Kadang Hati Memang Lebih Tersentuh dengan Syair Ketimbang Al-Qur'an

Selasa, 01 Juni 2021 - 10:31 WIB
“Untuk apa kamu bertandang dan mengunjungi seorang Zindig?” begitu ucap mereka.

“Dari informasi masyarakat itu,” kata Abul Hasan, “Dadaku terasa sesak sekali sehingga segera saja aku berkehendak kembali ke Baghdad. Tetapi hati kecilku memberontak, sebab perjalanan yang telah aku tempuh memang begitu jauh, akankah aku harus kembali tanpa membawa hasil apa-apa?

Selanjutnya, perjalanan aku teruskan saja sembari bertanya di sepanjang jalan mengenai keberadaan Syaikh Yusuf bin Husein. Pada akhirnya, aku pun dapat menemukan alamatnya dengan jelas sehingga aku berhasil memasuki halaman rumahnya.

Setelah aku mengucapkan salam beberapa kali, ternyata rumah itu dalam keadaan kosong sehingga aku segera mencari informasi pada tetangga sebelah rumah itu. Mereka mengatakan bahwa ia sekarang sedang berada di masjid. Aku pun menuju masjid yang dimaksud.

Benar saja ia berada di masjid itu dalam keadaan sedang duduk di mihrab menghadap seorang lelaki yang membawa sebuah mushaf, sedangkan Syaikh Yusuf bin Husein asyik membaca mushaf itu.

Pandanganku segera aku arahkan ke sosok tubuhnya. Ternyata ia merupakan seorang yang begitu tampan, dengan janggut yang sangat indah. Aku ucapkan salam kepadanya, dan segera mendapat jawaban yang memuaskan.

“Anda berasal dari mana?” begitu Syaikh Yusuf bin Husein memulai pembicaraan.

“Dari Baghdad, Tuan,” sahut Abul Hasan.

“Apa yang mendorong dirimu berpayah-payah datang ke sini?” sambung Syaikh Yusuf.

“Hanya untuk berkunjung dan mengucapkan salam kepada Tuan,” tukas Abul Hasan.



“Bagaimana pendapatmu jika ada seseorang yang mengatakan kepadamu: Segeralah kau pergi dari hadapan Yusuf bin Husein! Jika kau mau menuruti perintahku, kau akan aku beri hadiah sebuah rumah lengkap dengan pelayannya.' Adakah tawaran itu bisa menghentikan langkahmu untuk mendatangiku?” begitu ucap Syaikh Yusuf seakan menanggung beban yang begitu berat.

“Untunglah aku tidak mendapat ujian seberat itu. Dan jika saja Allah mengujiku seperti itu, aku sendiri belum mengerti bagaimana aku harus menentukan sikap,” sergah Abul Hasan.

“Adakah kau bisa berpuisi?” tanya Syaikh Yusuf.

“Ya, aku bisa, kendati tidak begitu pandai,” jawab Abul Hasan.

“Coba, segera lantunkan!” Syaikh Yusuf mendesak.

Engkau pasang penyekat antara Aku

Padahal jika saja bulat tekadmu

Engkau 'kan robohkan penghalang itu

Aku usahakan bertemu denganmu
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
تَعۡرُجُ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ وَ الرُّوۡحُ اِلَيۡهِ فِىۡ يَوۡمٍ كَانَ مِقۡدَارُهٗ خَمۡسِيۡنَ اَلۡفَ سَنَةٍ‌ۚ‏
Para malaikat dan Jibril naik menghadap kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun.

(QS. Al-Ma'arij Ayat 4)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More