Hadis Asyura, Puasa Sehari sebagai Penghapus Dosa Setahun Penuh
loading...
A
A
A
Asyura adalah hari kesepuluh dari bulan Muharam . At-Turmudzi meriwayatkan sebuah hadis hasan sahih bahwa Rasulullah SAW memerintahkan untuk puasa Asyura, yaitu pada hari kesepuluh dari bulan Muharam.
Syaikh Muhammad bin Shalih Munajjid dalam buku berjudul "Fadl shahr almuharam wasiam eashura'" menyebut pada hari itu merupakan keutamaan Allah kepada kita, menjadikan puasa sehari sebagai penghapus dosa setahun penuh.
Ibnu Abbas ra berkata: “Aku tidak melihat Nabi SAW begitu antusias memuasai suatu hari yang lebih diharap keutamaannya dibanding hari-hari lain selain hari ini, yaitu hari Asyuro, dan bulan ini, maksudnya bulan Ramadan .” (HR al-Bukhari )
Syaikh Muhammad bin Shalih Munajjid menjelaskan makna antusias di sini adalah mengharap dengan puasa itu pahala dan dilakukan dengan rasa sukacita.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Puasa hari Asyuro, aku mengharap pahala dari Allah dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR Muslim)
Abdullah bin Abbas ra meriwayatkanm ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyuro dan memerintahkan untuk memuasainya, para sahabat berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari itu adalah hari yang diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani.”
Rasulullah SAW berkata: “Jika tiba tahun depan, insyaAllah kita akan berpuasa (juga) at-tasuu’a (hari kesembilan).” Abdullah melanjutkan, “Belum tiba tahun berikutnya Rasulullah SAW telah wafat. (HR Muslim)
As-Syafi’i dan para sahabatnya, Ahmad, Ishak dan yang lainnya berkata: “Disukai memuasai hari kesembilan dan kesepuluh sekaligus, karena Nabi SAW memuasai hari kesepuluh dan bertekat untuk berpuasa hari kesembilan."
Syaikh Muhammad bin Shalih Munajjid mengatakan dengan demikian puasa Asyuro ada beberapa tingkatan; yang paling rendah memuasai tanggal 10 saja, tingkat di atasnya memuasai hari ke-9 dan ke-10. Semakin banyak berpuasa pada bulan ini maka semakin utama dan baik.
Syaikh Muhammad bin Shalih Munajjid dalam buku berjudul "Fadl shahr almuharam wasiam eashura'" menyebut pada hari itu merupakan keutamaan Allah kepada kita, menjadikan puasa sehari sebagai penghapus dosa setahun penuh.
Ibnu Abbas ra berkata: “Aku tidak melihat Nabi SAW begitu antusias memuasai suatu hari yang lebih diharap keutamaannya dibanding hari-hari lain selain hari ini, yaitu hari Asyuro, dan bulan ini, maksudnya bulan Ramadan .” (HR al-Bukhari )
Baca Juga
Syaikh Muhammad bin Shalih Munajjid menjelaskan makna antusias di sini adalah mengharap dengan puasa itu pahala dan dilakukan dengan rasa sukacita.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
صِيَامُ يَوْمَ عَاشُوْراَء أَحْتَسِبُ عَلى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ التِي قَبْلَه
“Puasa hari Asyuro, aku mengharap pahala dari Allah dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR Muslim)
Abdullah bin Abbas ra meriwayatkanm ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyuro dan memerintahkan untuk memuasainya, para sahabat berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari itu adalah hari yang diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani.”
Rasulullah SAW berkata: “Jika tiba tahun depan, insyaAllah kita akan berpuasa (juga) at-tasuu’a (hari kesembilan).” Abdullah melanjutkan, “Belum tiba tahun berikutnya Rasulullah SAW telah wafat. (HR Muslim)
As-Syafi’i dan para sahabatnya, Ahmad, Ishak dan yang lainnya berkata: “Disukai memuasai hari kesembilan dan kesepuluh sekaligus, karena Nabi SAW memuasai hari kesepuluh dan bertekat untuk berpuasa hari kesembilan."
Syaikh Muhammad bin Shalih Munajjid mengatakan dengan demikian puasa Asyuro ada beberapa tingkatan; yang paling rendah memuasai tanggal 10 saja, tingkat di atasnya memuasai hari ke-9 dan ke-10. Semakin banyak berpuasa pada bulan ini maka semakin utama dan baik.
(mhy)