Kematian Husnul Khatimah atau Suul Khatimah dan Syair Abu Nawas

Rabu, 02 Juni 2021 - 19:44 WIB
Pertama, tanda itu akan tampak sekali pada lisannya. Ia tidak akan pernah menggunakannya untuk mengumpat, berdusta, atau ucapan lain yang tidak bermanfaat.

Ia akan mempergunakannya untuk membaca Al-Qur'an, berzikir kepada Allah, atau untuk memperdalam berbagai disiplin ilmu yang bermanfaat.

Kedua, selalu menjaga urusan perut. Dengan demikian, ia tidak akan sembarangan memasukkan makanan apa saja yang didapat. Ia akan berusaha mendapatkan makanan halal, dengan ukuran sekadar cukup.

Ketiga, selalu menjaga pandangan agar tidak melihat kepada apa pun yang dilarang agama. Tidak pula untuk melihat ke arah duniawi dengan pandangan tertegun keheranan, melainkan ia memandang semua itu sebagai 'ibrah (pelajaran).

Keempat, selalu menjaga tangannya agar tidak melakukan berbagai kemaksiatan, dan berusaha agar apa yang dilakukan tangan itu selalu penuh manfaat.

Kelima, memperhatikan tindakan kaki agar tidak terjerumus kepada perkara yang haram, dan selalu berusaha agar apa yang dikerjakan kaki menjadi bagian ibadah.

Keenam, mencermati apa saja yang terlintas dalam hati, dan berusaha agar selalu terjauh dari menyimpan dendam, permusuhan, mendengki sesama kawan, dan berbagai penyakit hati yang lain. Bahkan, ia selalu berusaha agar dalam hati tertanam harap supaya handai taulan selalu mendapat kebahagiaan yang diridhai Allah, juga berbelas kasih kepada mereka.

Ketujuh, berusaha agar pendengarannya terjauh dari apa pun yang dilarang Allah sehingga akan terbiasa mendengar berbagai kebenaran dan kebajikan.

Semoga kita diberi kekuatan dan kemampuan untuk menggapai semuanya, menebar kebajikan yang dapat kita jadikan bekal dalam perjumpaan dengan-Nya. Amin.

(mhy)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
اِنَّ الۡاِنۡسَانَ خُلِقَ هَلُوۡعًا ۙ‏ (١٩) اِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوۡعًا (٢٠) وَاِذَا مَسَّهُ الۡخَيۡرُ مَنُوۡعًا (٢١) اِلَّا الۡمُصَلِّيۡنَۙ (٢٢) الَّذِيۡنَ هُمۡ عَلٰى صَلَاتِهِمۡ دَآٮِٕمُوۡنَ (٢٣) وَالَّذِيۡنَ فِىۡۤ اَمۡوَالِهِمۡ حَقٌّ مَّعۡلُوۡمٌ (٢٤) لِّلسَّآٮِٕلِ وَالۡمَحۡرُوۡمِ (٢٥)
Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir, kecuali orang-orang yang melaksanakan shalat, mereka yang tetap setia melaksanakan shalatnya, dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan yang tidak meminta

(QS. Al-Ma'arij Ayat 19-25)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More