Orang Buta di Mata Imam Ahmad Bin Hanbal
loading...
A
A
A
Ada satu kisah Imam Ahmad Bin Hanbal yang mengandung pelajaran berharga. Kisah ini disampaikan Ustaz Muchlis Al-Mughni (Dai lulusan Al-Azhar Mesir) dalam satu tausiyahnya.
Suatu hari para jamaah shalat dibuat kagum oleh banyaknya jumlah jamaah di salah satu masjid. Ketika itu Ahmad Bin Hanbal (164-241 H atau 855 Masehi) menjadi imam di masjid tersebut.
( )
Orang-orang berkata: "Bayangkan wahai Imam berapa jumlah orang yang shalat di masjid ini". Imam Ahmad menjawab: "Tidak ada satupun." Jawaban sang imam membuat kaget para jamaah, hingga ada yang mengatakan apakah anda buta ya Imam?
Sungguh ini pertanyaan yang menunjukkan kurang adab dan penghormatan kepada sang imam, namun Imam Ahmad tetap menjawabnya dengan jawaban yang memiris hati yang mendengarnya, berikut jawaban beliau:
"Orang buta, orang yang menutup matanya dari kesusahan para janda. Orang buta, orang yang menghadap ke kiblat tapi membelakangi para fakir miskin. Orang buta, orang yang berteriak Allahu Akbar, tapi berlaku sombong kepada sesama. Orang buta, orang yang selalu hadir shalat jamaah di shaf pertama di masjid tapi dia tidak nampak dalam shaf orang-orang yang menahan lapar demi mengenyangkan orang lain dan shaf pembela kebenaran."
Selanjutnya, kata Imam Ahmad, orang buta, orang yang hanya besedekah sesekali padahal dia mampu untuk bersedekah sesering kali bahkan setiap hari. Orang buta, orang yang puasa dari makan minum tapi tidak puasa dari yang haram.
Orang buta, orang yang thawaf di Ka'bah namun dia lupa thawaf kepada para fakir miskin yang setiap hari hampir mati kelaparan. Orang buta, orang yang meninggikan suara adzan tapi tidak meninggikan kedua orang tuanya.
Orang buta, orang yang rajin shalat dan puasa namun menipu dalam jual belinya. Orang buta, orang yang bermunajat di hadapan Allah namun hatinya ada hasad, kebencian dan meremehkan saudara semuslim. Orang buta, orang yang memisahkan antar ibadah dan akhlaknya . Orang buta, orang yang sujud dan puasa namun berbuat zalim dan membela kezaliman.
( )
Kemudian, Orang buta, orang yang shalat dan puasa namun tangannya berlumuran darah kaum muslim. Orang buta, orang yang rajin shalat namun shalatnya tidak memberikan manfaat. Orang buta, orang yang mengambil sebagian ajaran agamanya dan meninggalkan sebagian lainya (memilih pesan dan ajaran sesuka hatinya).
Maha benar Allah yang telah mengingatkan kita dengan firman-Nya: "Dan barang siapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar)." (QS. Al Israa' [17]: 72)
"Begitu dalamnya jawaban Imam Ahmad hingga membuat para jamaah terdiam dan merasakan banyak dosa kekurangannya. Beliau telah wafat lebih dari sepuluh abad silam, masihkan pemahaman dan sikap beragama kita seperti yang disampaikan Imam Ahmad?" kata Dai yang juga imam di Masjid Cut Meutia Menteng Jakarta Pusat itu.
Demikian nasihat berharga Imam Ahmad Bin Hanbal . Semoga Allah Ta'ala memberi kita taufik dan hidayah-Nya.
( )
Suatu hari para jamaah shalat dibuat kagum oleh banyaknya jumlah jamaah di salah satu masjid. Ketika itu Ahmad Bin Hanbal (164-241 H atau 855 Masehi) menjadi imam di masjid tersebut.
( )
Orang-orang berkata: "Bayangkan wahai Imam berapa jumlah orang yang shalat di masjid ini". Imam Ahmad menjawab: "Tidak ada satupun." Jawaban sang imam membuat kaget para jamaah, hingga ada yang mengatakan apakah anda buta ya Imam?
Sungguh ini pertanyaan yang menunjukkan kurang adab dan penghormatan kepada sang imam, namun Imam Ahmad tetap menjawabnya dengan jawaban yang memiris hati yang mendengarnya, berikut jawaban beliau:
"Orang buta, orang yang menutup matanya dari kesusahan para janda. Orang buta, orang yang menghadap ke kiblat tapi membelakangi para fakir miskin. Orang buta, orang yang berteriak Allahu Akbar, tapi berlaku sombong kepada sesama. Orang buta, orang yang selalu hadir shalat jamaah di shaf pertama di masjid tapi dia tidak nampak dalam shaf orang-orang yang menahan lapar demi mengenyangkan orang lain dan shaf pembela kebenaran."
Selanjutnya, kata Imam Ahmad, orang buta, orang yang hanya besedekah sesekali padahal dia mampu untuk bersedekah sesering kali bahkan setiap hari. Orang buta, orang yang puasa dari makan minum tapi tidak puasa dari yang haram.
Orang buta, orang yang thawaf di Ka'bah namun dia lupa thawaf kepada para fakir miskin yang setiap hari hampir mati kelaparan. Orang buta, orang yang meninggikan suara adzan tapi tidak meninggikan kedua orang tuanya.
Orang buta, orang yang rajin shalat dan puasa namun menipu dalam jual belinya. Orang buta, orang yang bermunajat di hadapan Allah namun hatinya ada hasad, kebencian dan meremehkan saudara semuslim. Orang buta, orang yang memisahkan antar ibadah dan akhlaknya . Orang buta, orang yang sujud dan puasa namun berbuat zalim dan membela kezaliman.
( )
Kemudian, Orang buta, orang yang shalat dan puasa namun tangannya berlumuran darah kaum muslim. Orang buta, orang yang rajin shalat namun shalatnya tidak memberikan manfaat. Orang buta, orang yang mengambil sebagian ajaran agamanya dan meninggalkan sebagian lainya (memilih pesan dan ajaran sesuka hatinya).
Maha benar Allah yang telah mengingatkan kita dengan firman-Nya: "Dan barang siapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar)." (QS. Al Israa' [17]: 72)
"Begitu dalamnya jawaban Imam Ahmad hingga membuat para jamaah terdiam dan merasakan banyak dosa kekurangannya. Beliau telah wafat lebih dari sepuluh abad silam, masihkan pemahaman dan sikap beragama kita seperti yang disampaikan Imam Ahmad?" kata Dai yang juga imam di Masjid Cut Meutia Menteng Jakarta Pusat itu.
Demikian nasihat berharga Imam Ahmad Bin Hanbal . Semoga Allah Ta'ala memberi kita taufik dan hidayah-Nya.
( )
(rhs)