Khaizuran, Perempuan Pelopor Peringatan Maulid Nabi dalam Pusaran Politik Berdarah

Rabu, 13 Oktober 2021 - 16:41 WIB


Menurut Tabari, Al-Hadi wafat pada malam Jumat, sekitar pertengahan bulan Rabiul Awal 170 H/ September 786 M. Khalifah al-Hadi meninggal pada usia 24 tahun, usia yang relatif muda. Masa pemerintahan yang diembannya sangat singkat, satu tahun dua bulan.

Pada malam itu juga, berita kematian Al-Hadi langsung disiarkan, sekaligus mengumumkan pengangkatan Harun Al-Rasyid sebagai penggantinya.

Menariknya, pada malam yang sama lahirlah putra Harun Al-Rasyid yang bernama Abdullah Al-Ma’mum. Kelak, dia akan naik tahta menggantikan ayahnya. Ash-Shuli berkata: “…tidak ada satu malam pun dalam sejarah umat manusia ketika seorang khalifah mangkat, seorang khalifah baru dinobatkan dan seorang calon khalifah dilahirkan, kecuali malam itu..”

Nama Khaizuran pun sampai kini tercatat dalam sejarah politik Dinasti Abbasiyah. Selain sebagai perempuan kuat di balik empat khalifah Abbasiyah, dia adalah pelopor perayaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Pada masa Khaizuran itu, Dinasti Abbasiyah melakukan penaklukan besar-besaran hingga ke dataran Eropa. Harun al-Rasyid adalah penakluk hebat. Di usia 17 tahun, ia telah meraih kemenangan besar, melintasi salju yang tertutup pegunungan kekaisaran Bizantium dan dapat mengepung Konstantinopel .

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, dia berkata: Orang yang paling Allah benci adalah orang yang suka membantah dan sengit permusuhannya.

(HR. Bukhari No. 4161)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More