Duka Nabi Isa Tatkala Hari Kiamat Diceritakan di Depannya

Selasa, 26 Januari 2021 - 05:00 WIB
loading...
Duka Nabi Isa Tatkala Hari Kiamat Diceritakan di Depannya
Ilustrasi/Ist
A A A
BERITA tentang kiamat nyatanya membuat Nabi Isa as tidak nyaman. Pakar hadis 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq" menulis setiap kali di depan Isa disebutkan tentang saat hari kiamat, dia berduka cita dan berkata: "Ibnu Mayam tidak akan tenang apabila saat hari kiamat dibicarakan di hadapannya."

Abu al-Layts al-Samarqandi (wafat pada tahun 373 H atau 983 M) dalam kitab Tanbihul Ghafilin (Peringatan Bagi Yang Lupa) berkisah tentang Sam Bin Nuh yang hidup dua kali juga menyinggung soal kiamat dan sakitnya sakaratul maut .

Diriwayatkan bahwa Nabi Isa as telah menghidupkan orang yang mati dengan izin Allah Ta'ala.

Orang-orang kafir telah berkata: "Wahai Isa, sesungguhnya kamu telah menghidupkan orang yang baru mati, mungkin mereka yang kamu hidupkan itu belum betul-betul mati. Kalau kamu orang yang benar maka coba kamu hidupkan orang yang mati pada zaman pertama dahulu supaya dapat kami lihat."

Nabi Isa berkata: "Katakanlah orang yang hendak kamu lihat?"

Orang-orang kafir berkata: "Hidupkanlah Sam bin Nuh supaya kami dapat lihat kebenaranmu."



Nabi Isa pun pergi ke kubur Sam bin Nuh lalu mengerjakan salat 2 rakaat dan berdoa kepada Allah. Maka dengan izin Allah hiduplah Sam bin Nuh. Setelah Sam bin Nuh dihidupkan, Nabi Isa melihat rambut dan janggutnya sudah putih, lalu Nabi Isa berkata: "Wahai Sam kenapa rambut kamu putih beruban padahal rambut kamu tidak begini sebelumnya?"

Sam bin Nuh berkata: "Aku telah mendengar panggilan kamu, aku sangka Kiamat telah tiba maka rambut dan janggutku menjadi putih beruban sebab takutnya hari Kiamat."

Nabi Isa bertanya: "Berapa lama kau sudah meninggal?"

Sam bin Nuh menjawab: "Empat ribu (4.000) tahun. Tetapi sampai sekarang belum hilang rasa sakitnya sakaratul maut"

Melihat mukjizat Allah SWT, berimanlah semua orang-orang yang kafir itu.



Kisah serupa juga disebut dalam "Kitab al-Tijam fi Muluk Himyar" karya ('Abd al-Malik) Ibn Hisyam yang juga mengarang "Sira al-Nabawiya", biografi tertua Rasulullah saw .

Ibn Hisyam berkisah, kaum hawariyun mendatangi Isa dan berkata: "Ruhullah dan Kalamullah, perlihatkan pada kami nenek moyang kami Sam bin Nuh, mudah-mudahan Allah [dengan demikian] menguatkan keimanan kami."

Maka Isa pergi bersama-sama para hawariyun ke kuburan Sam dan berkata: "Jawablah dengan izin Allah ya Sam bin Nuh!"

Sam bangkit dari kuburnya dengan izin Allah dan berdiri tegak laksana pohon palem yang tinggi.

Isa berkata kepadanya: "Berapa lama kau hidup, ya Sam?"

Dia menjawab: "Aku hidup empat ribu tahun lamanya. Pada umur dua ribu aku [diangkat menjadi] seorang nabi, dan kemudian aku masih hidup dua ribu tahun lagi."

Isa bertanya kepadanya: "Apa pendapatmu tentang dunia?"

Sam menjawab: "Dunia itu seperti sebuah rumah dengan dua pintu. Aku memasukinya melalui satu pintu, dan keluar melalui pintu yang lain."



Turun ke Bumi
Nabi Isa dan hari kiamat memang berkait erat. Rasulullah SAW menyatakan, sesungguhnya menjelang hari kiamat nanti, Isa akan turun kembali ke bumi. Kedatangan Nabi Isa bukan membenarkan agama Kristen dan Katolik , melainkan mengajak umat manusia untuk mengikuti ajaran yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW.

