Yahudi Dunamah Anggap Kemal Ataturk Bagian dari Mereka
loading...
A
A
A
INTELIJEN Inggris bernama Amstrong menyebut Musthafa Kemal Ataturk bermasalah dengan kejiwaan. Amstrong memiliki hubungan dekat dengan Mushtafa kala dia berada di Palestina dan Suriah . Kala itu, Mushtafa Kemal menjadi komandan perang Utsmani di sana. Amstrong pula yang menghubungkan jalinan intelijen Inggris dengan Mushtafa Kemal. (
)
Menurut Prof Dr Ali Muhammad Ash-Shalabi , Amstrong menekankan dengan tegas akan adanya awal konflik kejiwaan yang menimpa boneka bikinan Inggris tersebut. “Hal ini tampak ketika Mushtafa Kemal memberi nasehat kepada ibunya untuk menikah dengan salah seorang lelaki asal Rhodesia,” kata Ash-Shalabi, mengutip Amstrong dalam Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah . ( )
Kemudian dia tidak pernah datang untuk bertemu dengan ibunya. Dia banyak bersandar pada teman-temannya para pendeta Macedonia yang sengaja “menangkapnya”.
Para pendeta Macedonia inilah yang mengajarkan dasar-dasar bahasa Prancis bersama seorang temannya yang berasal dari Macedonia yang bernama Fathi.
Keduanya diajari buku-buku karangan Voltaire, Rousseau, buku-buku karangan Thomas Hobbes dan John Stuart Mill dan buku buku lain yang dilarang. Hingga akhirnya dia mengarang syair yang mendengung-dengunkan nasionalisme dan berpidato di depan akademi militer.
Dia berbicara pada mereka tentang kerusakan Sultan sebelum dia berumur dua puluh tahun. Setelah ltu dia pindah ke Istanbul dan tenggelam dalam permainan-permainan yang sia-sia. la pun hanyut dalam minum-minuman keras, bermain judi dan bersenang-senang dengan musik sebelum dia dipenjarakan akibat keterlibatannya dalam “Organisasi Tanah air”.
Amstrong menyaksikan terjadinya hubungan antara orang-orang Persatuan dan Pembangunan dengan orang-orang Yahudi Dunamah-Freemasonry dalam sebuah tulisan sejarah yang mengungkap tentang kehidupan Mushtafa Kemal.
Dia menyebutkan, bagaimana dia diundang untuk menghadiri salah satu pertemuan mereka di sebagian rumah-rumah orang Yahudi yang memiliki kewarganegaraan ltalia dan organisasi-organisasi Freemasonry Italia. Pertemuan seperti ini lebih aman sebab kewarganegaraan yang mereka miliki memberikan mereka perlindungan sesuai dengan kesepakatan dan hak-hak istimewa yang diberikan kepada mereka.
Orang-orang Persatuan dan Pembangunan dengan sungguh-sungguh menjadikan tameng perlindungan yang diberikan kepada orang-orang Yahudi. Makanya, mereka sering melakukan pertemuan di rumah-rumah mereka dengan aman dan jauh dari gangguan.
Sementara sebagian dari mereka telah, --seperti Fathi yang asal Macedonia-- bergabung dengan kelompok Freemasonry Italia (Para Pembangun yang Merdeka).
Dikisahkan, bagaimana mereka membentuk organisasi revolusi dan bagaimana pula mereka menatanya dengan mengambil cara dan metode orang-orang Freemasonry. Merekapun mendapat bantuan finansial dalam jumlah yang sangat besar dari berbagai pihak. Mereka banyak berhubungan dengan orang orang yang mengambil suaka politik yang diasingkan oleh Sultan keluar negeri.
Amstrong menyingkap, bagaimana pilihan jatuh pada Musthafa Kemal satu-satunya dan bukan kepada sahabat-sahabatnya yang lain untuk merealisasikan langkah terakhir Inggris.
Alasannya, menurut Amstrong, dia memiliki watak yang cenderung menyuruh dan melarang, sehingga dia sama sekali tidak menampakkan rasa hormat pada pemimpin-pemimpin Persatuan dan Pembangunan.
Seringkali dia bertengkar dengan Anwar dan Jamal, dengan Javid yang beragama Yahudi dengan Niyazi yang berasal dari Jerman seorang yang dikenal sangat bengis serta Thalaat seorang pegawai kecil di kantor pos.
Ash-Shalabi memaparkan Mushtafa Kemal benar benar berubah dari seorang perwira yang tidak berpengaruh menjadi seorang panglima militer yang memiliki berbagai kedudukan dan banyak memperoleh kemenangan.
