Surat Al-Kahfi Turun Sekaligus dan Diiringi 70.000 Malaikat, Berikut Keutamaannya

Jum'at, 20 Mei 2022 - 18:41 WIB
Ulama sepakat bahwa surat al-Kahfi memberikan keutamaan berupa cahaya sakinah dan bisa diamalkan secara istiqomah setiap hari Jumat. Foto/Ilustrasi: Dok SINDOnews
Surat al-Kahfi turun setelah surat al-Ghasyiyah dan surat al-Syura dalam satu paket. Menurut Ibnu Asyur ini bermakna bahwa surah al-Kahfi turun secara sekaligus, jadi tidak berangsur-angsur atau ayat per ayat. Hal yang sama juga ditegaskan Anas bin Malik yang menyampaikan bahwa surah al-Kahfi turun secara sekaligus, dan diiringi oleh 70.000 malaikat .

Ada sejumlah kisah hikmah terkait orang yang membaca surat Al-Kahfi. Salah satunya termaktub dalam hadis riwayat dari Imam Bukhari dan Imam Muslim:

وَجَعَلَ فَرَسُهُ يَنْفِرُ فَلَمَّا أَصْبَحَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ تِلْكَ السَّكِينَةُ تَنَزَّلَتْ بِالْقُرْآنِ

Dari al-Bara’ bin ‘Aazib r.a beliau berkata: Ada seorang laki-laki yang membaca surat al-Kahfi, di sampingnya ada kuda yang terikat pada dua tali yang panjang. Tiba-tiba ia dinaungi awan yang terus mendekap, maka kuda itupun lari (terlepas dari ikatan). Pada pagi harinya, orang tersebut mendatangi Nabi Muhammad SAW dan menceritakan hal itu. Nabi bersabda: Itu adalah as-Sakiinah (ketenangan) yang turun dengan al-Quran (HR al-Bukhari dan Muslim).



Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab "Fathul Bari" menjelaskan makna as-Sakinah adalah suatu makhluk yang padanya terdapat ketenangan dan rahmat, bersamanya (turun) Malaikat.

Menurut al-Jurjani, sakinah adalah adanya ketenteraman dalam hati pada saat datangnya sesuatu yang tidak diduga, dibarengi satu nur (cahaya) dalam hati yang memberi ketenangan dan ketenteraman pada yang menyaksikannya, dan merupakan keyakinan berdasarkan penglihatan (ain al-yaqin). Ada pula yang menyamakan sakinah dengan kata rahmah dan thuma’ninah, artinya tenang dan tidak gundah dalam melaksanakan ibadah.

Selajutnya dari Abu Sa’id al-Khudri r.a, hadis riwayat Imam Ad-Darimi, Imam an-Nasai dan Al-Hakim, pada Shahih al-Jami’, Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ

“Siapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul ‘Atiq.” (HR. Imam Al-Darimi dan Imam an-Nasai).

Ulama sepakat bahwa surat al-Kahfi memberikan keutamaan berupa cahaya sakinah dan bisa diamalkan secara istiqomah setiap hari Jumat. Imam Syafi’i dalam kitab Al-Umm menyatakan bahwa membaca surat al-Kahfi bisa dilakukan pada malam Jum’at dan siangnya.



Ibarat Cahaya

Surat al-Kahfi ibarat cahaya yang menerangi umat Islam dalam perjalanannya menemukan hidayah (petunjuk). Muslim yang membaca surat ini akan dijaga dari maksiat dan dosa. Ia juga akan ditunjukkan jalan yang benar. Pengertian ini berdasarkan hadis riwayat Abdullah bin Umar ra dalam kitab Zadul Ma’ad karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah :

عن عبدالله بن عمررضي الله عنه أنّ النبيّ عليه الصلاة والسلام قال: (مَن قرَأَ سورةَ الكَهفِ يومَ الجمُعةِ سطَعَ له نورٌ من تحتِ قَدَمِه إلى عَنانِ السماءِ يُضيءُ به يومَ القيامةِ، وغُفِرَ له ما بينَ الجمُعَتَينِ)

“Diriwayatkan dari ‘ Abdullah bin ‘Umar ra . bahwa Nabi SAW. bersabda: “barangsiapa membaca Surat al-Kahfi di Hari Jumat, maka terpancarlah sinar dari dirinya sampai langit, yang akan menyinarinya kelak di hari kiamat. Dan, diampuni dosa-dosanya di antara dua jumat”



Fitnah Dajjal

Termasuk dari keutamaan membaca surat al-Kahfi ialah menjaga pembaca dari tipudaya Dajjal . Seorang muslim akan mendapatkan keutaman ini jika menghafal sepuluh ayat pertama. Keutamaan ini berlandaskan berbagai hadis, di antaranya riwayat Abu Darda’ dalam Sahih Muslim:

عن أبي الدرداء رضي الله عنه أنّ النبيّ عليه الصلاة والسلام قال: (مَن حَفِظَ عَشْرَ آياتٍ مِن أوَّلِ سُورَةِ الكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
اَلۡهٰٮكُمُ التَّكَاثُرُۙ‏ (١) حَتّٰى زُرۡتُمُ الۡمَقَابِرَؕ (٢) كَلَّا سَوۡفَ تَعۡلَمُوۡنَۙ‏ (٣) ثُمَّ كَلَّا سَوۡفَ تَعۡلَمُوۡنَؕ (٤) كَلَّا لَوۡ تَعۡلَمُوۡنَ عِلۡمَ الۡيَقِيۡنِؕ (٥) لَتَرَوُنَّ الۡجَحِيۡمَۙ (٦) ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيۡنَ الۡيَقِيۡنِۙ (٧) ثُمَّ لَـتُسۡـَٔـلُنَّ يَوۡمَٮِٕذٍ عَنِ النَّعِيۡمِ (٨)
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui. Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim, kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri, kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).

(QS. At-Takatsur)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More