Renungan: Meraih Suksesi, Belajar dari Pohon Jati

Rabu, 14 April 2021 - 05:22 WIB
Lalu, kapan rahmat Tuhan berkembang dalam dirinya? Kapan dia akan tampil dengan hati nan cantik, berkualitas, dan memiliki kebijaksanaan?

"Karena kita telah memahami mana yang benar dan salah dalam hati orang lain, kita akan menjadi indah dalam bentuk cinta, kasih sayang, kebijaksanaan, dan keadilan. Kemegahan Allah akan mengalir dari diri kita seperti keluarnya getah dari pohon jati, dan kita akan berguna sampai ratusan tahun."

Dengan cara yang sama bahwa jati dewasa dapat digunakan untuk membangun rumah yang indah, orang seperti itu akan berguna dalam membantu masyarakat untuk membangun rumah yang indah dari hati mereka. Dia akan membantu mereka untuk membangun hubungan dengan Tuhan. Dia akan bermanfaat walau dalam diamnya. Tindakannya, keadilan dan perdamaian, setiap napasnya akan berguna dan bermanfaat bagi semua orang.



Eksistensi manusia ada ketika ia telah membentuk hubungan dengan Tuhan. Hidupnya akan bermanfaat bagi orang lain ketika ia telah mengembangkan kebijaksanaan dan hati nurani dalam dirinya, ketika ia tahu mana yang benar dan salah, surga dan neraka, baik dan yang jahat. Setan tidak akan mendekati dia ketika dia dalam keadaan matang, seperti serangga tidak akan mengerumuni pohon jati dewasa.

"Mengapa kalian marah, bersedih dan cemburu?" tanyanya kepada anak-anak muda yang serius mendengar siraman rohani yang ia sampaikan itu.

"Apakah tidak lebih baik bila ilmu agama yang kalian kuasai benar-benar dijalankan dengan istiqamah agar kalian menemukan cinta, kasih sayang, dan kejaksanaan Allah. Endapkanlah energi spiritualmu agar kemegahan Allah mengalir dalam diri kita, untuk mencegah masuknya serangga laknat itu... Bahkan dengan diam, kalian pun akan bermanfaat bagi siapa pun."

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
cover top ayah
اَحَسِبَ النَّاسُ اَنۡ يُّتۡرَكُوۡۤا اَنۡ يَّقُوۡلُوۡۤا اٰمَنَّا وَهُمۡ لَا يُفۡتَـنُوۡنَ (٢) وَلَقَدۡ فَتَـنَّا الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡ‌ فَلَيَـعۡلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ صَدَقُوۡا وَلَيَعۡلَمَنَّ الۡكٰذِبِيۡنَ (٣) اَمۡ حَسِبَ الَّذِيۡنَ يَعۡمَلُوۡنَ السَّيِّاٰتِ اَنۡ يَّسۡبِقُوۡنَا‌ ؕ سَآءَ مَا يَحۡكُمُوۡنَ (٤)
Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, Kami telah beriman, dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta. Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari (azab) Kami? Sangatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu!

(QS. Al-'Ankabut Ayat 2-4)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More