Dia pun mendapat gelar “Ghazi” berkat pengaruh para intelijen Inggris. Amstrong menyebutkan lembaran baru kehidupannya yang sangat khusus setelah dia menyingkap kefasikan dan kegilaannya dan kapabilitasnya untuk merobohkan khilafah Islamiyah.
Dia menyebutkan pernikahannya yang sangat legendaris dengan seorang gadis keturunan pangeran yang bernama Lathifah yang baru kembali dari Paris untuk membagi pengalaman administrasi dan pendidikan modernnya serta kemampuannya dalam berbagai bahasa.
Lebih dari ltu, Lathifah memiliki sifat keibuan dan sikapnya yang menyihir ditambah dengan istana bapaknya yang megah di Izmir kepada Mushtafa Kemal yang dia jerat dalam jaring-jaringnya, dengan segala kemanjaan dan kegenitannya.
Lathifah telah melepaskannya dari Fikriyah yang dia kirim ke Munich untuk berobat, akibat penyakit yang dia tularkan darinya yang membuatnya bunuh diri.
Dia juga berlepas dari Shalehah, hanya karena ingin menikah dengan seorang gadis yang bernama Lathifah. Sebelumnya dia telah menghancurkan kehidupan Sa'adat dan puluhan wanita lainnya, serta anak-anak, sebagaimana ditegaskan oleh dokumen-dokumen yang ditinggalkan oleh teman-temannya dari kalangan pensiunan tentara.
Lathifah sendiri merupakan salah seorang korban dari sekian banyak korbannya setelah itu, dimana dia mentalaknya sesuai dengan keputusan kementrian dan membiarkannya menjadi santapan penyakit dan menderita kelaparan setelah sebelumnya diancam untuk tidak menceritakan semua perilaku seksual Musthafa Kemal yang menyimpang.
Tak seorang pun yang bisa tinggal bersamanya, kecuali seorang wanita yang bernama Iffat. Ia adalah seorang seniman yang berprofesi sebagai guru dan sekaligus sebagai orang yang menuturkan sejarahnya, hingga akhirnya dia mampu menjinakkan si buas ini –sesuai dengan ungkapannya sendiri—dengan cara yang merendah dan berbakti padanya.
Namun undang-undang yang dibikin Musthafa Kemal mampu mencegah Lathifah Hanum Usyaki Kil melakukan serangan dan kritik pedas dengan cara menuliskan apa yang dia alami dalam sebuah buku catatan perjalanan hidupnya yang kemudian dipublikasikan oleh Harian Hurriyet yang terbit di Turki pada bulan Juni tahun 1973.
Dalam catatan hariannya itu dia menuturkan sekilas tentang kehidupan pribadi Kemal Ataturk dan kebiasaannya dalam meminum-minuman keras yang melampaui batas. Dia berusaha untuk melemparkan tanggung jawab ini atas beberapa sahabat dan teman-temannya seperti Qalj Ali, Nuri Jankar, Rajab Huda yang kesemuanya dengan sengaja membuatnya menyia-nyiakan waktunya.
Mereka adalah segerombolan pembunuh yang sangat terkenal yang dia rekrut untuk menjadi orang-orang dekat dan sebagai pengawalnya. Sebagian di antara mereka melakukan hal-hal yang di luar batas, setelah melakukan tindakan-tindakan kriminal yang dibebankan kepada mereka, agar dia terbebas dari ancaman musuh-musuhnya.
Ash-Shalabi mengatakan tindakan yang tidak bermoral dari Kemal Attaturk berasal dari Yahudi Dunamah. Dalam Ensnklopedi Yahudi disebutkan; “Sebagian besar kalangan Yahudi Salanika menyatakan dengan tegas bahwa Kemal Attaturk berasal dari Dunamah. lni juga merupakan keyakinan kalangan Islam yang tidak setuju dengan Kemal Attaturk. Namun pemerintahan Turki menolak-nya.
Sedangkan Arnold Toynbee memberi catatan tentang nasab Musthafa Kemal dengan mengatakan: “Sesungguhnya darah Yahudi mengalir deras di dalam keluarga Musthafa Kemal. Sebab Salonika merupakan tempat orang orang Yahudi berada, saat mereka ditimpa cobaan dan pengasingan. Mereka menyembunyikan akidah mereka yang sebenarnya dengan pura-pura memeluk Islam. Namun tabiat dan karakter, warna mata dan postur tubuh Kemal Attaturk tidak menunjukkan kedekatan pengaruh darah Yahudi ada dalam dirinya.”
