Jangan Anggap Enteng Dosa Kecil, Lama-Lama Bisa Jadi Kayu Bakar

Jum'at, 15 Mei 2020 - 04:15 WIB
loading...
Jangan Anggap Enteng...
Jumhur ulama berkata bahwa sesungguhnya al-lamam adalah berada di bawah tingkatan dosa-dosa besar. Ilustrasi/SINDOnews
A A A
Biar kecil tetap saja dosa. Dosa remeh temeh ini dalam agama disebut dengan istilah lamam (remeh) dan muhaqqarat (hina).

Hampir tidak ada orang yang luput dari dosa kecil ini. Oleh karena itu, dosa-dosa kecil ini sangat berbeda dengan dosa-dosa besar. Dosa-dosa kecil ini dapat dihapuskan oleh salat lima waktu, salat Jumat, puasa Ramadhan dan qiyam lail, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis :

"Salat lima waktu, salat Jumat kepada salat Jumat berikutnya, puasa Ramadhan hingga puasa Ramadhan berikutnya dapat menghapuskan dosa-dosa kecil, apabila seseorang menjauhkan diri dari dosa-dosa yang besar." (HR Muslim dari Abu Hurairah r.a.}

(

Dalam as-Shahihain, disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Apakah pendapatmu apabila ada sebuah sungai berada di depan pintu rumah salah seorang di antara kamu, kemudian dia mandi setiap dan sebanyak lima kali; maka apakah masih ada lagi sesuatu kotoran di badannya? Begitulah perumpamaan salat lima waktu itu, dimana Allah SWT menghapuskan kesalahan-kesalahan kecil hamba-Nya." (Muttafaq Allaih dari Abu Hurairah r.a., al-Lu'lu'wal-Marjan (435); al-Muntaqa min at-Targhib wat-Tarhib, 514).

Dalam kitab yang sama disebutkan, "Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan keyakinan, maka akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu."

"Barang siapa yang melakukan qiyam Ramadhan dengan penuh keimanan dan penuh perhitungan, maka akan diampuni dosa-dosanya terdahulu." (Muttafaq Alaih dari Abu Hurairah r.a. al-Lu'lu' wal-Marjan (435); al-Muntaqa min at-Targhib 514. Yang dimaksudkan dengan dosa-dosa di sini ialah dosa-dosa kecil dan bukan dosa-dosa besar).

(
Bahkan al-Qur'an menyebutkan bahwa hanya dengan sekadar menjauhi dosa-dosa besar, maka dosa-dosa kecil akan diampuni.

Allah SWT berfirman:

إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُدْخَلًا كَرِيمًا

"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, maka Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)." (QS an-Nisa': 31)

Adapun dosa-dosa besar tidak akan diampuni kecuali dengan melakukan taubat yang benar.

Sedangkan dosa-dosa kecil, hampir dilakukan oleh setiap orang awam. Oleh sebab itu, ketika Allah memberikan sifat kepada orang yang suka berbuat baik di antara para hamba-Nya, Dia tidak memberikan sifat kepada mereka kecuali dengan "menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan yang keji."

وَمَا عِندَ ٱللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
وَٱلَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَٰٓئِرَ ٱلْإِثْمِ وَٱلْفَوَٰحِشَ وَإِذَا مَا غَضِبُوا۟ هُمْ يَغْفِرُونَ

"... dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakkal. Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf." (QS as-Syura: 36-37)

{وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ لِيَجْزِيَ الَّذِينَ أَسَاءُوا بِمَا عَمِلُوا وَيَجْزِيَ الَّذِينَ أَحْسَنُوا بِالْحُسْنَى (31) الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الإثْمِ وَالْفَوَاحِشَ إِلا اللَّمَمَ إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الأرْضِ وَإِذْ أَنْتُمْ أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ فَلا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى (32) }

Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga). (Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Mahaluas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu. ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. (QS an-Najm: 31-32)

( )

Syaikh Yusuf Qardhawy, dalam "Fiqih Prioritas", menyebutnya itulah sifat orang-orang yang suka melakukan kebaikan, dan memiliki sifat yang baik. Mereka menjauhkan diri dari dosa besar, dan kekejian, kecuali dosa-dosa kecil (al-lamam).

Ada beberapa riwayat dari para ulama terdahulu berkaitan dengan penafsiran kata "al-lamam" dalam ayat tersebut. Ada di antara mereka berkata, "Artinya, mereka tahu bahwa perbuatan itu merupakan suatu dosa, kemudian mereka tidak mengulanginya lagi walaupun itu dosa besar."

Abu Salih berkata, "Aku pernah ditanya tentang firman Allah 'al-laman' kemudian aku berkata, 'Yaitu dosa yang diketahui oleh seseorang kemudian dia tidak mengulangi dosa itu kembali.' Kemudian aku menyebutkan jawaban itu kepada Ibn Abbas. Maka dia berkata, 'Sungguh engkau telah dibantu oleh malaikat yang mulia dalam menafsirkan kata itu.'
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2639 seconds (0.1#10.140)