Renungan: Membunuh dengan Lidah, Belajar dari Kodok Budeg

Jum'at, 16 April 2021 - 05:00 WIB
loading...
A A A
Ketika ia lolos dari lubang maut itu katak-katak lain bertanya, "Kenapa kau terus melompat? Apa kau tidak mendengar kami?"

Kodok itu bilang bahwa dirinya tuli. Ia pikir para kodok itu memberikan support agar ia terus berjuang sepanjang waktu.



"Kisah ini memberikan pembelajaran bahwa ada kekuatan kehidupan dan kematian di lidah. Sebuah kata yang membesarkan hati seseorang yang sedang down bisa mengangkat mereka dan membantu mereka melewati kesulitannya."

Sebaliknya, ujar rekan itu, kata yang destruktif kepada seseorang yang tengah mengalami masalah, dapat membunuh mereka. Jadi berhati-hatilah dengan apa yang kita katakan.

Kekuatan kata-kata kadang-kadang memang sulit untuk dipahami. Bahwa sebuah kata bisa memberi motivasi kepada seseorang akan tetapi juga dapat mendorong orang frustasi. Dan sungguh mudah berbicara dengan kata-kata yang merampok semangat orang di masa-masa sulit seperti ini.

"Jadilah kodok budeg, sehingga tak perlu bunuh diri," ujar sang rekan dengan suara rendah.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4723 seconds (0.1#10.140)