Usamah Aynaya berkata; “Sesungguhnya orang-orang Dunamah sangat bangga dengan Kemal Attaturk dan berkeyakinan dengan keyakinan yang kokoh, bahwa dia adalah bagian dari mereka. Alasan mereka dalam masalah ini adalah bahwa Kemal Attaturk, menyatakan dengan jelas penentangannya terhadap Islam tatkala dia memangku kekuasaan.” (
Menurut Prof Dr Ali Muhammad Ash-Shalabi , Amstrong menekankan dengan tegas akan adanya awal konflik kejiwaan yang menimpa boneka bikinan Inggris tersebut. “Hal ini tampak ketika Mushtafa Kemal memberi nasehat kepada ibunya untuk menikah dengan salah seorang lelaki asal Rhodesia,” kata Ash-Shalabi, mengutip Amstrong dalam Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah . ( )
Kemudian dia tidak pernah datang untuk bertemu dengan ibunya. Dia banyak bersandar pada teman-temannya para pendeta Macedonia yang sengaja “menangkapnya”.
Para pendeta Macedonia inilah yang mengajarkan dasar-dasar bahasa Prancis bersama seorang temannya yang berasal dari Macedonia yang bernama Fathi.
Keduanya diajari buku-buku karangan Voltaire, Rousseau, buku-buku karangan Thomas Hobbes dan John Stuart Mill dan buku buku lain yang dilarang. Hingga akhirnya dia mengarang syair yang mendengung-dengunkan nasionalisme dan berpidato di depan akademi militer.
Dia berbicara pada mereka tentang kerusakan Sultan sebelum dia berumur dua puluh tahun. Setelah ltu dia pindah ke Istanbul dan tenggelam dalam permainan-permainan yang sia-sia. la pun hanyut dalam minum-minuman keras, bermain judi dan bersenang-senang dengan musik sebelum dia dipenjarakan akibat keterlibatannya dalam “Organisasi Tanah air”.
Amstrong menyaksikan terjadinya hubungan antara orang-orang Persatuan dan Pembangunan dengan orang-orang Yahudi Dunamah-Freemasonry dalam sebuah tulisan sejarah yang mengungkap tentang kehidupan Mushtafa Kemal.
Dia menyebutkan, bagaimana dia diundang untuk menghadiri salah satu pertemuan mereka di sebagian rumah-rumah orang Yahudi yang memiliki kewarganegaraan ltalia dan organisasi-organisasi Freemasonry Italia. Pertemuan seperti ini lebih aman sebab kewarganegaraan yang mereka miliki memberikan mereka perlindungan sesuai dengan kesepakatan dan hak-hak istimewa yang diberikan kepada mereka.
Orang-orang Persatuan dan Pembangunan dengan sungguh-sungguh menjadikan tameng perlindungan yang diberikan kepada orang-orang Yahudi. Makanya, mereka sering melakukan pertemuan di rumah-rumah mereka dengan aman dan jauh dari gangguan.
Sementara sebagian dari mereka telah, --seperti Fathi yang asal Macedonia-- bergabung dengan kelompok Freemasonry Italia (Para Pembangun yang Merdeka).
Dikisahkan, bagaimana mereka membentuk organisasi revolusi dan bagaimana pula mereka menatanya dengan mengambil cara dan metode orang-orang Freemasonry. Merekapun mendapat bantuan finansial dalam jumlah yang sangat besar dari berbagai pihak. Mereka banyak berhubungan dengan orang orang yang mengambil suaka politik yang diasingkan oleh Sultan keluar negeri.
Amstrong menyingkap, bagaimana pilihan jatuh pada Musthafa Kemal satu-satunya dan bukan kepada sahabat-sahabatnya yang lain untuk merealisasikan langkah terakhir Inggris.
Alasannya, menurut Amstrong, dia memiliki watak yang cenderung menyuruh dan melarang, sehingga dia sama sekali tidak menampakkan rasa hormat pada pemimpin-pemimpin Persatuan dan Pembangunan.
Seringkali dia bertengkar dengan Anwar dan Jamal, dengan Javid yang beragama Yahudi dengan Niyazi yang berasal dari Jerman seorang yang dikenal sangat bengis serta Thalaat seorang pegawai kecil di kantor pos.
Ash-Shalabi memaparkan Mushtafa Kemal benar benar berubah dari seorang perwira yang tidak berpengaruh menjadi seorang panglima militer yang memiliki berbagai kedudukan dan banyak memperoleh kemenangan.
Dia pun mendapat gelar “Ghazi” berkat pengaruh para intelijen Inggris. Amstrong menyebutkan lembaran baru kehidupannya yang sangat khusus setelah dia menyingkap kefasikan dan kegilaannya dan kapabilitasnya untuk merobohkan khilafah Islamiyah.
