Konsep Salat Syari’ah Menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani

Jum'at, 12 Februari 2021 - 09:27 WIB
Ilustrasi/Ist
KONSEP salat Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani terbagi menjadi dua, yaitu konsep salat secara syari’ah dan konsep salat secara thariqah . Konsep salat syari’ah menurut beliau tidak berbeda jauh dengan pendapat para ulama, sedangkan konsep salat thariqah menurut beliau adalah salatnya qalbu dengan cara bermunajat kepada Allah. Salat syari’ah terbatas waktu, sedangkan salat thariqah dilakukan sepanjang hayat.

Kini kita bahas salat syariah terlebih dahulu. Konsep salat syari’ah menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani terdapat dalam kitab Sir Al-Asrâr pasal ke empat belas. Menurut beliau, salat syari’ah dapat diketahui dalam Firman Allah Ta’ala “Hendaklah kamu menjaga salat-salatmu dan salat wushta” (QS Al-Baqarah: 238).

Maksudnya salat syari’at, Menurut beliau, ialah salat yang rukun-rukunnya berkaitan dengan gerakan anggota badan yang zahir, seperti berdiri, membaca ayat atau surah, rukuk, sujud, duduk, dan mengeluarkan suara atau bacaan-bacaan.

Makanya Allah menggabungkannya dengan lafadz jamak “ shalawat ” (beberapa salat) sebagai isyarat akan salat syari’at yang lima waktu. Seperti Firman Allah “Hendaklah kamu menjaga salat-salatmu.”

Dalam hal ini ulama sepakat dengan pernyataan beliau tersebut. Sedangkam untuk teknis salatnya, Syaikh Abdul Qâdir al-Jîlani, membahas dalam Kitab Gunyah li Thalib Thariq al Haq. Dalam kitab tersebut beliau mengatakan bahwa dalam salat terdapat rukun, wajib, sunnah, dan hai’ah.



Menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani rukun salat ada lima belas yaitu niat, berdiri, takbiratul ihram, membaca Al Fatihah, ruku’, tuma’ninahnya ruku’, I’tidal, tuma’ninahnya I’tidal, sujud, tuma’ninahnya sujud, duduk di antara dua sujud, tuma’ninahnya duduk di antara dua sujud, duduk tasyahud akhir, membaca tasyahud akhir, membaca shalawat kepada Nabi SAW , dan salam.

Wajibnya salat ada sembilan yaitu takbir selain takbiratul ihram, membaca tasmi’ dan tahmid ketika I’tidal, membaca tasbih ketika ruku’ dan sujud, membaca istighfar ketika duduk di antara dua sujud, tasyahud awal, duduknya tasyahud awal, dan niat keluar dari salat ketika salam.

Sunnahnya salat ada empat belas yaitu membaca iftitah, membaca ta’awudz, membaca basmalah di awal surat, membaca aamiin, membaca surat, membaca “milus samawati wal ardh” saat I’tidal, memperbanyak tasbih saat ruku’ dan sujud, membaca “rabbig firli”, menempelkan hidung saat sujud, duduk sebelum bangkit dari sujud, membaca at’awudz “Allahumma inni a’udzubika min ‘azabi jahannam wa min ‘azabil qabri, wa min fitnatil mahya wal mamat, wa min syarri fitnatil masihid dajjal”, membaca doa setelah shalawat di tasyahud akhir, qunut di dalam shalat witir, dan salam yang kedua.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
cover top ayah
وَقُلِ اعۡمَلُوۡا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمۡ وَرَسُوۡلُهٗ وَالۡمُؤۡمِنُوۡنَ‌ؕ وَسَتُرَدُّوۡنَ اِلٰى عٰلِمِ الۡغَيۡبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمۡ بِمَا كُنۡتُمۡ تَعۡمَلُوۡنَ‌ۚ
Dan katakanlah, Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

(QS. At-Taubah Ayat 105)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More