Pelajaran di Balik Wafatnya Nabi Sulaiman, Jin Tak Tahu Hal-hal Gaib

Selasa, 14 Desember 2021 - 05:15 WIB
Nabi Sulaiman telah wafat setahun dan para pekerja yang terdiri jin dan setan tak ada yang tahu sampai kemudian tongkat sang nabi dimakan rayap. (Foto/Ilustrasi : Ist)
Menjelang wafatnya, Nabi Sulaiman as memerintahkan jin untuk membangun istananya. Nabi Sulaiman mengawasi pekerjaan mereka sembari bertelekan pada tongkatnya. Selama setahun, posisi Nabi Sulaiman seperti itu, sampai kemudian tongkatnya dimakan rayap dan Nabi Sulaiman jatuh tersungkur. Nabi Sulaiman telah wafat selama setahun dan para jin tidak ada yang tahu.



Allah SWT berfirman:

فَلَمَّا قَضَيۡنَا عَلَيۡهِ الۡمَوۡتَ مَا دَلَّهُمۡ عَلٰى مَوۡتِهٖۤ اِلَّا دَآ بَّةُ الۡاَرۡضِ تَاۡ كُلُ مِنۡسَاَتَهُ ۚ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الۡجِنُّ اَنۡ لَّوۡ كَانُوۡا يَعۡلَمُوۡنَ الۡغَيۡبَ مَا لَبِثُوۡا فِى الۡعَذَابِ الۡمُهِيۡنِ


Falammaa qadainaa 'alaihil mawta ma dallahum 'alaa mawtihiii illaa daaabbatul ardi taakulu minsa atahuu falammaa kharra tabaiyanatil jinnu al law kaanuu ya'lamuunal ghaiba maa labisuu fil 'azaabil muhiin



Maka ketika Kami telah menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka ketika dia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan. ( QS Saba' : 14)

Ibnu Katsir dalam bukunya berjudul Qashash Al-Anbiyaa atau Kisah Para Nabi menjelaskan Ibnu Jarir, Ibnu Hatim, dan ulama lainnya telah meriwayatkan dari hadis Ibrahim bin Thahman, dari Atha' bin as-Sa'ib, dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu Abbas, dari Nabi SAW, beliau bersabda:

Ketika Nabi Allah Sulaiman as sedang mengerjakan sholat, beliau melihat sebatang pohon yang bertengger di depannya. Lalu Sulaiman bertanya: “Siapa namamu?"

Pohon itu menjawab: "Namaku begini."

Sulaiman bertanya lagi: “Untuk apa kamu ini? Jika pohon itu untuk ditanam maka ia akan ditanam. Jika pohon itu untuk obat maka ia akan ditumbuhkan."

Hingga suatu ketika Sulaiman mengerjakan sholat. Tiba-tiba beliau melihat sebatang pohon di hadapannya. Sulaiman segera bertanya: “Siapa namamu?"

Pohon menjawab, “Si Perusak.'

Sulaiman kembali bertanya: "Apa fungsinya kamu?"

Pohon menjawab: "Untuk merusak dan merobohkan rumah ini."

Setelah itu, Sulaiman berdoa: "Butakan penglihatan jin terhadap kematianku, agar manusia mengetahui sesungguhnya jin itu tidak mengetahui hal yang gaib."

Selanjutnya, Sulaiman menancapkan tongkat dan bersandar padanya. Sementara itu, jin tetap bekerja. Lalu tongkat itu dimakan rayap, sehingga menjadi jelas bagi manusia seandainya bangsa jin itu mengetahui hal-hal gaib, mereka pasti tidak terus-menerus berada di kerajaan Sulaiman dalam siksaan yang menghinakan.

Sa'id bin Jubair berkata, Ibnu Abbas juga membaca riwayatnya seperti itu. Akhirnya, jin berterima kasih kepada rayap yang telah menunjukkan kejadian tersebut dan membawakan air minum untuk rayap itu.

Ibnu Katsir mengatakan redaksi hadis Ibnu Jarir dan Atha' al-Khurasani di dalam haditsnya mengandung kemungkaran.



Al-Hafizh Ibnu Asakir juga meriwayatkan hadits di atas dari jalur periwayatan Salamah bin Kuhail, dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu Abbas sebagai hadis mauquf (yang terhenti riwayatnya). Ia (riwayat haditsnya) sepertinya mengandung kebenaran. Wallahu a'lam.

As-Saddi meriwayatkan dalam suatu kabar yang diceritakannya dari Abu Malik, dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas, dari Murrah, dari Ibnu Mas'ud, dari beberapa sahabat Nabi SAW, bahwa Sulaiman pernah menyendiri di Baitul Magadis selama satu atau dua tahun, sebulan atau dua bulan menurut perkiraan minimal dan maksimal.

Di tempat itulah jin membawakan makan dan minumnya hingga suatu ketika jin pun masuk untuk menemui Sulaiman dan ternyata beliau telah wafat.

Pada mulanya, peristiwa itu terjadi ketika Sulaiman bangun pada waktu pagi. Beliau melihat sebatang pohon yang tiba-tiba muncul di Baitul Maqdis. Kemudian beliau mendekatinya dan bertanya, “Siapa namamu?”

Pohon menjawab, “Namaku begini dan begini.”

Jika ia adalah pohon untuk ditanam, ditanamlah. Jika ia adalah pohon yang berfungsi sebagai obat, ditumbuhkanlah ia untuk obat.

Pohon itu berkata, “Aku tumbuh sebagai obat untuk ini dan ini.”

Lalu, pohon itu dijadikan seperti itu hingga akhirnya pohon itu tumbuh menjadi seperti apa yang dikatakannya sendiri, yaitu syajarah al-khariibah (pohon perusak).

Selanjutnya, pohon itu ditanya: “Siapa namamu?”

Pohon menjawab, “Aku Pohon Perusak."
Halaman :
Follow
Hadits of The Day
Dari Umar bin Al Khaththab, Nabi shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:  Maukah kalian aku beritahu pemimpin kalian yang terbaik dan pemimpin kalian yang terburuk?  Pemimpin yang terbaik adalah mereka yang kalian cintai, dan mereka mencintai kalian, kalian mendoakan kebaikan kepada mereka, dan mereka pun mendoakan kebaikan kepada kalian,  Sedangkan pemimpin kalian yang terburuk adalah mereka yang kalian benci, dan merekapun membenci kalian, kalian melaknat mereka, dan mereka pun melaknat kalian.

(HR. Tirmidzi No. 2190)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More