Meneladani Adab dan Gaya Hidup Rasulullah Soal Makanan

Minggu, 21 Maret 2021 - 07:45 WIB
Makan di atas tikar lebih mendekatkan pada kerendahan hati. Nabi Muhammad Saw. bersabda “Aku (ketika) makan tidak dalam keadaan bersandar, Aku (Nabi Muhammad SAW) adalah seorang hamba, maka aku minum layaknya seorang hamba dan makan layaknya seorang hamba.”

Bukan berarti makan di atas meja dilarang oleh syari’at, hanya saja makan di atas tikar lebih menjauhkan seorang hamba dari sifat sombong. Atau dalam kata lain, kita dianjurkan untuk mengutamakan sopan dan santun saat makan.



4. Memperindah cara duduk ketika makan

Nabi Muhammad ketika makan posisi duduk Beliau SAW ialah duduk di atas punggung kedua kakinya dan terkadang menegakkan kakinya sebelah kanan. Ketika Rasulullah hendak mengambil makanan Beliau berlutut.

5. Makan ketika terasa lapar dan berhenti makan sebelum kenyang

Kekenyangan dapat menyebabkan tubuh terasa berat dan rasa malas pun muncul. Dijelaskan pula oleh Imam Al Ghazalli bahwa terbiasa terlalu kenyang dapat menyebabkan hati menjadi keras. Disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW, “Paling jauhnya sesuatu dari (Rahmat) Allah ialah hati yang keras.”



6. Makan bersama-sama

Nabi Muhammad SAW seumur hidupnya tidak pernah makan sendirian. Rasulullah pasti selalu mencari para sahabatnya. Makanan itu menjadi berkah jika banyak orang yang menyantapnya.

Ja’far Shaddiq bin Muhammad RA berkata, “Apabila kalian sedang duduk bersama saudara-saudara kalian untuk makan, maka berlama-lamalah dalam duduk tersebut, karena sesungguhya waktu kalian tidak akan dipertanyakan bagi kalian dari umur-umur kalian.”

Abdurrahman bin Sakhr RA (wafat 59 H) berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Siapa orang yang berpegang teguh dengan sunahku (Nabi Muhammad SAW) ketika umatku dalam kerusakan, maka baginya pahala seratus orang syahid.” (HR. Al-Baihaqi (wafat 457 H).



Hadis ini sebagai penyemangat untuk umat ini terus menghidupkan ajaran dan sunah-sunah Rasulullah SAW yang saat ini sudah banyak sekali ditinggalkan.

Wallahu A’lam.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(wid)
Halaman :
cover top ayah
ءَاَمِنۡتُمۡ مَّنۡ فِىۡ السَّمَآءِ اَنۡ يَّخۡسِفَ بِكُمُ الۡاَرۡضَ فَاِذَا هِىَ تَمُوۡرُۙ‏ (١٦) اَمۡ اَمِنۡتُمۡ مَّنۡ فِى السَّمَآءِ اَنۡ يُّرۡسِلَ عَلَيۡكُمۡ حَاصِبًا‌ ؕ فَسَتَعۡلَمُوۡنَ كَيۡفَ نَذِيۡرِ (١٧) وَلَـقَدۡ كَذَّبَ الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡ فَكَيۡفَ كَانَ نَكِيۡرِ (١٨)
Sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang? Atau sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan mengirimkan badai yang berbatu kepadamu? Namun kelak kamu akan mengetahui bagaimana akibat mendustakan peringatan-Ku. Dan sungguh, orang-orang yang sebelum mereka pun telah mendustakan rasul-rasul-Nya. Maka betapa hebatnya kemurkaan-Ku!

(QS. Al-Mulk Ayat 16-18)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More