Belajar Menjaga Rahasia dari Fatimah binti Muhammad
loading...
A
A
A
Fatimah adalah belahan jiwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, putri perempuan terpandang dan mantap agamanya, istri dari laki-laki ahli surga yaitu Ali bin Abi Thalib.
Dalam shahih Muslim menurut syarah An Nawawi NabiShallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Fatimah merupakan belahan diriku. Siapa yang menyakitinya, berarti menyakitiku.”
Fatimah merupakan putri bungsu dari Rasulullah dengan Khadijah binti Khuwailid. Fatimah dilahirkan beberapa saat sebelum Muhammad shallallahu allaihi wa sallam diutus menjadi Rasul . Fatimah dikenal seorang wanita termulia di dunia pada masanya. Dia seorang wanita yang mempunyai pertalian darah kenabian dan keturunan seorang yang terpilih, anak perempuan manusia yang termulia, Rasulullah Shallallahu allaihi wasallam. (Baca juga : Khadijah binti Khuwailid, sang Cinta Abadi Rasulullah )
Salah satu kisah teladan yang bisa ditiru dari Fatimah adalah menjaga rahasia . Ketika sakit yang diderita Rasulullah shallallahu allaihi wa sallam semakin berat, istri-istri beliau berkumpul di sekelilingnya. Saat itu Fatimah datang menjenguknya. Setelah mempersilahkan duduk putrinya, beliau membisikkan sesuatu kepada Fatimah. Pada bisikan pertama Fatimah menangis, lalu kemudian ia tertawa setelah bisikan kedua. Ketika Fatimah beranjak untuk pulang, Aisyah menanyakan apa yang telah disampaikan Rasulullah Shallallahu allaihi wa sallam sehingga ia menangis lalu tertawa. Namun Fatimah berkata, “Saya tidak akan membuka rahasia Rasulullah.”
Setelah wafatnya Rasulullah Shallallahu allaihi wa sallam., Aisyah kembali mempertanyakan hal tersebut. Akhirnya Fatimah pun menjawab. “Kalau sekarang bolehlah,” seraya melanjutkan.
“Pada bisikan pertama Rasululllah menyampaikan bahwa Jibril biasanya setiap tahun mengulang bacaan Al-Qur'an sebanyak sekali kepadanya, tapi tahun ini dia melakukannya dua kali. Hal tersebut beliau yakini sebagai pertanda ajalnya yang telah dekat, maka beliau berpesan kepadaku agar bertakwa dan bersabar, karena beliau akan mendahuluiku. Mendengar itu aku menangis. Kemudian beliau menambahkan bahwa akulah pemimpin wanita umat ini, dan akulah orang yang paling cepat menyusul beliau, mendengar itu aku tertawa,” (HR Muslim) (Baca juga : Berbanggalah Menjadi Seorang Muslimah, Inilah Kemuliaannya! )
Kisah keteladan Fatimah lainnya, dikisahkan Thabrani. Ia menceritakan, "bahwa ketika kaum musyrikin telah meninggalkan medan perang Uhud, wanita-wanita sahabah keluar untuk memberikan pertolongan kepada kaum muslimin. Di antara mereka yang keluar terdapat Fatimah. Ketika bertemu Nabi SAW, Fatimah memeluk dan mencuci luka-lukanya dengan air, sehingga darah semakin banyak yang keluar. Tatkala Fatimah melihat hal itu, dia mengambil sepotong tikar, lalu membakar dan membubuhkannya pada luka itu sehingga melekat dan darahnya berhenti keluar.” (HR. Syaikha dan Tirmidzi).
Dalam kancah pertarungan yang dialami, tampaklah peranan puteri muslim supaya menjadi teladan yang baik bagi pemudi muslim masa kini. Puteri Nabi SAW, di tengah-tengah pertempuran tidak berada dalam sebuah panggung yang besar, tetapi bekerja di antara tikaman- tikaman tombak dan pukulan-pukulan pedang serta hujan anak panah yang menimpa kaum muslimin untuk menyampaikan makanan, obat dan air bagi para prajurit. Inilah gambaran lain dari puteri sebaik-baik makhluk kepada para muslimah masa kini. (Baca juga : Sering Terbesit Pikiran yang Aneh-aneh? Waspadai Bisikan Setan )
Fatimah juga rela hidup dalam kefakiran untuk mengecap manisnya iman bersama ayah dan suami tercinta. Dia korbankan segala apa yang dia miliki demi membantu menegakkan agama suami. Fatimah adalah wanita yang penyabar, taat beragama, baik perangainya, cepat puas dan suka bersyukur. (bersambung)
Wallahu A'lam
Dalam shahih Muslim menurut syarah An Nawawi NabiShallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Fatimah merupakan belahan diriku. Siapa yang menyakitinya, berarti menyakitiku.”
