Muslim India: Banyak Anak Mengundang Fitnah

Kamis, 04 Mei 2023 - 12:17 WIB
loading...
A A A
Teori konspirasi yang menuduh plot Muslim untuk mengamankan supremasi agama di India telah menjadi bahan pokok ideolog nasionalis Hindu selama bertahun-tahun. Teori serupa tentang imigran dan minoritas yang “menggantikan” populasi mayoritas juga dianut oleh sayap kanan di negara lain.

Kadang-kadang teori-teori tersebut dimanjakan oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) Perdana Menteri Narendra Modi, yang telah mendominasi politik nasional sebagian melalui daya tariknya yang berotot bagi mayoritas Hindu di negara itu.

Anggota parlemen BJP Rakesh Sinha memperkenalkan ke parlemen RUU pengendalian populasi pada tahun 2019 yang mengusulkan untuk membatasi semua rumah tangga India menjadi dua anak, mengumpulkan dukungan dari 125 anggota parlemen lainnya.

RUU itu ditarik setelah para kritikus menuduh Sinha menargetkan Muslim ketika dia memberikan pidato tentang perbedaan yang mencolok antara angka kelahiran Hindu dan Muslim—tuduhan yang dia bantah.

Pengumuman PBB pada bulan April bahwa India sekarang menjadi rumah bagi lebih banyak manusia daripada negara lain mana pun di planet ini telah menghidupkan kembali klaim tersebut.

“Umat Hindu akan menikah sekali, dan memiliki dua anak,” kata Ishwar Lal, seorang anggota kelompok nasionalis Hindu yang berafiliasi dengan BJP, dalam pidato publik setelah pengumuman tersebut. “Padahal orang Islam menikah empat kali dan memiliki banyak anak sehingga bisa memiliki tim kriket sendiri.”

Pada bulan yang sama, di tujuan ziarah populer di kaki bukit Himalaya, sebuah khotbah agama mendesak kerumunan umat Hindu untuk melakukan serangan balasan demografis mereka sendiri.

“Dari dua anak, umat Hindu turun menjadi satu anak,” kata pendeta Ravindra Puri kepada ratusan orang di Haridwar. “Ini menyebabkan ketidakseimbangan dalam populasi.”



Solusi untuk ketidakseimbangan ini, kata Puri, adalah agar orang saleh memiliki tiga anak: “Satu untuk melayani bangsa, satu untuk mengurus rumah tangga dan satu untuk melayani agama dengan menjadi seorang imam.”

Mantan ketua pemilu India, S.Y. Quraishi, telah banyak menulis tentang penyebaran disinformasi tentang angka kelahiran Muslim di negara itu. Dia mengatakan bahwa klaim Muslim akan segera menjadi agama mayoritas di India telah terbukti menjadi alat "propaganda" yang menonjol bagi kaum nasionalis Hindu.

“Mereka terus memprovokasi umat Hindu untuk menghasilkan lebih banyak anak dengan menciptakan ketakutan bahwa umat Islam akan melebihi jumlah mereka,” katanya kepada AFP. "Ini tidak akan pernah terjadi."
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1666 seconds (0.1#10.140)