Amalan Puasa Sunnah di Bulan Mulia

Minggu, 13 Juni 2021 - 10:54 WIB
Melaksanakan puasa sunnah di bulan haram (mulia) seperti bulan Dzulqadah ini, pahalanya akan dilipatgandakan. Foto ilustrasi/ist
Saat ini, umat Islam sudah memasuki bulan Dzulqa'dah , bulan yang termasuk satu di antara 4 bulan haram/mulia, dengan bulan Dzulhijjah, Al-Muharram dan bulan Rajab. Sebagai muslim, kita juga disunnahkan untuk memperbanyak puasa sunnah di bulan haram (mulia) ini. Salah satunya, kita bisa melakukan puasa sunnah mutlak. Apa itu puasa sunnah mutlak?



Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Lc dalam tulisannya di laman instagramn menjelaskan, puasa sunnah mutlak adalah puasa sunnah yang waktu pengerjaannya tidak terikat dengan waktu tertentu (selama bukan di hari dilarangnya untuk berpuasa).

Adapun seperti puasa Arafah 9 Dzulhijjah, puasa Asyura 10 Al-Muharram, puasa Senin-Kamis, dan puasa yang lainnya tidak termasuk ke dalam puasa sunnah mutlak.



Dalilnya adalah keumuman dari hadis Abu Sa’id Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda;

مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيْلِ اللهِ بَعَّدَ اللهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِيْنَ خَرِيْفًا

“Barangsiapa melakukan puasa satu hari di jalan Allah (dalam melakukan ketaatan kepada Allah), maka Allah akan menjauhkannya dari neraka sejauh perjalanan 70 tahun.” (HR. Bukhari no. 2840)



Puasa sunnah mutlak ini bisa dilakukan baik di bulan haram (bulan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Al-Muharram & Rajab), maupun di bulan-bulan lainnya. Dan tidak ada niat khusus. Diniatkannya adalah puasa sunnah mutlak, bukan diniatkan karena ada kekhususan tertentu .



Khusus untuk berpuasa di hari Jumat, Sabtu dan Ahad dimakruhkan jika dilakukan 1 hari sendiri, melainkan harus 2 hari berturut-turut, baik itu dengan tambahan 1 hari sebelumnya atau 1 hari setelahnya. Misalnya, Kamis dan Jumat, atau Jumat dan Sabtu, atau Sabtu dan Ahad, dan Ahad dan Senin.(Lihat: Minhaj Ath-Thalibin dan Majmu’ Syarh Muhadzab karya Al-Imam An-Nawawi Rahimahullah)



Untuk itu, menurut dai asal Jakarta ini, kita harus maksimalkanlah ibadah di bulan haram (mulia) tersebut. Dan bulan Dzulqa'dah adalah 1 dari 4 bulan haram (mulia). Yang mana amal ibadah yang dilakukan di bulan ini pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sebagaimana perbuatan buruk pun juga akan dilipatgandakan dosanya.

Maka puasa sunnah mutlak atau puasa-puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis, Ayyamul biidh, puasa Nabi Daud -alaihissalam, begitu juga dengan amalan-amalan lainnya yang dilakukan di 4 bulan haram, pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.



Wallahu A'lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَاٰخَرُوۡنَ اعۡتَرَفُوۡا بِذُنُوۡبِهِمۡ خَلَطُوۡا عَمَلًا صَالِحًـا وَّاٰخَرَ سَيِّئًا ؕ عَسَى اللّٰهُ اَنۡ يَّتُوۡبَ عَلَيۡهِمۡ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ
Dan (ada pula) orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencampuradukkan pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain yang buruk. Mudah-mudahan Allah menerima tobat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

(QS. At-Taubah Ayat 102)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More