Inilah Amalan yang Pertama Kali Dihisab di Hari Kiamat

Selasa, 07 Januari 2020 - 05:15 WIB
Inilah Amalan yang Pertama Kali Dihisab di Hari Kiamat
Inilah Amalan yang Pertama Kali Dihisab di Hari Kiamat
A A A
Ulama asal Mesir yang kini menetap di Jakarta Syeikh Ahmad Al-Mishri membeberkan rahasia agar menjadi pribadi yang dicintai Allah Ta'ala saat kajian Dhuha di Masjid Asy-Syarif, Kompleks Sekolah Islam Al-Azhar, BSD, Tangerang Selatan. Dalam kajian itu, Syeikh Ahmad juga memaparkan amalan yang pertama kali dihisab pada hari kiamat.

Allah Ta'ala berfirman:

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

"Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu yang diwahyukan kepadaku 'Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa'. Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya". (QS. Al-Kahfi: 110)

Dalam Surah Ali Imran, Allah Ta'ala juga berfirman: "Katakanlah (wahai Muhammad), 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu'. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Ali-'Imran: 31)

Apa amalan yang pertama kali dihisab pada hari kiamat ? Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu (RA) berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) bersabda:

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا )) رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيثٌ حَسَنٌ ))

Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah Salatnya. Maka, jika salatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika salatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari salat wajibnya, maka Allah Ta'ala berfirman, 'lihatlah apakah hamba-Ku memiliki salat sunnah.' Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari salat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya. (HR. Tirmidzi dan An-Nasa'i)

Karena itu, jangan meremehkan salat sunnah qabliyah dan ba'diyah serta salat sunnah lainnya. Karena amalan itu akan menyempurnakan salat wajib kita.

Syeikh Ahmad menjelaskan orang yang dicintai Allah dan Rasulullah SAW ialah mereka yang setia menjalankan sunnah . Banyak sunnah-sunnah Nabi sekarang diabaikan, padahal itu amalan yang mendatangkan ridhanya Allah.

"Di Indonesia sekarang sunnah direndahkan. Cadar dipermasalahkan, jenggot dihina, celana cingkrang dipersoalkan. Kenapa rok cingkrang tidak dipersoalkan? Kalau antum gak mau menjalankannya, jangan mencela. Gak boleh menghina Sunnah Nabi," kata Syeikh Ahmad.

Seperti jenggot itu hukumnya kata ulama ada yang berpendapat wajib, ada yang sunnah. Di dalam Mazhab Syafi'i hukumnya makruh apabila memotong jenggot, kalau sampai memotongnya habis dihukumi haram.

Sunnah lainnya yaitu bersiwak. Itu sunnah yang terakhir dilakukan Rasulullah SAW ketika beliau menjelang wafat. Kata ulama, apabila sering bersiwak nanti akan dimudahkan ruhnya keluar. "Rasulullah selalu bersiwak dalam setiap kesempatan. Ketika berhubungan suami istri bersiwak, hendak salat bersiwak, baca Al-Qur'an bersiwak, berdoa bersiwak. Itu membersihkan mulut kita," terang Syeikh Ahmad.

Selain itu, ada sunnah yang sering dilupakan yaitu salat Isyraq. Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang melaksanakan salat subuh secara berjama’h lalu ia duduk sambil berzikir hingga matahari terbit, kemudian ia salat dua rakaat, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umrah. Beliau pun bersabda, 'Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna." (HR. Tirmidzi No. 586)

Begitu juga dengan amalan sunnah salat Dhuha. Rasulullah bersabda: "Setiap persendian manusia diwajibkan untuk bersedakah setiap harinya mulai matahari terbit. Memisahkan (menyelesaikan perkara) antara dua orang (yang berselisih) adalah sedekah. Menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan salat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah sedekah".
(HR. Bukhari dan Muslim)

"Kalau antum salat dhuha tapi salat subuh kesiangan gak akan dibukakan pintu rezeki karena pembuka pintu rezeki itu salat Subuh," kata Syeikh Ahmad.

Kemudian, orang yang dicintai Allah yaitu orang yang memberi kepada fakir miskin termasuk membantu orang yang butuh pertolongan karena musibah kebanjiran.

Di akhir ceramahnya, Syeikh Ahmad Al-Mishri mengingatkan agar jangan mengagumi amal seseorang selama hidupnya sebelum melihat bagaimana akhir hidupnya. Semoga Allah Ta'ala memberikan taufik-Nya dan memberkahi kita semua.

Wallahu A'lam Bisshowab
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2957 seconds (0.1#10.140)