Tak hanya itu, kedatangan Nabi Isa juga akan membersihkan aliran-aliran dan akidah yang sesat dan menyesatkan serta menghancurkan tiang-tiang salib yang selama ini menjadi alat sesembahan orang-orang Nasrani (Kristen-Katolik) itu.

''Tidak ada seorang nabi pun antara aku dan Isa dan sesungguhnya ia benar-benar akan turun (dari langit). Apabila kamu telah melihatnya, ketahuilah bahwa ia adalah seorang laki-laki berperawakan tubuh sedang, berkulit putih kemerah-merahan. Ia akan turun dengan memakai dua lapis pakaian yang dicelup dengan warna merah, kepalanya seakan-akan meneteskan air walaupun ia tidak basah.'' (HR Abu Dawud).

''Sekelompok dari umatku akan tetap berperang dalam kebenaran secara terang-terangan sampai hari kiamat sehingga turunlah Isa bin Maryam. Maka, berkatalah pemimpin mereka ( Al-Mahdi ), 'Kemarilah dan imamilah shalat kami.' Ia menjawab, 'Tidak. Sesungguhnya, sebagian kamu adalah sebagai pemimpin terhadap sebagian yang lain, sebagai suatu kemuliaan yang diberikan Allah kepada umat ini (umat Islam).''' (HR Muslim dan Ahmad).

Hal pertama yang akan dilakukan Isa setelah turun dari langit adalah menunaikan salat sebagaimana yang dijelaskan oleh hadis-hadis tersebut. Isa akan menjadi makmum dalam salat yang dipimpin oleh Imam Mahdi.

Peristiwa kedatangan Isa ini sebelumnya akan didahului oleh kondisi dunia yang dipenuhi dengan kezaliman, kesengsaraan, dan peperangan besar yang melibatkan seluruh penduduk dunia.

Baca juga: Mengapa Hanya Maryam, Perempuan Terpilih yang Diabadikan Al-Qur'an?

Pada saat itu, seorang pemimpin Muslim (Al-Mahdi) akan berhadapan dengan Dajjal yang telah menyebarkan fitnah di kalangan umat Islam. Maka, saat itulah, Isa putra Maryam akan turun ke bumi dan menumpas semua itu dan membunuh Dajjal, membersihkan segala penyimpangan agama, dan menyelamatkan manusia dari fitnah Dajjal. Dajjal ini mengaku bahwa dirinya sebagai Tuhan. Maka, Isa akan bekerja sama dengan Imam Mahdi untuk memberantas semua musuh-musuh Allah.

Selain itu, Isa juga akan menyelamatkan manusia dari fitnah Ya'juj dan Ma'juj. Dalam hadis yang diriwayatkan Thabrani, disebutkan, fitnah dan kejahatan Ya'juj dan Ma'juj ini sangat besar. Tiada seorang manusia pun yang dapat mengatasinya. Jumlah mereka sangat banyak sehingga kaum Muslim terpaksa harus menyalakan api selama lebih kurang tujuh tahun untuk berlindung dari penyerangan dan panah-panah Ya'juj dan Ma'juj.

Sebagaimana dikisahkan, Ya'juj dan Ma'juj selama ini terkungkung dalam sebuah tembok yang dibuat oleh Zulkarnain. Mereka akhirnya bisa keluar setelah secara perlahan-lahan melubangi tembok tersebut. Tembok Zulkarnain itu terbuat dari besi dan tembaga dan terletak di daerah Georgia (Asia Tengah).

Untuk mengatasi masalah ini, kaum Muslim terpaksa harus bertahan di bukit Thursina selama beberapa waktu. Hingga akhirnya Isa berdoa kepada Allah agar mengirimkan bantuan dan doa itu pun dikabulkan. Saat itulah, Ya'juj dan Ma'juj berhasil diatasi (HR Ahmad, Muslim dan Tirmidzi dari An Nawwas bin Sam'an).

Setelah berhasil mengalahkan Ya'juj dan Ma'juj, Isa pun kemudian wafat. Menurut sejumlah riwayat, saat diturunkan hingga wafatnya kelak, itu terjadi selama 40 tahun. Dan, kehadiran Isa ini merupakan salah satu tanda-tanda terjadinya kiamat kubra (besar).


(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2194 seconds (0.1#10.140)