Kisah Aminah Memberi Nama Bayinya Muhammad

Kamis, 29 September 2022 - 15:01 WIB
Usai melaksanakan tawaf, Abdul Muthalib kembali ke rumah Aminah sambil membawa sang cucu. Di tengah perjalanan, ia melihat sekelompok orang yang sedang mengerumuni seorang kakek Yahudi.

Si kakek itu berkara kepada mereka, “Wahai orang-orang Quraisy, demi kebenaran Taurat, tadi malam telah lahir seorang bayi yang merupakan nabi umat ini.”

Orang-orang terkejut mendengar ucapannya, tetapi tidak mengerti sepenuhnya apa maksud ucapan tersebut. Abdul Muthalib juga mendengar ucapan si kakek Yahudi itu. Ya, bayi yang digendong Abdul Muthalib itulah yang akan menjadi nabi umat ini.

Pada hari ketujuh kelahiran Muhammad, Abdul-Muthalib minta disembelihkan unta. Hal ini kemudian dilakukan dengan mengundang makan masyarakat Quraisy.



Tidak Lazim

Syekh Syafiyurrahman al-Mubarakfuri dalam bukunya berjudul "Ar Rahiq al-Makhtum" menyebut, nama Muhammad tak terlu lazim digunakan oleh bangsa Arab kala itu.

Dalam ar-Rad al-Unuf wa Ma’ahu as-Sirah Nabawiyyah li ibni Hisyam karya Imam Abu Qasim al-Suhaili diinformasikan bahwa orang-orang Mekkah mempertanyakan pada Abdul Muthalib tentang nama yang diberikan pada cucunya itu.

Sebab tak ada satu orang pun dalam garis keturunan Abdul Muthalib yang menggunakan nama Muhammad. Abdul Muthalib pun menjawab diberikannya nama Muhammad karena dia berharap kelak seluruh penduduk bumi memujinya.

Memang jika dicermati, nama Muhammad merupakan maf’ul yang memiliki arti orang yang terpuji. Sementara kata Ahmad sendiri merupakan fiil yang berarti saya memuji.

Menurut Imam Syamsuddin as-Safari, keistimewaan nama Muhammad juga terletak pada susunan hurufnya. Di mana susunan namanya terdiri dari empat huruf sesuai dengang lafdzul jalalah. Selain itu banyak juga ulama yang menjelaskan tentang keutamaan-keutaman tiap susunan huruf dalam nama Muhammad.

Terkait pemberian nama Muhammad dari Abdul Muthalib dan Aminah, ada penjelasan bahwa nama Muhammad tak begitu saja terucap dari lisan Abdul Muthalib. Ibnu Hisyam dalam Sirah Nabawiyyah menjelaskan terdapat sebuah riwayat tentang malaikat yang mendatangi Siti Aminah. Malaikat memberitahu Siti Aminah bahwa dirinya sedang mengandung seorang pemimpin umat.



Malaikat pun menyuruh Aminah agar ketika bayi itu lahir untuk berdoa memohon agar bayi itu dilindungi Allah dari tiap kejahatan dan orang-orang yang hasud. Malaikat pun menyuruh Aminah untuk menamai bayi itu dengan nama Muhammad.

Sementara Imam Abu Qasim al-Suhaili atau Imam Suhaili menjelaskan bahwa kakek Rasulullah juga memperoleh nama Muhammad berdasarkan mimpi yang dialaminya. Dalam mimpinya itu, Abdul Muthalib melihat rantai dari emas keluar dari punggungnya. Ujung rantai menyebar ke langit, bumi, timur dan barat.

Rangkai rantai itu menjadi pohon yang setiap daunnya mengeluarkan cahaya, dan penduduk bumi di barat dan timur semuanya tergantung kepadanya. Dari mimpi itulah ditafsirkan dengan dilahirkannya seorang anak dari tulang punggungnya yang akan diikuti manusia dari timur dan barat. Penduduk langit dan bumi akan memujinya. Karena itulah Abdul Muthalib menamainya Muhammad.

(mhy)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Apabila seseorang berkata kepada saudaranya 'Wahai kafir', maka bisa jadi akan kembali kepada salah satu dari keduanya.

(HR. Bukhari No. 5638)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More