Dia menyebutkan pernikahannya yang sangat legendaris dengan seorang gadis keturunan pangeran yang bernama Lathifah yang baru kembali dari Paris untuk membagi pengalaman administrasi dan pendidikan modernnya serta kemampuannya dalam berbagai bahasa.
Lebih dari ltu, Lathifah memiliki sifat keibuan dan sikapnya yang menyihir ditambah dengan istana bapaknya yang megah di Izmir kepada Mushtafa Kemal yang dia jerat dalam jaring-jaringnya, dengan segala kemanjaan dan kegenitannya.
Lathifah telah melepaskannya dari Fikriyah yang dia kirim ke Munich untuk berobat, akibat penyakit yang dia tularkan darinya yang membuatnya bunuh diri.
Dia juga berlepas dari Shalehah, hanya karena ingin menikah dengan seorang gadis yang bernama Lathifah. Sebelumnya dia telah menghancurkan kehidupan Sa'adat dan puluhan wanita lainnya, serta anak-anak, sebagaimana ditegaskan oleh dokumen-dokumen yang ditinggalkan oleh teman-temannya dari kalangan pensiunan tentara.
Lathifah sendiri merupakan salah seorang korban dari sekian banyak korbannya setelah itu, dimana dia mentalaknya sesuai dengan keputusan kementrian dan membiarkannya menjadi santapan penyakit dan menderita kelaparan setelah sebelumnya diancam untuk tidak menceritakan semua perilaku seksual Musthafa Kemal yang menyimpang.
Tak seorang pun yang bisa tinggal bersamanya, kecuali seorang wanita yang bernama Iffat. Ia adalah seorang seniman yang berprofesi sebagai guru dan sekaligus sebagai orang yang menuturkan sejarahnya, hingga akhirnya dia mampu menjinakkan si buas ini –sesuai dengan ungkapannya sendiri—dengan cara yang merendah dan berbakti padanya.
Namun undang-undang yang dibikin Musthafa Kemal mampu mencegah Lathifah Hanum Usyaki Kil melakukan serangan dan kritik pedas dengan cara menuliskan apa yang dia alami dalam sebuah buku catatan perjalanan hidupnya yang kemudian dipublikasikan oleh Harian Hurriyet yang terbit di Turki pada bulan Juni tahun 1973.
Dalam catatan hariannya itu dia menuturkan sekilas tentang kehidupan pribadi Kemal Ataturk dan kebiasaannya dalam meminum-minuman keras yang melampaui batas. Dia berusaha untuk melemparkan tanggung jawab ini atas beberapa sahabat dan teman-temannya seperti Qalj Ali, Nuri Jankar, Rajab Huda yang kesemuanya dengan sengaja membuatnya menyia-nyiakan waktunya.
Mereka adalah segerombolan pembunuh yang sangat terkenal yang dia rekrut untuk menjadi orang-orang dekat dan sebagai pengawalnya. Sebagian di antara mereka melakukan hal-hal yang di luar batas, setelah melakukan tindakan-tindakan kriminal yang dibebankan kepada mereka, agar dia terbebas dari ancaman musuh-musuhnya.
Ash-Shalabi mengatakan tindakan yang tidak bermoral dari Kemal Attaturk berasal dari Yahudi Dunamah. Dalam Ensnklopedi Yahudi disebutkan; “Sebagian besar kalangan Yahudi Salanika menyatakan dengan tegas bahwa Kemal Attaturk berasal dari Dunamah. lni juga merupakan keyakinan kalangan Islam yang tidak setuju dengan Kemal Attaturk. Namun pemerintahan Turki menolak-nya.
Sedangkan Arnold Toynbee memberi catatan tentang nasab Musthafa Kemal dengan mengatakan: “Sesungguhnya darah Yahudi mengalir deras di dalam keluarga Musthafa Kemal. Sebab Salonika merupakan tempat orang orang Yahudi berada, saat mereka ditimpa cobaan dan pengasingan. Mereka menyembunyikan akidah mereka yang sebenarnya dengan pura-pura memeluk Islam. Namun tabiat dan karakter, warna mata dan postur tubuh Kemal Attaturk tidak menunjukkan kedekatan pengaruh darah Yahudi ada dalam dirinya.”
Usamah Aynaya berkata; “Sesungguhnya orang-orang Dunamah sangat bangga dengan Kemal Attaturk dan berkeyakinan dengan keyakinan yang kokoh, bahwa dia adalah bagian dari mereka. Alasan mereka dalam masalah ini adalah bahwa Kemal Attaturk, menyatakan dengan jelas penentangannya terhadap Islam tatkala dia memangku kekuasaan.” (
(mhy)