Inilah Amalan yang Mendatangkan Sakinah dan Dikerumuni Malaikat
loading...
A
A
A
Semua orang mendambakan sakinah dan kucuran rahmat dari Allah Ta'ala, Tuhan yang Mahapengasih. Namun, ada sebagian yang mengukur kebahagiaan itu hanya lewat materi. Ketika tak punya uang atau diuji dengan kesempitan, ia gelisah dan dirundung cemas.
Sejatinya ajaran Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم melalui sunnahnya sudah cukup sempurna untuk mewujudkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Nabi صلى الله عليه وسلم telah berpesan bahwa obat dari segala masalah hati adalah Dzikrullah, perbanyak mengingat Allah Ta'ala. (
)
Ada satu amalan yang dapat mendatangkan sakinah dan bahkan dikerumuni oleh Para Malaikat rahmat. Berikut sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu:
عَن اَبيِ هُرَيَرةَ رَضَيِ اللٌهُ عَنهُ أنَ رَسُولَ اللٌهِ صَلَيِ اللٌهٌ عَلَيهِ وَسَلَم قَالَ مَا اجٌتَمَعَ قَومُ فيِ بَيتٍ مِن بُيُوتِ اللٌهِ يَتلُونَ كتَابَ اللٌهِ وَيَتَدَا رَسُونَه فِيمَا بَيْنَهُم إلا نَزَلتْ عليْهمُ السَكِينَةُ وَغَشِيتهُمُ الرَّحمةُ وَحَفَتهمُ الملآئكةُ وَذَكَرَهُمُ اللٌهُ فِيمَن عِندَهُ. (رواه مسلم وابو داوود)
Artinya: Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca kitab Allah dan saling mengajarkannya di antara mereka, melainkan diturunkan ke atas mereka sakinah, rahmat menyirami mereka, para Malaikat mengerumuni mereka, dan Allah Ta'ala menyebut-nyebut mereka di kalangan (Malaikat) yang ada di sisi-Nya." (HR. Muslim dan Abu Dawud)
( )
Dalam Kitab Fadhail Qur'an karya Syeikh Maulana Zakariyya Al-Kandahlawy dijelaskan bahwa hadis di atas menerangkan keutamaan khusus madrasah-madrasah dan pondok pesantren yang senantiasa mengajarkan kitabullah . Mengenai turunnya sakinah banyak disebutkan dalam berbagai riwayat. Secara bahasa, kata sakinah (سَكِينَة) berasal dari kata sakana (سَكَنَ) yang mengandung arti tenang, tenteram, rukun, sejahtera.
Para sahabat dan ulama hadis menjelaskan penafsiran tentang sakinah. Menurut Sayyidina Ali karamallahu wajhah menafsirkan sakinah adalah sejenis udara khusus yang mempunyai wajah manusia. Ulama lain berpendapat bahwa sakinah adalah nama sejenis mangkuk di surga yang terbuat dari emas yang digunakan untuk mencuci hati para Nabi.
Sebagian ulama mengatakan bahwa sakinah adalah suatu rahmat khusus. Imam Thabrani mendukung pendapat yang mengatakan bahwa sakinah adalah ketenangan hati. Sebagian lagi menafsirkan sakinah adalah kedamaian. Pendapat lain menyebutkan sakinah sebagai kewibawaan. Dan lainnya lagi menafsirkan sakinah adalah Malaikat. Masih banyak lagi penafsiran lainnya.
Hafizh Ibnu Hajar menulis dalam Fathul-Bari bahwa arti sakinah mencakup semua yang telah disebutkan di atas. Imam Nawawi menafsirkan bahwa sakinah adalah gabungan antara ketenangan, rahmat, dan lain-lainnya, yang diturunkan bersama Malaikat. ( )
Allah Ta'ala berfirman: "Maka Allah menurunkan sakinah-Nya ke atasnya." (QS. At Taubah: 40).