Fatimah merupakan putri bungsu dari Rasulullah dengan Khadijah binti Khuwailid. Fatimah dilahirkan beberapa saat sebelum Muhammad shallallahu allaihi wa sallam diutus menjadi Rasul . Fatimah dikenal seorang wanita termulia di dunia pada masanya. Dia seorang wanita yang mempunyai pertalian darah kenabian dan keturunan seorang yang terpilih, anak perempuan manusia yang termulia, Rasulullah Shallallahu allaihi wasallam. (Baca juga : Khadijah binti Khuwailid, sang Cinta Abadi Rasulullah )
Salah satu kisah teladan yang bisa ditiru dari Fatimah adalah menjaga rahasia . Ketika sakit yang diderita Rasulullah shallallahu allaihi wa sallam semakin berat, istri-istri beliau berkumpul di sekelilingnya. Saat itu Fatimah datang menjenguknya. Setelah mempersilahkan duduk putrinya, beliau membisikkan sesuatu kepada Fatimah. Pada bisikan pertama Fatimah menangis, lalu kemudian ia tertawa setelah bisikan kedua. Ketika Fatimah beranjak untuk pulang, Aisyah menanyakan apa yang telah disampaikan Rasulullah Shallallahu allaihi wa sallam sehingga ia menangis lalu tertawa. Namun Fatimah berkata, “Saya tidak akan membuka rahasia Rasulullah.”
Setelah wafatnya Rasulullah Shallallahu allaihi wa sallam., Aisyah kembali mempertanyakan hal tersebut. Akhirnya Fatimah pun menjawab. “Kalau sekarang bolehlah,” seraya melanjutkan.
“Pada bisikan pertama Rasululllah menyampaikan bahwa Jibril biasanya setiap tahun mengulang bacaan Al-Qur'an sebanyak sekali kepadanya, tapi tahun ini dia melakukannya dua kali. Hal tersebut beliau yakini sebagai pertanda ajalnya yang telah dekat, maka beliau berpesan kepadaku agar bertakwa dan bersabar, karena beliau akan mendahuluiku. Mendengar itu aku menangis. Kemudian beliau menambahkan bahwa akulah pemimpin wanita umat ini, dan akulah orang yang paling cepat menyusul beliau, mendengar itu aku tertawa,” (HR Muslim) (Baca juga : Berbanggalah Menjadi Seorang Muslimah, Inilah Kemuliaannya! )
Kisah keteladan Fatimah lainnya, dikisahkan Thabrani. Ia menceritakan, "bahwa ketika kaum musyrikin telah meninggalkan medan perang Uhud, wanita-wanita sahabah keluar untuk memberikan pertolongan kepada kaum muslimin. Di antara mereka yang keluar terdapat Fatimah. Ketika bertemu Nabi SAW, Fatimah memeluk dan mencuci luka-lukanya dengan air, sehingga darah semakin banyak yang keluar. Tatkala Fatimah melihat hal itu, dia mengambil sepotong tikar, lalu membakar dan membubuhkannya pada luka itu sehingga melekat dan darahnya berhenti keluar.” (HR. Syaikha dan Tirmidzi).
Dalam kancah pertarungan yang dialami, tampaklah peranan puteri muslim supaya menjadi teladan yang baik bagi pemudi muslim masa kini. Puteri Nabi SAW, di tengah-tengah pertempuran tidak berada dalam sebuah panggung yang besar, tetapi bekerja di antara tikaman- tikaman tombak dan pukulan-pukulan pedang serta hujan anak panah yang menimpa kaum muslimin untuk menyampaikan makanan, obat dan air bagi para prajurit. Inilah gambaran lain dari puteri sebaik-baik makhluk kepada para muslimah masa kini. (Baca juga : Sering Terbesit Pikiran yang Aneh-aneh? Waspadai Bisikan Setan )
Fatimah juga rela hidup dalam kefakiran untuk mengecap manisnya iman bersama ayah dan suami tercinta. Dia korbankan segala apa yang dia miliki demi membantu menegakkan agama suami. Fatimah adalah wanita yang penyabar, taat beragama, baik perangainya, cepat puas dan suka bersyukur. (bersambung)
Wallahu A'lam
(wid)