalau tidak karena aku engkau tentu sudah diceraikan."

Haekal mengatakan, “Kita sudah melihat bukan, bahwa Muhammad mengawini Aisyah atau mengawini Hafsah bukan karena cintanya atau karena suatu dorongan berahi, tapi karena hendak memperkukuh tali masyarakat Islam yang baru tumbuh dalam diri dua orang pembantu dekatnya itu.” ( )
(mhy)
Halaman :
Follow
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.  Ada seorang sahabat bertanya: bagaimana maksud amanat disia-siakan?  Nabi menjawab: Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.

(HR. Bukhari No. 6015)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More