Berikut Ini Hadis Dha'if Mengenai Kiamat dan Hadis Palsu tentang Al-Mahdi

Minggu, 03 Juli 2022 - 18:50 WIB
Adz-Dzahabi berkata, "Riwayat ini munkar sambil mengutarakan hadis serupa dengan sanad dari Ibnu Abi Ayyasyi dari Hasan secara mursal (terhenti sanadnya sampai kepada tabiin atau sahabat; penj.)."

Ringkasnya, hadis-hadis yang menyatakan akan munculnya al-Mahdi di akhir zaman nanti adalah sahih. Diriwayatkan oleh seluruh ashabus sunan dan sahihain.

Hadis dha'if yang oleh ash-Shaghani dan Asy Syaukani bahkan dinyatakan maudhu' ini adalah riwayat yang dijadikan landasan dalil bagi firqah Ahmadiyah dalam usahanya menguatkan anggapan mereka (para pengikutnya) bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi. Kemudian ia mendakwa sebagai Isa, atas dasar hadis tersebut tadi.

Dakwaan Mirza ini telah banyak menggoyahkan iman kaum dhuafa' yang pengetahuan agamanya sangat minim. Dan seperti biasa, para penyeru ajakan yang batil selalu hanya diikuti oleh orang-orang yang lemah imannya dan sangat minim pengetahuan agamanya. Wallahul musta'an.



Selanjutnya hadis maudhu berbunyi: "Al-Mahdi adalah anak dari keturunan al-Abbas pamanku."

Menurut Al-Albani, hadis ini maudhu'. Telah diriwayatkan oleh Daru Quthni dalam kitab al-Afrad. Ia berkata, "Riwayat ini dengan sanad tunggal Muhammad bin al-Walid. Karena itu, merupakan riwayat yang gharib (asing)."

"Menurut saya, ia itu termasuk sederetan perawi yang tertuduh. Bahkan Ibnu Adi menyatakannya sebagai pemalsu (hadis)," kata al-Albani.

Sebagai bukti kepalsuannya, menurutnya, hadis tersebut telah menyalahi makna hadis sahih, di mana Rasulullah SAW bersabda, "Al-Mandi adalah keturunan dari anak Fatimah." (HR Abu Daud, 11/207, Ibnu Majah, II/ 519, al-Hakim, IV/557, dari sanad Ziyad bin Bayan, dan seterusnya yang semuanya tsiqah).

Hadis maudhu lainnya berbunyi:

"Wahai Abbas, sesungguhnya Allah telah membuka perkara ini dengan keberadaanku, kelak akan disudahi oleh seorang anak laki-laki dari keturunanmu, yang bakal menyebar keadilan sebagaimana tersebarnya kezaliman. Dialah yang akan menjadi imam kala sholat bersama Nabi Isa as"

Al-Albani mengatakan hadis ini maudhu' dan telah diriwayatkan oleh al-Khatib dalam kitab Tarikh Baghdad IV/177, dengan sanad dari Ahmad bin al-Hajaj bin Shalt, dari Said bin Sulaiman dari Khalaf bin Khalifah dari Mughirah dari Ibrahim dari al-Qamah dari Amar bin Yasir ra.

"Menurut saya, semua sanadnya masyhur dan tsiqah dari deretan perawi-perawi yang digunakan Imam Muslim, kecuali Ahmad bin al-Hajjaj. Ia telah tercela, seperti yang dinyatakan oleh adz-Dzahabi. Kemudian hadis tersebut telah dirangkum oleh Ibnul Jauzi dalam keterangan hadis-hadis maudhu'," katanya.

Menurut al-Albani, adapun bahwa Imam Mahdi sholat dan menjadi imam bagi Nabi Isa ketika turun kelak adalah benar adanya seperti yang tertera dalam banyak hadis sahih, dalam Kutubus Sunan.



Hadis maudhu lainnya berbunyi: "Maukah aku beri kabar gembira wahai Abul Fazl (al-Abbas)? Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah membuka bagiku perkara ini dan Ia akan mengakhirinya dari keturunanmu."

Ini hadis maudhu' dan telah diriwayatkan oleh Abu Naim dalam kitab al-Haliyyah I/35 dari sanad Lahij bin Ja'far at-Taimi, dari Abdul Azis bin Abdus Samad al-Ami, dari Ali bin Zaid bin Jad'an, dari Said bin Musayyab, dari Abu Hurairah r.a.

"Menurut saya, Lahij bin Ja'far tercela," ujar al-Albani.

Ibnu Adi berkata bahwa ia adalah perawi dari Baghdad yang majhul yang telah meriwayatkan dari perawi tsiqah (kuat; dapat dipercaya) dengan mencampur-aduk dengan riwayat-riwayat munkar.

Bahkan adz-Dzahabi berkata, "Demi Allah, riwayat ini merupakan hadis-hadis maudhu' yang sangat besar dustanya. Dan semoga Allah mengutuk siapa saja yang tidak menyukai Ali."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Mu'adz bin Jabal bahwa Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam menggandeng tangannya dan berkata: Wahai Mu'adz, demi Allah, aku mencintaimu, aku wasiatkan kepadamu wahai Mu'adz, janganlah engkau tinggalkan setiap selesai shalat untuk mengucapkan:  ALLAAHUMMA A'INNII 'ALAA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI 'IBAADATIK (Ya Allah, tolonglah aku untuk selalu mengingat-Mu (berdzikir kepada-Mu), dan bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu.)

(HR. Sunan Abu Dawud No. 1301)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More