Azab Kaum Nabi Luth, Peringatan bagi Perilaku Liwath

Jum'at, 26 November 2021 - 17:04 WIB
“Lihatlah! Lihatlah, hai anakku, kepingan-kepingan emas dan perak ini!” ujar perempuan tua itu, kemudian sembari menunjukkan koin emas dan perak kepada Wa’ilah. “Sesungguhnya emas dan perak bagiku adalah barang yang mudah kuperoleh,” lanjutnya.

Perempuan tua itu lalu menawari perkerjaan itu kepada Wa’ilah. “Suruhlah salah seorang putrimu menemui sekelompok kaum kita dan memberitahu mereka akan adanya lelaki tampan di rumahmu. Dengan demikian, engkau akan memperoleh emas atau perak sebagai hadiahnya setiap kali engkau kerjakan itu. Dengan itu, engkau bersama putri-putrimu dapat merasakan kenikmatan sesuai dengan apa yang kalian kehendaki."

Perempuan tua itu lalu meletakkan dua keping perak di tangan Wa’ilah, sembari berpamitan.

Istri Nabi Luth duduk sembari merenungkan peristiwa yang baru saja terjadi itu. Ia seperti bingung sehingga berputar-putar di sekitar rumahnya. Suara perempuan tua itu masih terngiang-ngiang di telinganya, sementara di tangannya terselip dua keping perak.

Wa’ilah dibayangi keraguan apakah sebaiknya ia terima saja saran perempuan tua itu. Tetapi, apa yang akan dikatakan orang nanti tentang dirinya jika hal itu ia lakukan; bahwa istri seorang yang mengaku sebagai Rasul Allah dan menyerukan kebajikan, ternyata, menolong kaumnya dalam melakukan kebatilan.

Tiba-tiba, tanpa ragu-ragu, Wa’ilah berkata: "Baiklah, kuterima..."



Kedatangan Malaikat Jibril

Nabi Luth tanpa bosan menyerukan kebenaran Ilahi sesuai dengan perintah Allah kepadanya. Hasilnya, adalah perlawanan penduduk Sodom. Ini yang membuat Nabi Luth sedih. Betapa kaumnya tidak mau menerima kebenaran dan tidak menghendaki diri mereka bersih dari perangai yang hina itu.

Hari demi hari berlalu. Setiap istri Nabi Luth melihat beberapa lelaki datang ke rumahnya, ia segera memberi tahu kaumnya tentang hal itu dan setiap kali berita yang dibawanya sampai kepada kaumnya si perempuan tua datang kepadanya dengan membawa sepotong perak seraya berkata: "Jika engkau selalu menolong kami, niscaya engkau akan dapatkan terus sekeping perak, sementara suamimu tidak dapat menyeru kepadanya."

Sementara itu, seruan Nabi Luth kepada kaumnya tidak menambah apa-apa kecuali perlawanan dan kesombongan. Mereka tetap selalu berpaling dari ajakan suci itu. Bahkan mereka terus-menerus melakukan perbuatan keji tatkala Nabi Luth memperingatkan akan datangnya siksa Allah atas mereka apabila mereka tidak mau berhenti dari kesesatannya.

Mereka malah menentang Nabi Luth dengan berkata: "Datangkanlah kepada kami azab dari Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar."

Maka, Nabi Luth pun memohon kepada Allah, agar Allah menolongnya dari kaumnya. Nabi Luth berdoa: "Ya, Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu." ( QS Al-Ankabut: 30 )

Allah memperkenankan doa Nabi Luth AS, dan mengutus Jibril untuk membinasakan mereka. Jibril datang ke Negeri Sodom dengan menyerupai dua orang lelaki yang tampan. "Dia (Luth) merasa susah dan sempit dadanya karena kedatangan mereka.Dan ia berkata: "Ini adalah hari yang amat sulit." ( QS Hud: 77 )

Nabi Luth AS cemas memikirkan apa yang bakal diperbuat kaumnya jika mereka mengetahui kedatangan tamu lelaki yang berwajah tampan di rumahnya. Bagaimana ia dapat mempertahankan dan memelihara mereka dari kemungkaran kaumnya?

Ah, bukankah tidak ada yang mengetahui kedatangan mereka, kecuali dia sendiri, dan kedua putrinya?

Sebaliknya kedatangan kedua tamu Nabi Luth itu merupakan kesempatan bagi istrinya untuk menambah kepingan-kepingan perak yang biasa ia peroleh dari si wanita tua.

Sekarang, ia harus mengutus seseorang kepada kaumnya untuk memberitahu mereka. Tetapi kedua puterinya sedang sibuk menyiapkan hidangan bagi kedua tamu ayahnya, atas perintah Nabi Luth.

Karena keinginannya yang mendesak, istri Luth akhirnya memberi isyarat kepada salah seorang puterinya untuk mendekat. Kemudian ia membisikkan beberapa kalimat ke telinga anak perempuannya itu. Sesaat kemudian, sang puteri segera keluar rumah untuk memberitahu kaumnya, sebagaimana biasa.

Di tengah-tengah kerumunan orang ramai anak Nabi Luth melihat seorang perempuan tua melambaikan tangan sambil mengisyaratkan panggilan kepadanya. Segera ia mendekati perempuan itu dan memberitahu tentang dua lelaki tampan yang datang ke rumahnya.
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abdullah, ia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalain akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia pun akan dimintai pertanggungjawabannya. Dan seorang budak juga pemimpin atas atas harta tuannya dan ia juga akan dimintai pertanggungjawabannya.  Sungguh setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya.

(HR. Bukhari No. 4789)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Terpopuler
Artikel Terkini More