Yahudi Dunamah Anggap Kemal Ataturk Bagian dari Mereka

Rabu, 05 Agustus 2020 - 14:15 WIB
loading...
Yahudi Dunamah Anggap...
Mustafa Kemal Ataturk. Foto/Ilustrasi/ocnal.com
A A A
INTELIJEN Inggris bernama Amstrong menyebut Musthafa Kemal Ataturk bermasalah dengan kejiwaan. Amstrong memiliki hubungan dekat dengan Mushtafa kala dia berada di Palestina dan Suriah . Kala itu, Mushtafa Kemal menjadi komandan perang Utsmani di sana. Amstrong pula yang menghubungkan jalinan intelijen Inggris dengan Mushtafa Kemal. ( )

Menurut Prof Dr Ali Muhammad Ash-Shalabi , Amstrong menekankan dengan tegas akan adanya awal konflik kejiwaan yang menimpa boneka bikinan Inggris tersebut. “Hal ini tampak ketika Mushtafa Kemal memberi nasehat kepada ibunya untuk menikah dengan salah seorang lelaki asal Rhodesia,” kata Ash-Shalabi, mengutip Amstrong dalam Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah . ( )

Kemudian dia tidak pernah datang untuk bertemu dengan ibunya. Dia banyak bersandar pada teman-temannya para pendeta Macedonia yang sengaja “menangkapnya”.



Para pendeta Macedonia inilah yang mengajarkan dasar-dasar bahasa Prancis bersama seorang temannya yang berasal dari Macedonia yang bernama Fathi.

Keduanya diajari buku-buku karangan Voltaire, Rousseau, buku-buku karangan Thomas Hobbes dan John Stuart Mill dan buku buku lain yang dilarang. Hingga akhirnya dia mengarang syair yang mendengung-dengunkan nasionalisme dan berpidato di depan akademi militer.

Dia berbicara pada mereka tentang kerusakan Sultan sebelum dia berumur dua puluh tahun. Setelah ltu dia pindah ke Istanbul dan tenggelam dalam permainan-permainan yang sia-sia. la pun hanyut dalam minum-minuman keras, bermain judi dan bersenang-senang dengan musik sebelum dia dipenjarakan akibat keterlibatannya dalam “Organisasi Tanah air”.

Amstrong menyaksikan terjadinya hubungan antara orang-orang Persatuan dan Pembangunan dengan orang-orang Yahudi Dunamah-Freemasonry dalam sebuah tulisan sejarah yang mengungkap tentang kehidupan Mushtafa Kemal.



Dia menyebutkan, bagaimana dia diundang untuk menghadiri salah satu pertemuan mereka di sebagian rumah-rumah orang Yahudi yang memiliki kewarganegaraan ltalia dan organisasi-organisasi Freemasonry Italia. Pertemuan seperti ini lebih aman sebab kewarganegaraan yang mereka miliki memberikan mereka perlindungan sesuai dengan kesepakatan dan hak-hak istimewa yang diberikan kepada mereka.

Orang-orang Persatuan dan Pembangunan dengan sungguh-sungguh menjadikan tameng perlindungan yang diberikan kepada orang-orang Yahudi. Makanya, mereka sering melakukan pertemuan di rumah-rumah mereka dengan aman dan jauh dari gangguan.

Sementara sebagian dari mereka telah, --seperti Fathi yang asal Macedonia-- bergabung dengan kelompok Freemasonry Italia (Para Pembangun yang Merdeka).



Dikisahkan, bagaimana mereka membentuk organisasi revolusi dan bagaimana pula mereka menatanya dengan mengambil cara dan metode orang-orang Freemasonry. Merekapun mendapat bantuan finansial dalam jumlah yang sangat besar dari berbagai pihak. Mereka banyak berhubungan dengan orang orang yang mengambil suaka politik yang diasingkan oleh Sultan keluar negeri.

Amstrong menyingkap, bagaimana pilihan jatuh pada Musthafa Kemal satu-satunya dan bukan kepada sahabat-sahabatnya yang lain untuk merealisasikan langkah terakhir Inggris.

Alasannya, menurut Amstrong, dia memiliki watak yang cenderung menyuruh dan melarang, sehingga dia sama sekali tidak menampakkan rasa hormat pada pemimpin-pemimpin Persatuan dan Pembangunan.



Seringkali dia bertengkar dengan Anwar dan Jamal, dengan Javid yang beragama Yahudi dengan Niyazi yang berasal dari Jerman seorang yang dikenal sangat bengis serta Thalaat seorang pegawai kecil di kantor pos.

Ash-Shalabi memaparkan Mushtafa Kemal benar benar berubah dari seorang perwira yang tidak berpengaruh menjadi seorang panglima militer yang memiliki berbagai kedudukan dan banyak memperoleh kemenangan.

Dia pun mendapat gelar “Ghazi” berkat pengaruh para intelijen Inggris. Amstrong menyebutkan lembaran baru kehidupannya yang sangat khusus setelah dia menyingkap kefasikan dan kegilaannya dan kapabilitasnya untuk merobohkan khilafah Islamiyah.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2958 seconds (0.1#10.140)