Doa Setelah Shalat Istikharah Lengkap dengan Artinya
Kamis, 23 September 2021 - 19:33 WIB
Membaca doa setelah shalat istikharah , menjadi amalan pelengkap agar permohonan yang kita panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala segera diberi petunjuk dan dikabulkan.
Shalat istikharah sendiri adalah shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan untuk memohon petunjuk kepada Allah untuk ketentuan pilihan yang baik di antara beberapa hal yang belum bisa ditentukan baik buruknya.
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda;
"Jika salah seorang diantara kalian berniat dalam suatu urusan maka lakukanlah shalat sunnah dua raka'at yang bukan shalat wajib, kemudian berdoalah meminta kepada Allah" (H.R Bukhari).
Pelaksanaannya sama seperti shalat pada umumnya, yang membedakan hanya pada niatnya. Fiqih Sunah karya Sayyid Sabiq menjelaskan, shalat istikharah boleh berupa shalat sunah apa saja. Baik shalat sunnah rawatib, shalat sunnah tahiyatul masjid, maupun shalat sunnah lainnya. Hanya saja, menurut Syaikh Wahbah disunnahkan membaca surat Al-Kafirun setelah membaca surat Al Fatihah pada rakaat pertama. Setelah itu membaca surat Al-Ikhlas setelah membaca surat Al Fatihah pada rakaat kedua.
Setelah selesai mengerjakan shalat istikharah kemudian berdoa dengan doa istikharah dan setelah berdoa hendaklah memilih mana kecenderungan hati di antara dua hal itu. Berikut doa Istikharah lengkap dengan artinya.
Doa Setelah Sholat Itikharah
اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَاَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَاَسْئَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ. فَاِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَآاَقْدِرُ وَلَآاَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللّٰهُمَّ اِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هَذَااْلاَمْرَ(...)خَيْرٌلِّىْ فِىْ دِيْنِىْ وَمَعَاشِىْ فَاقْدُرْهُ لِىْ وَيَسِّرْهُ لِىْ ثُمَّ بَارِكْ لِىْ فِيْهِ وَاِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هذَااْلاَمْرَشَرٌّلِّىْ فِىْ دِيْنِىْ وَمَعَاشِىْ وَعَاقِبَةِ اَمْرِىْ وَعَاجِلِهِ وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّىْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْهُ لِيَ الْخَيْرَحَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِىْ بِهِ
Allaahumma inni astakhiiruka bi'ilmika wa astaqdiruka biqudratika wa as aluka min fadlikal 'aziimi fa innaka taqdiru wa laa aqdiru wa laa a'lamu wa anta 'allaamul guyuub.
Allaahumma in kunta ta'lamu anna haadzal amro (.....) khairul lii fii diinii wa ma'aasyi faqdurhu lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fii hi wa in kunta ta'lamu anna haadzal amro syarrun lii fii diinii wa ma'aasyii wa 'aaqibati amrii wa 'aajlihii fashrifhu 'annii wasrifnii 'anhu waqdurhu liyal-khaira haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bihi.
Artinya: "Ya Allah sesungguhnya aku memohon petunjuk dari ilmu-Mu, memohon kekuatan dari kekuasaan-Mu, dan memohon karunia-Mu yang besar, karena sesungguhnya aku tidak kuasa sedang Engkau kuasa, dan aku tidak mengetahui sedang Engkau Maha Mengetahui semua yang gaib.
Ya Allah jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini ( sebut keperluanya ......) baik bagiku, agama dan kehidupanku, maka tetapkan dan mudahkanlah ia bagiku kemudian berkatilah aku, dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk bagiku, bagi agama dan kehidupanku serta akibat dari urusanku, baik untuk masa sekarang maupun untuk masa mendatang, maka hindarkanlah ia dariku dan hindarkanlah pula diriku darinya, dan tetapkanlah hal yang terbaik bagiku menurut semestinya, kemudian ridhailah aku."
Wallahu A'lam
Shalat istikharah sendiri adalah shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan untuk memohon petunjuk kepada Allah untuk ketentuan pilihan yang baik di antara beberapa hal yang belum bisa ditentukan baik buruknya.
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda;
"Jika salah seorang diantara kalian berniat dalam suatu urusan maka lakukanlah shalat sunnah dua raka'at yang bukan shalat wajib, kemudian berdoalah meminta kepada Allah" (H.R Bukhari).
Pelaksanaannya sama seperti shalat pada umumnya, yang membedakan hanya pada niatnya. Fiqih Sunah karya Sayyid Sabiq menjelaskan, shalat istikharah boleh berupa shalat sunah apa saja. Baik shalat sunnah rawatib, shalat sunnah tahiyatul masjid, maupun shalat sunnah lainnya. Hanya saja, menurut Syaikh Wahbah disunnahkan membaca surat Al-Kafirun setelah membaca surat Al Fatihah pada rakaat pertama. Setelah itu membaca surat Al-Ikhlas setelah membaca surat Al Fatihah pada rakaat kedua.
Setelah selesai mengerjakan shalat istikharah kemudian berdoa dengan doa istikharah dan setelah berdoa hendaklah memilih mana kecenderungan hati di antara dua hal itu. Berikut doa Istikharah lengkap dengan artinya.
Doa Setelah Sholat Itikharah
اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَاَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَاَسْئَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ. فَاِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَآاَقْدِرُ وَلَآاَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللّٰهُمَّ اِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هَذَااْلاَمْرَ(...)خَيْرٌلِّىْ فِىْ دِيْنِىْ وَمَعَاشِىْ فَاقْدُرْهُ لِىْ وَيَسِّرْهُ لِىْ ثُمَّ بَارِكْ لِىْ فِيْهِ وَاِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هذَااْلاَمْرَشَرٌّلِّىْ فِىْ دِيْنِىْ وَمَعَاشِىْ وَعَاقِبَةِ اَمْرِىْ وَعَاجِلِهِ وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّىْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْهُ لِيَ الْخَيْرَحَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِىْ بِهِ
Allaahumma inni astakhiiruka bi'ilmika wa astaqdiruka biqudratika wa as aluka min fadlikal 'aziimi fa innaka taqdiru wa laa aqdiru wa laa a'lamu wa anta 'allaamul guyuub.
Allaahumma in kunta ta'lamu anna haadzal amro (.....) khairul lii fii diinii wa ma'aasyi faqdurhu lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fii hi wa in kunta ta'lamu anna haadzal amro syarrun lii fii diinii wa ma'aasyii wa 'aaqibati amrii wa 'aajlihii fashrifhu 'annii wasrifnii 'anhu waqdurhu liyal-khaira haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bihi.
Artinya: "Ya Allah sesungguhnya aku memohon petunjuk dari ilmu-Mu, memohon kekuatan dari kekuasaan-Mu, dan memohon karunia-Mu yang besar, karena sesungguhnya aku tidak kuasa sedang Engkau kuasa, dan aku tidak mengetahui sedang Engkau Maha Mengetahui semua yang gaib.
Ya Allah jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini ( sebut keperluanya ......) baik bagiku, agama dan kehidupanku, maka tetapkan dan mudahkanlah ia bagiku kemudian berkatilah aku, dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk bagiku, bagi agama dan kehidupanku serta akibat dari urusanku, baik untuk masa sekarang maupun untuk masa mendatang, maka hindarkanlah ia dariku dan hindarkanlah pula diriku darinya, dan tetapkanlah hal yang terbaik bagiku menurut semestinya, kemudian ridhailah aku."
Wallahu A'lam
(wid)