Bagaimana Hukum Menghidupkan Malam Nisfu Syaban?

Rabu, 12 Februari 2025 - 05:15 WIB
loading...
A A A
إن االله ليطلع في ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك و مشاحن


"Sesungguhnya Allah memandang pada malam Nisfu Sya'ban, maka Allah mengampuni seluruh makhluk‐Nya kecuali orang musyrik dan orang yang mendengki".

Ketiga hadis di atas cukup untuk menjadi landasan kemuliaan malam Nisfu Sya’ban agar dimakmurkan dan diistimewakan. Al-Imam Abdullah bin Muhammad Al‐Ghumari membawakan sekitar 10 hadits yang menyebutkan kemuliaan malam Nisfu Sya’ban, sebagaimana Imam Ibnu Rajab Al Hambali di dalam Kitabnya yaitu Lathaiful Ma’arif juga meriwayatkan beberapa hadis tentang kemuliaan malam Nisfu Sya’ban, sebagaimana Imam Suyuti di dalam tafsirnya yaitu Ad Durr Al Mantsur juga menyebutkan tentang kemuliaan malam Nisfu Sya’ban. Dan masih banyak ulama‐ulama besar lainnya yang menyebutkan hadits‐hadits tentang kemuliaan malam Nisfu Sya’ban.

Walaupun hadis dhaif tidak dapat dijadikan sebagai hujjah dan lndasan hukum, namun dapat dijadikan sebagai landasan di dalam fadhail a'mal (keutamaan beramal) dengan syarat‐syaratnya. Ketika banyak hadits dhaif yang meriwayatkan tentang perkara tertentu, maka status kedha’ifannya terangkat menjadi kuat dengan banyaknya dukungan dari hadits dhaif lainnya.

Apa yang dilakukan oleh para ulama sejak dahulu di Negeri Syam dan di beberapa negeri lainnya dalam memakmurkan malam nisfu sya’ban sudah cukup dapat dijadikan sebagai hujjah, contoh dan teladan. Dinyatakan bahwa menyatakan hukum tentang suatu perkara tertentu tidak dapat dilakukan sebelum seseorang atau ahli fatwa memahami betul secara keseluruhan tentang perkara tersebut sebelum dia menyatakan hukum terhadapnya.

الحكم على شيء فرع من تصوره


"Menyatakan hukum terhadap sesuatu adalah setelah memahami betul secara keseluruhan sesuatu tersebut."

Apa hukum perkumpulan zikir dan doa pada malam Nisfu Sya'ban?

Sebelum menyatakan hukum terhadap perkumpulan doa dan zikir serta memuliakan malam Nisfu Sya’ban, kita harus mengetahui perkumpulan apakah itu? Dan apa yang ada didalamnya? Apabila kita melihat dan menghadirinya maka akan didapati, yang mendorong mereka untuk menghadiri atau mengadakan perkumpulan tersebut adalah:

1. Keimanan kepada Allah berharap ampunan dan rahmat‐Nya serta bermunajat agar harapannya dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.

2. Mereka mendengar hadis‐hadis tentang kemuliaan malam Nisfu Sya’ban, di antaranya hadis shahih, hadis hasan, dan hadis dhaif. Mereka mengharapkan kerunia Allah sehingga mereka berkumpul.

Perkumpulan pada malam Nisfu Sya’ban yang sebagaimana diadakan oleh kamu muslimin di berbagai penjuru adalah perkumpulan zikir kepada Allah, pembacaan kitab suci Al-Qur'an baik surat Yaasiin atau surat lainnya, berdo’a dan berharap kepada Allah.

Apa hukum perkara‐perkara tersebut? Perkumpulan zikir kepada Allah adalah perkara yang sangat dianjurkan dalam hadis Nabi dan banyak hadis yang diriwayatkan tentang perkumpulan dzikir kepada Allah.

Pembacaan Al-Qur’an dan bermunajat kepada Allah baik secara sendiri maupun bersama‐sama merupakan hal yang sangat dianjurkan di dalam agama serta merupakan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasallam. Perkara‐perkara ini tidak pernah dilarang. Bahkan sangat dianjurkan sebagai bentuk dan bukti penghambaan sejati kepada Allah. Wallahu A'lam.

(wid)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2363 seconds (0.1#10.140)