Angkernya Kuburan Abu Jahal: Di Sini Rasulullah SAW Bicara dengan Mayatnya

Sabtu, 27 Februari 2021 - 14:13 WIB

Kala itu, Abu Jahal sendiri sudah menyadari bahwa dirinya akan menjadi sasaran utama kaum muslimin. Itu sebabnya ia dijaga ketat pasukan kafir Quraisy. Tatkala dua pemuda itu melesat maju bagaikan anak panah yang lepas dari busurnya, Abu Jahal dilindungi 10 lapis pasukan bersenjatakan lengkap.

Pemuda 15 tahun, Mu’awwidz, menerjang pasukan musyrikin itu untuk dapat menebas Abu Jahal. Pedangnya sukses melukai paha Abu Jahal dengan sayatan yang dalam. Hanya saja, Mu’awwidz syahid sebelum berhasil membunuh Abu Jahal. Selanjutnya, Mu’adz bin Afra juga melukai kaki sebelah Abu Jahal, sebelum dirinya juga syahid.

Tubuh Abu Jahal limbung dan akhirnya tersungkur ke tanah. Darah mengucur deras. Pada saat itu Ibnu Mas'ud mendekati dengan pedang terhunus. Ia berdiri di tengah tubuh Abu Jahal yang dipenuhi luka-luka.

Saat Ibnu Mas'ud hendak memenggal lehernya, Abu Jahal memberi isyarat dengan matanya seperti ingin mengucapkan sesuatu. Kemudian Ibnu Mas'ud menahan pedangnya dan mendekatkan telinganya ke mulut Abu Jahal. Ibu Mas'ud mengira Abu Jahal akan bersyahadat. Nyatanya tidak begitu.

"Sampaikan salamku kepada temanmu, bilang ke dia saya musuh dia dunia akhirat," begitulah kalimat yang keluar dari mulut Abu Jahal. Dia tetap menyombongkan diri padahal kondisi sudah kritis dan tak berdaya.

Mendengar ucapan Abu Jahal itu, Ibnu Mas'ud mengangkat pedangnya dan menebas batang leher Abu Jahal.

Nabi SAW bertanya, "Apa yang diucapkannya?" Ibnu Mas'ud menjawab: "Dia katakan dia musuh Nabi Muhammad SAW dunia dan akhirat."




Bicara dengan Mayat

Endingnya, pasukan muslimin yang lebih mini itu berhasil mengalahkan pasukan kafir Quraisy. Jumlah korban dalam perang ini mencapai 14 orang dari pasukan muslimin sahid dan 70 orang pasukan kafir tewas. Selain itu, pasukan muslimin berhasil menawan 70-an orang pasukan kafir Quraisy.

Seperti yang sudah disebut di atas, salah satu dari 70 orang anggota pasukan kafir Quraisy itu yang mati iu adalah musuh abadi Rasulullah SAW, Abu Jahal.

Di tempat itu pula 70 orang itu dikubur. Setelah mereka ditimbun tanah, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam mendekati kubur mereka. Sebagaimana diriwayatkan secara muttafaq ‘alaih, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam lalu mengajak bicara orang-orang kafir yang telah mati itu di dalam kuburnya.

“Hai Abu Jahal bin Hisyam, hai ‘Utbah bin Rabi’ah dan Syaibah bin Rabi’ah,” seru Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam menyebut nama-nama petinggi Quraisy lainnya, “apakah kalian telah mendapati apa yang telah dijanjikan oleh Rabb kalian itu benar?”

Para sahabat terperanjat dengan apa yang dilakukan Rasulullah itu. “Ya Rasulullah,” tanya ‘Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu, “Bagaimana engkau mengajak bicara orang-orang yang telah menjadi bangkai?”

“Demi Zat yang jiwaku berada di Tangan-Nya,” jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “kalian tidak lebih mendengar pertanyaan (perkataan)ku itu melebihi mereka. Hanya saja, mereka tidak dapat menjawab.”
(mhy)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Dua kalimat yang ringan diucapkan tetapi berat timbangannya, dan disenangi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala Yang Maha Pengasih yaitu, Subhanallah wa Bihamdihi Subhaanallaahil Azhim (Maha Suci Allah dengan segala pujian-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung).

(HR. Muslim No. 4860)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More