Belajar Kehidupan dari Sosok Hindun binti 'Utbah
loading...
A
A
A
Hindun sangat terpukul karena merasa terlalu lama dirinya memusuhi Rasulullah SAW dan baru menerima Islam beberapa saat yang lalu. Namun demikian, Hindun tetap mempertahankan keislamannya dengan baik. Setelah Rasulullah SAW wafat, dia tetap menjadi ahli ibadah dan menjaga janji setia yang pernah diucapkannya di hadapan Rasulullah SAW saat baiat di atas bukit Shafa.
Pelajaran Hidup dari Hindun binti 'Utbah
Hindun binti Utbah merupakan anak dari pasangan Utbah bin Rabi’ah salah satu pemuka Quraisy dan Safiya binti Umayya. Ia terkenal sebagai perempuan yang mulia, cerdas dan bijak di kalangan kaum Quraisy. Dari kisahnya itu, ada dua pelajaran yang bisa dipetik dan diteladi muslimah.
Kisah pertama ialah pernikahannya dengan Abu Sofyan. Ketika ia hendak menikah dengan Abu Sufyan, ia dihadapkan dengan dua pilihan. Pilihan pertama adalah seorang lelaki yang berasal dari kalangan keluarga terhormat namun mudah dipengaruhi yang tidak akan meninggalkan Hindun apapun yang Hindun akan lakukan, dan pilihan kedua adalah sorang lelaki yang terhormat, cerdas, dan berwibawa.
Meski Hindun merupakan wanita yang cerdas dan dapat melengkapi kekurangan calon suami pertamanya, ia tetap tidak menerima lamaran pria tersebut. Menurutnya, suami yang kurang cerdas hanya akan membinasakan istrinya karena akan hidup dibawah kekuasaan istrinya. Pada akhirnya Hindun memilih Abu Sufyan.
Kisah kedua ialah perjuangannya di medan perang. Hindun merupakan seorang perempuan yang berani yang ikut terjun di medan peperangan. Ia berperan menjadi penabuh gendang untuk menyemangati dan menghadang tentara yang ingin mundur dari medan perang. Jika sebelum keislamannya ia menyemangati kaum kafir Quraisy untuk memerangi islam, setelah masuk Islam ia menyemangati kaum muslim.
Perang yang terkenal lainnya ialah perang Yarmuk dimana kaum Muslimin berperang melawan pasukan Romawi yang jumlahnya sangat banyak. Pada perang ini terdapat beberapa orang yang ingin melarikan diri, namun Hindun dan para kaum muslimah menghadang mereka dan memberi kecaman keras kepada siapa saja yang hendak kabur. Tak terkecuali kepada Abu Sufyan, suaminya sendiri yang hendak mundur dari peperangan.
“Engkau mau ke mana, wahai putra Shakhr? Ayo, kembali lagi ke medan perang! Berjuanglah habis-habisan agar engkau dapat membalas kesalahan masa lalumu, saat engkau menggalang kekuatan untuk menghancurkan Rasulullah.” Abu sufyan dan kaum muslim lainnya pun kembali ke medan perang dan ikut berjuang hingga akhirnya kaum muslimin berhasil memenangkan perang tersebut. (Baca juga : Memilih Tidak Makan Daging Hewan, Bagaimana Hukumnya? )
Hikmah terpenting dari perjalanan hidup Hindun binti 'Utbah ini, yakni sebesar apapun dosa yang kita miliki jangan pernah takut untuk bertaubat , karena sesungguhnya Allah maha penerima taubat. Hindun sekalipun yang terkenal akan semangatnya memusuhi Rasulullah pada akhirnya berbalik dan membela kaum muslimin sekuat tenaga. Penyesalannya ia buktikan dengan mencurahkan seluruh tenaganya dan berjihad di jalan Allah, bahkan ia juga meriwayatkan beberapa hadis dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Wallahu A'lam
Pelajaran Hidup dari Hindun binti 'Utbah
Hindun binti Utbah merupakan anak dari pasangan Utbah bin Rabi’ah salah satu pemuka Quraisy dan Safiya binti Umayya. Ia terkenal sebagai perempuan yang mulia, cerdas dan bijak di kalangan kaum Quraisy. Dari kisahnya itu, ada dua pelajaran yang bisa dipetik dan diteladi muslimah.
Kisah pertama ialah pernikahannya dengan Abu Sofyan. Ketika ia hendak menikah dengan Abu Sufyan, ia dihadapkan dengan dua pilihan. Pilihan pertama adalah seorang lelaki yang berasal dari kalangan keluarga terhormat namun mudah dipengaruhi yang tidak akan meninggalkan Hindun apapun yang Hindun akan lakukan, dan pilihan kedua adalah sorang lelaki yang terhormat, cerdas, dan berwibawa.
Meski Hindun merupakan wanita yang cerdas dan dapat melengkapi kekurangan calon suami pertamanya, ia tetap tidak menerima lamaran pria tersebut. Menurutnya, suami yang kurang cerdas hanya akan membinasakan istrinya karena akan hidup dibawah kekuasaan istrinya. Pada akhirnya Hindun memilih Abu Sufyan.
Kisah kedua ialah perjuangannya di medan perang. Hindun merupakan seorang perempuan yang berani yang ikut terjun di medan peperangan. Ia berperan menjadi penabuh gendang untuk menyemangati dan menghadang tentara yang ingin mundur dari medan perang. Jika sebelum keislamannya ia menyemangati kaum kafir Quraisy untuk memerangi islam, setelah masuk Islam ia menyemangati kaum muslim.
Perang yang terkenal lainnya ialah perang Yarmuk dimana kaum Muslimin berperang melawan pasukan Romawi yang jumlahnya sangat banyak. Pada perang ini terdapat beberapa orang yang ingin melarikan diri, namun Hindun dan para kaum muslimah menghadang mereka dan memberi kecaman keras kepada siapa saja yang hendak kabur. Tak terkecuali kepada Abu Sufyan, suaminya sendiri yang hendak mundur dari peperangan.
“Engkau mau ke mana, wahai putra Shakhr? Ayo, kembali lagi ke medan perang! Berjuanglah habis-habisan agar engkau dapat membalas kesalahan masa lalumu, saat engkau menggalang kekuatan untuk menghancurkan Rasulullah.” Abu sufyan dan kaum muslim lainnya pun kembali ke medan perang dan ikut berjuang hingga akhirnya kaum muslimin berhasil memenangkan perang tersebut. (Baca juga : Memilih Tidak Makan Daging Hewan, Bagaimana Hukumnya? )
Hikmah terpenting dari perjalanan hidup Hindun binti 'Utbah ini, yakni sebesar apapun dosa yang kita miliki jangan pernah takut untuk bertaubat , karena sesungguhnya Allah maha penerima taubat. Hindun sekalipun yang terkenal akan semangatnya memusuhi Rasulullah pada akhirnya berbalik dan membela kaum muslimin sekuat tenaga. Penyesalannya ia buktikan dengan mencurahkan seluruh tenaganya dan berjihad di jalan Allah, bahkan ia juga meriwayatkan beberapa hadis dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Wallahu A'lam
(wid)