Dalam ayat yang lain disebutkan: "Dialah yang menurunkan sakinah ke dalam hati orang-orang yang beriman." (QS. Al Fath: 4). "...Di dalamnya terdapat ketenangan dari Rabbmu..." (QS. Al Baqarah: 248)
Ternyata banyak sekali ayat Al-Qur'an dan hadis yang menyebutkan kabar gembira itu. Diriwayatkan dalam Kitab Ihya bahwa Ibnu Tsauban pernah berjanji kepada saudaranya bahwa ia akan berbuka shaum bersama, tetapi ternyata ia baru tiba keesokan paginya. Ketika saudaranya menanyakan penyebab keterlambatannya, Ibnu Tsauban menjawab, "Seandainya bukan karena janjiku kepadamu, tentu aku tidak akan membuka rahasia keterlambatanku ini. Kejadiannya adalah tanpa disengaja aku telah terlambat hingga waktu Isya. Setelah salat Isya aku merasa bahwa aku harus salat Witir, karena aku tidak tenang jika kematian datang pada malam itu, dan hal itu akan menjadi sisa tanggung jawabku. Ketika aku sedang membaca doa Qunut, terlihat olehku sebuah taman Surga hijau yang dipenuhi berbagai jenis bunga. Demikian niimatnya aku memandang taman itu, sehingga tanpa terasa tibalah waktu Shubuh."
Mengenai Malaikat yang datang mengelilingi, banyak riwayat yang menjelaskan hal itu. Di antaranya kisah Usaid bin Hudhair yang dijelaskan dalam kitab-kitab hadits. Dikisahkan, ketika ia sedang membaca Al-Qur'an, ia merasa ada segumpal awan mendekatinya. Ketika hal itu ditanyakan kepada Nabi صلى الله عليه وسلم maka beliau bersabda: "Itu adalah para Malaikat yang datang untuk mendengarkan bacaan Al-Qur'an . Begitu banyak Malaikat yang datang, sehingga terlihat seperti kumpulan awan."
Suatu ketika, seorang sahabat merasakan ada awan yang mengiringinya, maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Itu adalah sakinah," yaitu rahmat yang diturunkan karena bacaan Al-Qur'an .
Subhanallah begitulah Allah Ta'ala mencurahkan ketenangan dan kedamaian kepada hamba-hamba-Nya yang berkumpul dalam majelis Zikrullah atau orang yang membaca kitabullah dan mengajarkannya. Semoga kita bisa mengamalkannya. ( )
Wallahu Ta'ala A'lam
Sejatinya ajaran Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم melalui sunnahnya sudah cukup sempurna untuk mewujudkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Nabi صلى الله عليه وسلم telah berpesan bahwa obat dari segala masalah hati adalah Dzikrullah, perbanyak mengingat Allah Ta'ala. (
Baca Juga
Ada satu amalan yang dapat mendatangkan sakinah dan bahkan dikerumuni oleh Para Malaikat rahmat. Berikut sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu:
عَن اَبيِ هُرَيَرةَ رَضَيِ اللٌهُ عَنهُ أنَ رَسُولَ اللٌهِ صَلَيِ اللٌهٌ عَلَيهِ وَسَلَم قَالَ مَا اجٌتَمَعَ قَومُ فيِ بَيتٍ مِن بُيُوتِ اللٌهِ يَتلُونَ كتَابَ اللٌهِ وَيَتَدَا رَسُونَه فِيمَا بَيْنَهُم إلا نَزَلتْ عليْهمُ السَكِينَةُ وَغَشِيتهُمُ الرَّحمةُ وَحَفَتهمُ الملآئكةُ وَذَكَرَهُمُ اللٌهُ فِيمَن عِندَهُ. (رواه مسلم وابو داوود)
Artinya: Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca kitab Allah dan saling mengajarkannya di antara mereka, melainkan diturunkan ke atas mereka sakinah, rahmat menyirami mereka, para Malaikat mengerumuni mereka, dan Allah Ta'ala menyebut-nyebut mereka di kalangan (Malaikat) yang ada di sisi-Nya." (HR. Muslim dan Abu Dawud)
( )
Dalam Kitab Fadhail Qur'an karya Syeikh Maulana Zakariyya Al-Kandahlawy dijelaskan bahwa hadis di atas menerangkan keutamaan khusus madrasah-madrasah dan pondok pesantren yang senantiasa mengajarkan kitabullah . Mengenai turunnya sakinah banyak disebutkan dalam berbagai riwayat. Secara bahasa, kata sakinah (سَكِينَة) berasal dari kata sakana (سَكَنَ) yang mengandung arti tenang, tenteram, rukun, sejahtera.
