Kabar Gembira Bagi Orang yang Bertaubat di Bulan Ramadan
loading...
A
A
A
Sungguh beruntung orang yang bertaubat di bulan Ramadan mengingat agungnya keutamaan bulan ini. Ramadan menjadi momentum terbaik untuk bertaubat, menutup lembaran kelam dengan amal-amal saleh.
Inilah bulan yang sangat agung, bulan penuh berkah, bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang Allah telah menjadikan puasa sebagai kewajiban dan Qiyam (sholat) pada malam harinya suatu ibadah sunnah.
Rasulullah SAW berpesan: "Barang siapa yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan (sunnah) di dalamnya (bulan Ramadan), ia diganjar pahala sama seperti menunaikan kewajiban (fardhu) di bulan lain. Dan barang siapa yang menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan, (ia diganjar pahala) sama dengan orang yang mengerjakan 70 kali kewajiban tersebut di bulan yang lain..." (HR Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman)
Keutamaan Bertaubat
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik Al-Anshari (pembantu Rasulullah SAW) berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah gembira menerima taubat hamba-Nya, melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian ketika menemukan kembali untanya yang hilang di padang yang luas." (Muttafaq 'alaih)
Dari Ibnu Abbas dan Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda: "Seandainya seorang mempunyai satu lembah dari emas, niscaya ia ingin mempunyai dua lembah, dan tidak akan merasa puas kecuali tanah sudah memenuhi mulutnya. Dan Allah senantiasa menerima taubat orang yang bertaubat." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Rasulullah SAW juga mengingatkan keutaman bulan Ramadan yang penuh berkah. Beliau bersabda: "Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi." (HR Ahmad, shahih)
Prof Dr KH A Satori Ismail dalam khutbah Jumat di Masjid Istiqlal Jakarta beberapa waktu lalu menyampaikan kabar gembira bagi yang bertaubat di bulan Ramadan. Hendaknya kaum muslim menjadikan Ramadan ini sebagai bulan bertaubat, memperbanyak amal saleh, dan memulai hidup baru dengan langkah baru yang lebih baik.
Taubat berarti meninggalkan kemaksiatan, dosa dan kesalahan serta kembali kepada kebenaran. Atau kembalinya hamba kepada Allah subhanahu wata'ala, meninggalkan jalan orang yang dimurkai dan jalan orang yang sesat. Taubat bukan hanya terkait dengan meninggalkan kemaksiatan, tetapi juga terkait dengan pelaksanaan perintah Allah.
Orang yang bertaubat akan dimasukkan ke dalam golongan beruntung sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an:
Artinya: "Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung." (QS. An-Nur [24] ayat 31)
Karena itu, kata KH A Satori Ismail, orang-orang beriman harus memperbanyak istighfar dan taubat kepada Allah di bulan Ramadan ini. Mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada sesama manusia yang pernah dizaliminya serta mengembalikan hak-hak mereka.
Taubat dan istighfar menjadi syarat utama untuk mendapat maghfirah (ampunan), rahmat dan karunia Allah, sebagaimana firman-Nya:
وَيٰقَوْمِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًا وَّيَزِدْكُمْ قُوَّةً اِلٰى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِيْنَ
Artinya: "Dan (Hud berkata), "Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa." (QS. Hud [11] ayat 52)
Dari Abu Hurairah berkata, "Saya mendengar dari Rasulullah SAW beliau bersabda: "Demi Allah, sesungguhnya saya membaca istighfar dan bertaubat kepada-Nya lebih dari 70 kali setiap hari." (HR Al-Bukhari)
Dari Abu Musa Abdullah bin Qais Al-Asy'ari, Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala itu membentangkan tangan-Nya (memberikan kesempatan) pada waktu malam, untuk taubat orang yang berbuat dosa pada waktu siang hari. Dan Allah membentangkan tangan-Nya pada waktu siang, untuk taubat orang yang berbuat dosa di
malam hari, hingga matahari terbit dari barat." (HR Muslim)
Sebagai manusia biasa, mungkin kita pernah melalukan dosa baik dosa kecil maupun dosa besar yang terkadang tidak kita sadari. Maka sekaranglah waktunya Taubat Nasuha. Yaitu taubat sebenar-benarnya dengan menyesali perbuatana, berjanji tidak mengulanginya lagi dan menggantinya dengan amal saleh.
Bukankah Allah Maha Luas ampunannya dan Dia mengampuni semua dosa-dosa hamba-Nya. "Katakanlah, 'Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Az-Zumar ayat 53)
Itulah keutamaan bertaubat di bulan Ramadan. Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung. Aamiin.
