Kisah Raja Romawi Nicephorus I Bersimpuh di Hadapan Khalifah Harun Al-Rasyid

Sabtu, 02 Juli 2022 - 09:28 WIB


Pada saat itu Khalifah Harun Al-Rasyid sedang berada di Raqqah, dan secara kebetulan musim dingin datang. Nicephorus I agaknya memahami tentang perubahan musim ini. Dia sengaja mematahkan perjanjian penting itu karena mengira Khalifah Harun Al-Rasyid tidak mungkin datang kembali dalam kondisi cuaca yang sangat buruk seperti ini. Tapi Nicephorus juga tidak mengira, bahwa Khalifah Harun mengetahui jalan pikirannya. Dalam keadaan cuaca buruk itu juga, Khalifah Harun Al-Rasyid dan pasukannya berderap kembali ke Bizantium.

Berbeda dari sebelumnya, ini kali Khalifah Harun Al-Rasyid bertekad tidak akan berhenti hingga dia mencapai Istana Bizantium. Dalam tekanan cuaca yang berat, pasukan Abbasiyah berhasil kembali melawati Hiraclea, lalu merangsek terus sampai ke jantung ibu kota Bizantium di Konstantinopel.

Nicephorus I hanya bisa tercengang menyaksikan penaklukkan tersebut. Dia dan pasukannya jelas tidak siap atas kejutan yang luar biasa ini. Dengan perjuangan yang tak kenal lelah, akhirnya Khalifah Harun Al-Rasyid berhasil menginjakkan kakinya di serambi istana kekaisaran Romawi.

Dalam kondisi malu dan kalah, Nicephorus I bersimpuh di hadapan Khalifah Harun Al-Rasyid dan mohon ampunan sekali kali. Permohonan ini akhirnya dikabulkan oleh Khalifah Harun Al-Rasyid.

Hanya saja, Khalifah Harun Al-Rasyid merampas pajak tahun dari Bizantium saat itu juga, dan mengambil alih sebagian besar dari wilayah kekuasaan Bizantium sebagai wilayah kekuasaannya.

Menurut Al-Suyuthi, pada waktu itu juga Khalifah Harun Al-Rasyid menebus semua kaum Muslimin yang ditawan di seluruh wilayah kekuasaan Romawi sampai tak bersisa.

(mhy)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Allah 'azza wajalla telah berfirman: Setiap amal anak Adam adalah teruntuk baginya kecuali puasa. Puasa itu adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan memberinya pahala.  Dan puasa itu adalah perisai. Apabila kamu puasa, maka janganlah kamu merusak puasamu dengan rafats, dan jangan pula menghina orang. Apabila kamu dihina orang atau pun diserang, maka katakanlah, 'Sesungguhnya saya sedang berpuasa.'  Demi Allah, yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat kelak daripada wanginya kesturi. Dan bagi mereka yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Ia merasa senang saat berbuka lantaran puasanya, dan senang pula saat berjumpa dengan Rabbnya juga karena puasanya.

(HR. Muslim No. 1944)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More