Para sahabat dan ulama hadis menjelaskan penafsiran tentang sakinah. Menurut Sayyidina Ali karamallahu wajhah menafsirkan sakinah adalah sejenis udara khusus yang mempunyai wajah manusia. Ulama lain berpendapat bahwa sakinah adalah nama sejenis mangkuk di surga yang terbuat dari emas yang digunakan untuk mencuci hati para Nabi.
Sebagian ulama mengatakan bahwa sakinah adalah suatu rahmat khusus. Imam Thabrani mendukung pendapat yang mengatakan bahwa sakinah adalah ketenangan hati. Sebagian lagi menafsirkan sakinah adalah kedamaian. Pendapat lain menyebutkan sakinah sebagai kewibawaan. Dan lainnya lagi menafsirkan sakinah adalah Malaikat. Masih banyak lagi penafsiran lainnya.
Hafizh Ibnu Hajar menulis dalam Fathul-Bari bahwa arti sakinah mencakup semua yang telah disebutkan di atas. Imam Nawawi menafsirkan bahwa sakinah adalah gabungan antara ketenangan, rahmat, dan lain-lainnya, yang diturunkan bersama Malaikat. ( )
Allah Ta'ala berfirman: "Maka Allah menurunkan sakinah-Nya ke atasnya." (QS. At Taubah: 40).
Dalam ayat yang lain disebutkan: "Dialah yang menurunkan sakinah ke dalam hati orang-orang yang beriman." (QS. Al Fath: 4). "...Di dalamnya terdapat ketenangan dari Rabbmu..." (QS. Al Baqarah: 248)
Ternyata banyak sekali ayat Al-Qur'an dan hadis yang menyebutkan kabar gembira itu. Diriwayatkan dalam Kitab Ihya bahwa Ibnu Tsauban pernah berjanji kepada saudaranya bahwa ia akan berbuka shaum bersama, tetapi ternyata ia baru tiba keesokan paginya. Ketika saudaranya menanyakan penyebab keterlambatannya, Ibnu Tsauban menjawab, "Seandainya bukan karena janjiku kepadamu, tentu aku tidak akan membuka rahasia keterlambatanku ini. Kejadiannya adalah tanpa disengaja aku telah terlambat hingga waktu Isya. Setelah salat Isya aku merasa bahwa aku harus salat Witir, karena aku tidak tenang jika kematian datang pada malam itu, dan hal itu akan menjadi sisa tanggung jawabku. Ketika aku sedang membaca doa Qunut, terlihat olehku sebuah taman Surga hijau yang dipenuhi berbagai jenis bunga. Demikian niimatnya aku memandang taman itu, sehingga tanpa terasa tibalah waktu Shubuh."
Mengenai Malaikat yang datang mengelilingi, banyak riwayat yang menjelaskan hal itu. Di antaranya kisah Usaid bin Hudhair yang dijelaskan dalam kitab-kitab hadits. Dikisahkan, ketika ia sedang membaca Al-Qur'an, ia merasa ada segumpal awan mendekatinya. Ketika hal itu ditanyakan kepada Nabi صلى الله عليه وسلم maka beliau bersabda: "Itu adalah para Malaikat yang datang untuk mendengarkan bacaan Al-Qur'an . Begitu banyak Malaikat yang datang, sehingga terlihat seperti kumpulan awan."
Suatu ketika, seorang sahabat merasakan ada awan yang mengiringinya, maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Itu adalah sakinah," yaitu rahmat yang diturunkan karena bacaan Al-Qur'an .
Subhanallah begitulah Allah Ta'ala mencurahkan ketenangan dan kedamaian kepada hamba-hamba-Nya yang berkumpul dalam majelis Zikrullah atau orang yang membaca kitabullah dan mengajarkannya. Semoga kita bisa mengamalkannya. ( )
Wallahu Ta'ala A'lam
(rhs)