Inilah bulan yang sangat agung, bulan penuh berkah, bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang Allah telah menjadikan puasa sebagai kewajiban dan Qiyam (sholat) pada malam harinya suatu ibadah sunnah.
Rasulullah SAW berpesan: "Barang siapa yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan (sunnah) di dalamnya (bulan Ramadan), ia diganjar pahala sama seperti menunaikan kewajiban (fardhu) di bulan lain. Dan barang siapa yang menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan, (ia diganjar pahala) sama dengan orang yang mengerjakan 70 kali kewajiban tersebut di bulan yang lain..." (HR Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman)
Keutamaan Bertaubat
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik Al-Anshari (pembantu Rasulullah SAW) berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah gembira menerima taubat hamba-Nya, melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian ketika menemukan kembali untanya yang hilang di padang yang luas." (Muttafaq 'alaih)
Dari Ibnu Abbas dan Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda: "Seandainya seorang mempunyai satu lembah dari emas, niscaya ia ingin mempunyai dua lembah, dan tidak akan merasa puas kecuali tanah sudah memenuhi mulutnya. Dan Allah senantiasa menerima taubat orang yang bertaubat." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Rasulullah SAW juga mengingatkan keutaman bulan Ramadan yang penuh berkah. Beliau bersabda: "Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi." (HR Ahmad, shahih)
Prof Dr KH A Satori Ismail dalam khutbah Jumat di Masjid Istiqlal Jakarta beberapa waktu lalu menyampaikan kabar gembira bagi yang bertaubat di bulan Ramadan. Hendaknya kaum muslim menjadikan Ramadan ini sebagai bulan bertaubat, memperbanyak amal saleh, dan memulai hidup baru dengan langkah baru yang lebih baik.
Taubat berarti meninggalkan kemaksiatan, dosa dan kesalahan serta kembali kepada kebenaran. Atau kembalinya hamba kepada Allah subhanahu wata'ala, meninggalkan jalan orang yang dimurkai dan jalan orang yang sesat. Taubat bukan hanya terkait dengan meninggalkan kemaksiatan, tetapi juga terkait dengan pelaksanaan perintah Allah.
Orang yang bertaubat akan dimasukkan ke dalam golongan beruntung sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an:
وَتُوۡبُوۡۤا اِلَى اللّٰهِ جَمِيۡعًا اَيُّهَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُوۡنَ
Artinya: "Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung." (QS. An-Nur [24] ayat 31)
Karena itu, kata KH A Satori Ismail, orang-orang beriman harus memperbanyak istighfar dan taubat kepada Allah di bulan Ramadan ini. Mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada sesama manusia yang pernah dizaliminya serta mengembalikan hak-hak mereka.
Taubat dan istighfar menjadi syarat utama untuk mendapat maghfirah (ampunan), rahmat dan karunia Allah, sebagaimana firman-Nya:
وَيٰقَوْمِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًا وَّيَزِدْكُمْ قُوَّةً اِلٰى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِيْنَ
Artinya: "Dan (Hud berkata), "Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa." (QS. Hud [11] ayat 52)
Dari Abu Hurairah berkata, "Saya mendengar dari Rasulullah SAW beliau bersabda: "Demi Allah, sesungguhnya saya membaca istighfar dan bertaubat kepada-Nya lebih dari 70 kali setiap hari." (HR Al-Bukhari)
Dari Abu Musa Abdullah bin Qais Al-Asy'ari, Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala itu membentangkan tangan-Nya (memberikan kesempatan) pada waktu malam, untuk taubat orang yang berbuat dosa pada waktu siang hari. Dan Allah membentangkan tangan-Nya pada waktu siang, untuk taubat orang yang berbuat dosa di
malam hari, hingga matahari terbit dari barat." (HR Muslim)
Sebagai manusia biasa, mungkin kita pernah melalukan dosa baik dosa kecil maupun dosa besar yang terkadang tidak kita sadari. Maka sekaranglah waktunya Taubat Nasuha. Yaitu taubat sebenar-benarnya dengan menyesali perbuatana, berjanji tidak mengulanginya lagi dan menggantinya dengan amal saleh.
Bukankah Allah Maha Luas ampunannya dan Dia mengampuni semua dosa-dosa hamba-Nya. "Katakanlah, 'Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Az-Zumar ayat 53)
Itulah keutamaan bertaubat di bulan Ramadan. Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung. Aamiin.
(rhs)