Hukum, Syarat dan Keutamaan Aqiqah yang Perlu Dipahami Umat Muslim

Sabtu, 05 Maret 2022 - 05:15 WIB
Aqiqah atau akikah merupakan perayaan menyembelih kambing yang dilakukan sebagai bentuk dari rasa syukur karena bayi yang baru lahir. Foto ilustrasi/istimewa
Aqiqah atau akikah merupakan perayaan menyembelih kambing yang dilakukan sebagai bentuk dari rasa syukur karena bayi yang baru lahir. Hukum aqiqah menurut jumhur ulama adalah sunnah muakkadah atau sunnah yang sangat diutamakan (semi wajib). Hal ini sesuai hadis Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.

عَنْ قَتَادَةَ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ سَمُرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُّ غُلَامٍ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ السَّابِعِ وَيُحْلَقُ رَأْسُهُ وَيُسَمَّى


"Dari Qatadah dari Al Hasan dari Samrah dari Nabi shallallahu `alaihi wasallam, beliau bersabda: "Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, maka hendaklah disembelihkan untuknya pada hari ketujuh (dari kelahirannya), dicukur rambutnya dan diberi nama." (HR. Ibnu Majah)

Dalam redaksi lainnya:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Semua bayi tergadaikan dengan aqiqah-nya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama, dan dicukur rambutnya.” [Shahih, HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan lain-lainnya].



Semua umat muslim tentunya sudah tidak asing dengan amalan dari aqiqah yang adalah butiran sunnah yang sudah menjadi tradisi bagi seluruh umat muslim di berbagai belahan dunia sehingga sunnah ini tidak akan punah termakan oleh waktu. Namun, baru-baru ini tengah viral di media sosial seorang selebritis ternama menggelar aqiqah anaknya yang baru lahir dengan jumlah hewan aqiqah yang cukup fantastis, yakni 222 ekor kambing.

Haruskah sebanyak itu? Lantas bagaimana sebenarnya syarat, tata cara dan keutamaan aqiqah menurut syariat Islam ini? Dikutip dari buku Fiqih Aqiqah (Persepektif Mazhab Syafi'iy) karya Direktur Rumah Fiqih Indonesia Ustaz Ahmad Sarwat MA, tentang pengertian aqiqah menurut Imam Abu Bakr al-Bakri ad-Dimyati (w. 1310 H) rahimahullah.

Dijelaskan bahwa aqiqah secara bahasa maknanya adalah rambut yang ada di kepala bayi ketika lahir. Adapun secara istilah aqiqah adalah hewan yang disembelih untuk sang bayi pada saat rambut bayi tersebut dipotong. Salah satu hikmah adanya syariat aqiqah adalah untuk menampakkan rasa kegembiraaan, kenikmatan dan menyebarkan nasab.

Sedangkan syarat aqiqah tentang jumlah hewan sembelihannya dalam hadis yang diriwayatkan bahwa Aisyah berkata: Rasulullah SAW bersabda: “untuk anak laki-laki sembelihlah dua ekor kambing, untuk anak perempuan satu ekor saja.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hiban)

Hewan yang akan disembelih pun tidak boleh cacat. Aqiqah yang sah adalah jika sudah memenuhi syarat dari hewan qurban yakni tidak cacat dan juga sudah masuk ke usia yang sudah disyaratkan dalam Islam. Aqiqah adalah menyembelih di hari ke-7 sejak kelahiran bayi yang dimaksudkan untuk bersyukur pada Allah.

Akan tetapi selain kambing, sapi atau unta juga diperbolehkan dengan syarat hanya 1 unta atau 1 sapi untuk 1 orang anak saja, namun sebagian ulama berpendapat jika aqiqah yang diperbolehkan hanya memakai kambing saja sebab sesuai dengan dalil Rasulullah saw.

Saat menyembelih, maka diniatkan untuk melakukan aqiqah dengan menyebut nama bayi serta nama bapaknya dan bumbu untuk memasak harus lebih manis dengan tujuan supaya akhlaknya juga manis dan memang menjadi kesukaan dari Rasulullah adalah manis serta madu.

Berikut tata cara aqiqah sesuai sunnah beserta penjelasannya:

1. Memotong Hewan

Urut-urutan tata cara aqiqah terlebih dulu dengan menyembelih atau memotong hewan akikah. Bagi laki-laki dua ekor kambing dan bagi anak perempuan satu ekor yang persyaratannya sama dengan hewan kurban.Hewan aqiqah boleh dengan kambing, sapi atau unta. Namun umumnya Muslim di Indonesia memakai hewan kambing untuk aqiqah.

Para ulama madzhab Syafiiy mensunnahkan bagi yang mengaqiqahi anaknya untuk ikut serta hadir menyaksikan proses penyembelihan hewan aqiqah. Bagi penjagal hewan (penyembelih hewan) untuk membaca basmalah sebelum menyembelih aqiqah. Setelah membaca basmallah, kemudian membaca takbir (Allahu Akbar) dan disunnahkan pula membaca shalawat atas Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

2. Memasak Daging Aqiqah

Jika pada perayaan kurban, dagingnya disunnahkan untuk disedekahkan sebelum dimasak. Sedangkan pada aqiqah, dagingnya dimasak terlebih dulu baru disedekahkan.

Imam Nawawi dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab menyebutkan mayoritas ulama syafiiyah mengatakan bahwa disunnahkan jangan membagikan daging aqiqah yang masih mentah, akan tetapi sebaiknya dimasak terlebih dahulu.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَاَنَّهٗ هُوَ اَضۡحَكَ وَاَبۡكٰىۙ
dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,

(QS. An-Najm Ayat 43)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More